close
Nuga Bola

Leicester “Tim Terburuk” di Liga Primer

Media Ingrris sepakat menobatkan Leicester City sebagai tim terburuk untuk musim Liga Primer tahun ini  karena  tak kunjung keluar dari keterpurukannya dan kini hanya terpaut satu poin dari zona degradasi usai ditekuk Swansea City .

Berdasarkan data Opta, pada tahun ini Leicester dijadikani kesebelasan paling bawah di empat level kompetisi di Inggris setelah hanya mengumpulkan satu poin dari enam pertandingan.

Capaian ini sama dengan Aston Villa, Conventry City dan Leyton Orient.

Satu-satunya poin yang mereka kumpulkan adalah ketika menahan imbang Middlesbrough pada awal  Januari silam.

Setelahnya, The Foxes ditekuk Chelsea, Southampton, Burnley, Manchester United dan Swansea.

Catatan negatif ini salah satunya disebabkan ketidakmampuan mereka mencetak gol.

Jamie Vardy dan kawan-kawan sama sekali tak membobol gawang lawan dalam enam pertandingan tersebut, atau lebih dari sepuluh jam tak mencetak gol.

Terakhir kalinya skuat asuhan Claudio Ranieri ini mengubah papan skor adalah ketika menekuk West Ham United, hanya satu hari sebelum tahun berganti

Dari total dua puluh lima pertandingan, Leicester hanya mampu mengoleksi dua puluh empat  gol. Penyerang tersubur mereka adalah Islam Slimani dan Jamie Vardy sama-sama baru mencetak lima gol .

Uniknya, torehan Leicster itu berbanding terbalik dengan prestasi mereka di kompetisi berformat turnamen. Leicester lolos ke babak enam belas  Besar Liga Champions dan juga ke enam belas Besar Piala FA.

Tentang kekalahan timnya di laga terakhir Liga Primer ketika melawan Swansea, Ranieri mengaku sangat kewa

Menurutnya para pemain Leicester bermain baik di menit-menit awal.

“Sulit dipercaya. Kami memulai pertandingan dengan baik karena kami ingin membuat hasil yang bagus melawan tim lain yang berada di dekat zona degradasi,” kata Ranieri seperti dilansir BBC.

“Kami membuat peluang bagus, namun mereka berhasil mencetak gol melalui tembakan pertama yang mengarah ke gawang. Kemudian kesempatan kedua mereka juga kembali berbuah gol.”

Claudio Ranieri mengaku sulit mempercayai kekalahan no banding dua gol yang dialami Leicester City atas Swansea, Minggu malam WIB waktu setempat.

The Foxes dianggap tampil memesona di awal laga namun terpuruk setelah tertinggal dua gol dari tuan rumah di Stadion Liberty.

“Sulit dipercaya. Kami memulai pertandingan dengan baik karena kami ingin membuat hasil yang bagus melawan tim lain yang berada di dekat zona degradasi,” kata Ranieri seperti dilansir BBC.

“Kami membuat peluang bagus, namun mereka berhasil mencetak gol melalui tembakan pertama yang mengarah ke gawang. Kemudian kesempatan kedua mereka juga kembali berbuah gol.”

Swansea membuka keunggulan di menit ke-36 lewat sepakan voli Alfie Mawson. Tuan rumah kembali unggul melalui Martin Olsson di pengujung waktu normal di babak pertama usai.

Leicester tak mampu membalas gol ke gawang Swansea dan harus menelan kekalahan 0-2 di akhir laga. “Setelah gol kedua kami kesulitan untuk bangkit,” ujar Ranieri.

“Beban pikiran kami adalah di Liga Premier Inggris. sementara Piala FA dan Liga Champions adalah sesuatu yang berbeda,” kata Ranieri seperti dikutip BBC.

Selanjutnya, Ranieri juga harus mempersiapkan timnya untuk menghadapi babak Enam Belas  besar Liga Champions menghadapi Sevilla di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Spanyol, pada 22 Februari mendatang.

“Kami ingin tampil bagus dan dan aman di Liga Premier. Karena, target utama kami adalah untuk bertahan di Liga Premier.”

Claudio Ranieri menyatakan dirinya bersedia menukarkan kesuksesan melaju ke babak kelima Piala FA dengan poin di Liga Primer Inggris. Meski demikian, manajer Leicester City ity tetap menganggap kemenangan melawan Derby County penting untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.

“Saya pernah mengucapkan berulang kali bahwa saya bersedia menukarkannya dengan poin, tapi hal itu tak mungkin,” kata Ranieri

Ucapan Ranieri merujuk pada posisi The Foxes yang kini hanya berselisih satu poin dari zona degradasi. Sepanjang tahun ini, Ranieri hanya mampu membuat timnya mendapatkan satu poin saja di Liga Primer Inggris.

Ranieri menyebut satu poin yang direbut dari Swansea City itu didapatkan dengan susah payah.

“Pertandingan itu adalah laga terbaik musim ini, salah satu laga terbaik karena kami harus mendapatkan hasil,” ucap pelatih asal Italia berambut putih tersebut.

“Tapi penting bagi kepercayaan diri kami bahwa malam ini kami lolos. Saya harap pertandingan ini bisa membuat kami meningkatkan capaian kami di Liga Primer Inggris.”

Di tengah-tengah kritikan dan rumor pemecatan, Ranieri sendiri mendapatkan dukungan penuh dari sang pemilik klub Vichai Srivaddhanaprabha. Ranieri menyebut hal itu membawa pengaruh positif bagi timnya.

“Hal itu sangat penting karena setiap kali datang ia akan membawa aura positif,” ucap Ranieri.

“Ia membawa kekuatan positif dan hal itu sangat penting bagi semua orang. Saya sendiri sering berbicara dengan pemilik klub dan hal itu normal. Ia bukan datang untuk menemui saya, tapi untuk melihat seluruh anggota skuat.”

Tags : slide