close
Nuga Bola

Tampil Hebat, Swedia ke Perempat Final

Swedia lewat penampilan cemelangnya  menyingkirkan  Swiss ke perempat final Piala Dunia, Selasa malam WIB, 03 Juli

Emil Forsberg menjadi pencetak gol tunggal yang membawa Swedia melaju ke perempat final dan layak menjadi man of the match.

Pertandingan antara Swedia dan Swiss diwarnai buang-buang peluang. Kedua kesebelasan mampu membangun serangan dan menciptakan peluang tetapi kesulitan mengarahkan bola ke gawang.

Swedia tercatat melakukan 12 tembakan namun hanya tiga yang berstatus on target.

Forsberg tercatat sebagai salah satu pemain dengan catatan tembakan tertinggi untuk Swedia. Bersama dengan Albin Ekdal dan Marcus Berg, Forsberg mencetak tiga tembakan.

Gelandang yang bermain di RB Leipzig itu berhasil menjadi penentu kemenangan ketika menjadi penuntas serangan setelah menerima umpan Ola Toivonen.

Forsberg yang dipasang sebagai gelandang di sisi kiri bisa bermain cukup lepas karena Swedia saat ini memiliki pola permainan yang lebih cair dengan kerja sama tim yang lebih solid.

Menjadi penentu ketika merangsek ke tengah, Forsberg pun tercatat aktif membuka peluang dari sisi kiri.

Aliran serangan tim Blaugult dari sisi Forsberg bermain tercatat mencapai tiga puluh Sembilan  persen sama dengan di sisi kanan, sementara aliran serangan dari tengah mencapai dua puluh dua persen.

Peran Forsberg di sayap menjadi alternatif utama akan kemiskinan kreativitas lini tengah.

Pemain  itu juga cukup aktif bermain di depan. Dengan naluri serang yang baik, Forsberg membantu Marcus Berg dan Ola Toivonen menjadi penyelesai serangan.

Gol perdana Forsberg di Piala Dunia itu kian mematenkan namanya sebagai pemain kunci di timnas Swedia, khususnya sebagai sosok yang dapat menjadi ancaman utama dalam merancang serangan.

Selain gencar melancarkan bola ke daerah lawan, Forsberg juga turut membantu lini pertahanan ketika menggagalkan peluang Swiss.

Selama bermain delapan puluh dua menit, Forsberg melakukan tiga aksi defensif yakni blok, adangan dan tekel.

Kemampuan Forsberg dalam bertahan melengkapi aksi ofensif yang menjadi penentu dalam pertandingan babak 16 besar.

Jika prima, Forsberg bisa kembali menjadi sosok kunci Swedia dalam babak delapan besar menghadapi Kolombia atau Inggris.

Lolos ke putaran final Piala Dunia  lewat jalur playoffSwedia mampu melangkah hingga ke babak perempat final.

Namun, jangan terkejut dengan keberhasilan Swedia lolos hingga delapan besar.

Swedia lolos ke babak perempat final berkat kemenangan  atas Swiss di Stadion Saint Petersburg, Selasa  malam SWIB

Timnas Swedia tidak memiliki Faktor X. Tidak ada pemain flamboyan di skuat Blagult, yang dianggap bisa sebagai pembeda.

Mungkin hanya Forsberg satu-satunya pemain yang punya permainan elegan. Tapi, timnas Swedia punya kegigihan. Mereka tidak pernah menyerah sebelum wasit meniup peluit terakhir.

Jangan lupa Swedia berhasil tampil di Rusia setelah menyingkirkan Belanda di babak kualifikasi dan menang atas Italia di babak playoff. Dua tim raksasa Eropa berhasil disingkirkan Swedia.

Kegigihan pula yang membuat Swedia berhasil lolos ke babak perempat final. Meski tidak indah -Swedia vs Swiss merupakan pertandingan paling membosankan di babak enam belas besar- tapi Swedia tetap pantas lolos ke babak selanjutnya.

Ketika dua tim mengandalkan permainan kolektif bertemu, pertandingan monoton berpeluang besar terjadi. Dan itu yang terlihat di awal-awal pertandingan Swedia vs Swiss.

Swedia melakukan penguasaan bola lebih banyak hingga pertengahan babak kedua, sebelum Swiss mulai memberikan perlawanan setelah 25 menit pertandingan berjalan.

Sedikit membuat frustrasi melihat pertandingan babak pertama Swedia vs Swiss.

Pasalnya meski memiliki peluang untuk mencetak gol, tapi minimnya kualitas di sepertiga akhir pertahanan lawan membuat Swedia dan Swiss gagal mencetak gol di babak pertama.

Buruknya kualitas di lini depan terlihat dalam statistik di babak pertama. Dikutip situs resmi FIFA, dari tujuh tembakan yang dilakukan Swedia, tim asuhan Janne Andersson itu hanya mampu melakukan satu shot on target.

Sementara Swiss hanya lebih baik satu on target dari tujuh tembakan. Ketidaktenangan di dalam kotak penalti dan penyelesaian akhir membuat skor kacamata bertahan hingga akhir babak pertama.

Di babak kedua situasinya tidak jauh berbeda. Pertandingan kembali berjalan alot.

Sejumlah peluang yang didapat juga tidak mampu dimanfaatkan Swedia dan Swiss untuk mencetak gol. Tapi, keberuntungan lebih berpihak kepada Swedia.

Sebuah tendangan Forsberg dari luar kotak penalti pada menit ke-66 bersarang di gawang Swiss.

Bola sempat mengenai kaki Manuel Akanji dan berubah arah ke pojok kanan gawang. Kiper Yann Sommer pun hanya terdiam tidak berdaya.

Di sisa pertandingan Swedia mampu menahan serangan Swiss. Andreas Granqvist dan kawan-kawan tampil disiplin di lini belakang dan mampu fokus hingga 90 menit.

Salah satu kunci kemenangan Swedia adalah mengunci permainan Xherdan Shaqiri. Swedia berhasil membatasi pergerakan Shaqiri, tidak membiarkan ‘Messi dari Swiss’ itu mendapatkan ruang dan masuk kotak penalti.

Bahkan lini pertahanan Swedia tidak membiarkan Shaqiri melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang selama ini menjadi senjata utama mantan pemain Bayern Munchen tersebut.

Swedia pun meraih kemenangan  atas Swiss. Sebuah kemenangan ciri khas Swedia. Kemenangan yang diraih berkat kerja keras dan tidak pernah menyerah.

Sepanjang sepuluh pertandingan di  tahun ini, Swedia hanya satu kali mampu meraih kemenangan lebih dari satu gol, yakni ketika menang tiga gol  atas Meksiko di fase grup Piala Dunia.

Kini Swedia berada di perempat final Piala Dunia, dan tidak ada pihak yang berhak bilang mereka tidak pantas berada di posisinya saat ini.

Selama tidak ada tim yang mampu mematahkan kegigihan Swedia, maka Blaugult akan terus melangkah di Piala Dunia