close
Nuga Bola

Kalah dari Belgia Ganggu Momentum Inggris

Timnas Inggris takluk  dari Belgia pada laga terakhir Grup G di Stadion Kaliningrad,  Jumat dini hari WIB.

Atas kekalahan ini, Inggris harus puas mengakhiri fase grup di urutan kedua dan akan berhadapan dengan Kolombia di babak enam belas besar.

Tidak hanya itu, hasil ini juga memutus rentetan hasil apik Inggris yang tidak pernah kalah di dua belas laga sebelumnya.

Terakhir kali Inggris menelan kekalahan adalah saat melawan Perancis di laga uji coba pada bulan Juni tahun  lalu.

Terkait hal ini, bek Inggris, Trent Alexander-Arnold, mengakui kekalahan ini sedikit merusak ritme tim yang sudah bagus berjalan sebelumnya.

“Ya tentu saja, Anda ingin membangun momentum ke babak berikut, tetapi tim terbaik harus bisa bangkit dari kekalahan dan kami harus menunjukkan itu pada hari Selasa (melawan Kolombia),” ujar Arnold kepada wartawan, termasuk BolaSport.com, di Mixed Zone Stadion Kaliningrad seusai

Hal yang sama diungkapkan oleh pemain lain, Gary Cahill.

“Tentu kami kecewa kalah, tetapi kami tak kehilangan apa-apa, pertandingan yang aneh. Tentu ritme sedikit terganggu karena kami mengganti sembilan pemain, sepuluh jika menghitung pergantian pada tengah babak,” ujar Gary Cahill.

Pada laga ini, pelatih Gareth Southgate memang melakukan banyak rotasi.

Hal ini membuat seluruh pemain non-kiper Inggris sudah mendapatkan menit bermain di Piala Dunia.

Bek muda timnas Inggris, Trent Alexander-Arnold, menyebut timnya tidak menginginkan menjalani adu penalti di fase gugur Piala Dunia .

Adu penalti memang menjadi momok tersendiri bagi timnas Inggris, baik di Piala Dunia maupun Piala Eropa.

Dikutip dari situs web Daily Mail, Inggris hanya bisa menang satu kali dari tujuh kali adu penalti.

Tercatat tim berjuluk Tiga Singa ini gagal tiga kali di masing-masing Piala Dunia

Inggris hanya bisa menang satu kali pada Piala Eropa6 melawan Spanyol.

Ternyata catatan buruk ini masih membekas dan cukup menghantui Inggris hingga saat ini.

Hal ini dikatakan bek muda Inggris, Trent Alexander-Arnold, seusai laga melawan Belgia

“Tentu saja kami tak ingin adu penalti, tetapi ini sepak bola. Tak ada yang benar-benar seusai rencana. Kalaupun harus penalti, kami berharap persiapan sudah cukup,” ujar Arnold kepada wartawan, termasuk BolaSport.com, di Mixed Zone Stadion Kaliningrad.

Arnold juga menjelaskan bahwa dia akan siap andai pelatih Gareth Southgate menunjuknya sebagai algojo dalam adu penalti.

“Saya telah membuktikan diri di latihan dan saya yakin bahwa teman-teman dan sang manajer meminta, saya akan siap. Semua telah bekerja keras dalam latihan penalti, tetapi tentu ada ruang untuk berkembang,” ujar Arnold.

Arnold sendiri baru merasakan bertanding di ajang Piala Dunia saat melawan Belgia ini.

Bek timnas Inggris, Gary Cahill, mewaspadai Radamel Falcao dari Kolombia.

Pertemuan Inggris dan Kolombia akan terjadi pada babak enam belas besar Piala Dunia, Selasa  mendatang.

Cahill mengakui, Falcao alias El Tigre menjadi ancaman terbesar bagi pertahanan The Three Lions.

“Falcao adalah pencetak gol ulung dan kami harus waspada terhadapnya,” ujar bek Chelsea itu kepada wartawan, termasuk BolaSport.com, di Mixed Zone Stadion Kaliningrad seusai laga Inggris versus timnas Belgia

Bukan cuma Falcao, Cahill juga menyoroti winger Kolombia milik Juventus, Juan Cuadrado.

“Dia punya kecepatan yang eksplosif. Dia jelas menjadi salah satu ancaman,” kata sang pemain.

Falcao memang baru membuat satu gol dari tiga pertandingan Piala Dunia tahun ini.

Namun, performa ia di klub patut diacungi jempol.