close
Nuga Bola

Malam “Kelabu” Everton di Anfield

Everton mengalami malam kelabu di Anfield, Rabu, 29 Januari, dinihari WIB, ketika dibantai tanpa ampun lewat empat gol oleh Liverpool, di derby Merseyside edisi ke-222.

“Malam yang buram,” tulis “headline” surat kabar “Mirror” atas laga tim satu kota itu usai Everton takluk dengan angka telak. Dan manajer The Toffees Roberto Martinez menyebut pertandingannya “derby” sebagai petaka bagi posisi Everton di klasemen Premier League.

Bertandang ke Anfield, Everton yang semula ingin “balas dendam” atas kekalahannya di putaran pertama lalu, tampil di bawah performa standarnya setelah Steven Gerrard membuka pesta gol Liverpool, untuk kemudian dilanjutkan dua gol dari Daniel Sturridge, dan satu torehan Luis Suarez.

Meski mampu menguasai bola hingga dan mencatatkan rasio umpan sukses Everton hanya bisa membuat empat upaya tepat sasaran. Sementara Liverpool dengan penguasaan yang lebih sedikit justru punya sembilan tendangan mengarah ke gawang.

Sinyak “kelabu” bagi Everton mulai tampak ketika sang penyerang andalan, Romelu Lukaku, harus ditarik keluar di pertengahan babak pertama akibat cedera. Top skorer tim, dengan sembilan gol di Liga Inggris itu, mengalami cedera pada engkelnya setelah berbenturan tanpa sengaja dengan Gareth Barry.

“Keadaannya tidak terlihat bagus untuk Romelu Lukaku. Dia menderita cedera yang buruk. Ini adalah malam ketika segalanya berjalan berlawanan dengan kami,” kata Martinez seperti dikutip “BBC.”

“Kami tidak bisa mempertahankan intensitas normal, kami jadi terekspos dan tampil naif. Kami kehilangan bola terlalu mudah,” lanjutnya.

“Kami sebelumnya ingin tampil dengan sangat baik untuk para penggemar dan kami telah menunjukkan performa hebat sepanjang musim. Kami perlu bangkit dengan segera dan tampil dengan sikap yang kami tunjukkan sebelum hari ini,” tambahnya.

Kekalahan tersebut tak mengubah posisi Everton di tangga keenam di klasemen Premier League. Namun kini mereka berjarak empat poin dari Liverpool di tangga keempat yang merupakan batas akhir Liga Champions.

Sementara itu manajer Liverpool Brendan Rodgers memuji performa para pemainnya saat menggulung Everton empat gol tanpa balas. Tetapi ia juga menilai timnya bisa saja bikin gol lebih banyak.

“Konsentrasi dan mentalitas kami malam ini luar biasa. Kami berjudi dengan dua penyerang, tapi itu mengapa kami memainkan mereka dan mengambil risiko,” kata Rodgers kepada BT Sport.

“Keduanya sama-sama bisa mencetak gol dan kami bahkan bisa menang dengan enam atau tujuh gol. Serangan balik bekerja dengan luar biasa baik,” lanjutnya.

Kedua tim saling jual beli serangan sejak menit-menit awal. Pada menit kedelapan, Liverpool lebih dulu memperoleh peluang emas untuk mencetak gol melalui Luis Suarez. Namun, bola tendangan Suarez masih dapat ditepis oleh kiper Everton, Tim Howard.

Everton langsung membalas. Pada menit ke-16, Steven Piennar melakukan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti. Beruntung bagi Liverpool, kiper Simon Mignolet masih sigap untuk menepis bola tendangan pemain asal Afrika Selatan itu sehingga hanya menghasilkan tendangan pojok.

Gol yang ditunggu-tunggu publik Anfield akhirnya tercipta pada menit ke-21. Menerima umpan tendangan pojok Suarez, Steven Gerrard sukses mencatatkan namanya di papan skor setelah bola sundulannya bersarang ke gawang Everton.

Gol itu membangkitkan semangat tim tuan rumah. Alhasil, pada menit ke-33, Daniel Sturridge sukses memperlebar jarak dengan Everton setelah bola tendangannya seusai menerima umpan Coutinho membuat Liverpool unggul 2-0.

Dua menit berselang bahkan Sturridge kembali membuat pendukung tuan rumah bersorak karena Liverpool kembali unggul 3-0. Berawal dari umpan lambung panjang Kolo Toure, Sturridge dengan cerdas langsung mencukil bola untuk melambungkan bola yang tidak bisa dijangkau oleh Howard.

Selepas turun minum, Liverpool masih mendominasi permainan dengan serangan-serangan efektif. Bahkan, pada paruh ini, skuad asuhan Brendan Rodgers itu mampu menambah pundi-pundi golnya melalui kreasi Suarez pada menit ke-50.

Gol tersebut diiciptakannya setelah sukses melakukan solo run dari luar kotak penalti. Dengan tenang, penyerang asal Uruguay itu kemudian melepaskan tendangan akurat yang masuk ke gawang Everton tanpa mampu dihalau Howard.

Pada pertengahan babak kedua, Everton terlihat mampu unggul dalam penguasaan bola di lapangan tengah. Akan tetapi, skuad asuhan Roberto Martinez itu terlihat kesulitan menembus rapatnya pertahanan Liverpool. Skor empat gol untuk Liverpool pun akhirnya bertahan hingga laga usai.

Tags : slide