close
Nuga Bola

“Chelsea, Hentikan Tangis Liga Champions”

Chelsea harus menghentikan tangisnya setelah, secara pedih, tersingkir dari leg kedua babak “knock-out,” enam belas besar Liga Champions, oleh Paris Saint-Germain di Stamford Bridge.

Kepedihan Chelsea ini pecah ketika di kamar ganti semua pemain menangis usai kehilangan kesempatan melaju ke babak perempat final Champions League.

Chelsea tersingkir bukan oleh kekalahan. Dari dua kali laganya, di kandang Paris Saint-Germain dan Stamford Bridge, kedua tim bermain imbang.

Di leg pertama, ketika menjalani laga tandang, Chelsea hanya bisa menyudahi laga dengan skor satu banding satu gol. Sedangkan di laga leg kedua, dalam pertandingan sangat dramatis, Chelsea mendapati hasil dua banding dua gol.

Laga di Stamford Bridge ini menghasilkan agregat gol tiga banding tiga. Karena PSG lebih banyak satu gol mencetak di kandang lawan, menurut peraturan, merekalah yang berhak melaju ke perempat final.

Jose Mourinho sendiri, usai laga merasa sangat galau. Ia mengaku kecewa karena Chelsea tersingkir dari Liga Champions.

Tapi, dengan wajah diusap oleh telapak tangannya, kepada media Jose meminta para pemainnya untuk menghentikan i kegagalan ini dan langsung fokus ke laga berikutnya.

Kegagalan di Liga Champions berarti hilangnya kesempatan Chelsea untuk meraih trofi. Dengan demikian, mereka maksimal akan mendapatkan dua gelar pada musim ini. Gelar Piala Liga Inggris sudah di tangan, sementara gelar Premier League sedang mereka perjuangkan.

“Ini bukan waktunya untuk menangis atau waktunya untuk tertawa. Ini adalah waktunya menganalisis situasi. Kalau kami menjuarai Premier League dan Piala Liga Inggris, ini masih merupakan musim yang fantastis,” tutur Mourinho seperti dikutip Sky Sports.

“Saya kecewa, tapi saya berusaha untuk pragmatis. Ketika lawan lebih baik daripada kami, langkah pertama adalah bersikap jujur dan mengatakan kami tidak pantas lolos. Kami perlu bereaksi. Kami punya Premier League untuk dimenangi dan saya sudah mengatakan hal itu kepada para pemain,” tambahnya.

Chelsea sebenarnya sempat berada di atas angin pada pertandingan yang berkesudahan dua gol berbanding dua itu. Mereka jadi tuan rumah, unggul jumlah pemain setelah Zlatan Ibrahimovic kena kartu merah, dan unggul lebih dulu melalui gol Gary Cahill.

Namun, Chelsea gagal mempertahankan keunggulan tersebut. Di sisa waktu normal, gawang mereka dibobol oleh David Luiz.

Ketika pertandingan memasuki extra time, Chelsea kembali memimpin lewat tendangan penalti Eden Hazard. Tapi, mereka lagi-lagi gagal melindungi gawang Thibaut Courtois. Sebuah sundulan Thiago Silva membuat skor berubah menjadi imbang, yang berarti petaka untuk Chelsea.

“Dipermalukan? Saya tidak mencuri atau masuk penjara. Saya kalah dalam sebuah laga sepakbola, saya melakukan pekerjaan saya sebaik mungkin. Saya tak punya kata-kata untuk menggambarkan perasaan saya. Saya cuma ingin bermain lagi pada hari Minggu,” ujar Mourinho.

“Saya ingin bermain besok. Dalam sepakbola, Anda menang dan kalah, Anda punya hari-hari bagus dan hari-hari buruk. Tapi, saya tak punya rasa takut atau keinginan untuk tak bermain,” sambung manajer asal Portugal itu.

“Yang bisa kami lakukan sekarang adalah berusaha menjuarai Premier League. Inilah yang saya katakan kepada para pemain: ‘Jangan menangis dan sampai ketemu besok jam satu siang’,” katanya.

Jose Mourinho secara terus terang mengatakan, t tidak puas dengan sejumlah keputusan wasit yang memimpin pertandingan semalam.

Di pertandingan itu, wasit Bjoern Kuipers membuat keputusan yang tidak sedikit dianggap kontroversial.

Pertama adalah ketika Zlatan Ibrahimovic diganjar kartu merah langsung usai dianggap melanggar keras Oscar di babak pertama. Padahal, rekaman televisi memperlihatkan bomber PSG itu justru menarik kakinya meskipun Oscar tetap tersungkur.

Chelsea diyakini seharusnya mendapat penalti terkait insiden yang terjadi beberapa menit menjelang berakhirnya babak pertama.

Ketika itu, Costa berhasil melewati sejumlah pemain PSG tapi sesampainya di kotak ia dilanggar Edinson Cavani. Kubu Chelsea mengklaim penalti tapi wasit tidak menggubrisnya.

Costa kembali terlibat dalam sebuah kejadian, kali ini dengan David Luiz. Saat Chelsea membangun serangan, Luiz tertangkap kamera sengaja menyikut ke arah wajah penyerang internasional Spanyol itu. Sayangnya, kejadian ini tidak disaksikan wasit dan Luiz pun bebas sanksi.

Mourinho telah mengungkapkan simpatinya terhadap kartu merah Ibra. Namun, manajer Chelsea itu juga memprotes ketidakjelian wasit serta meminta UEFA meninjau pelanggaran David Luiz.

“Tapi ada sebuah penalti yang jelas pada insiden Diego Costa — sungguh hanya buang-buang waktu dan uang dengan adanya ofisial di samping gawang karena mereka tidak melakukan apapun,” sungut Mourinho di Guardian.

“Soal sikutan David Luiz, saya tidak melihatnya, saya akui itu. UEFA memberi dia label man of the match, dan saya tidak percaya mereka akan melakukan itu jika seseorang sudah membuat sebuah agresi seperti itu.”

“Mungkin mereka tidak memberi kami penalti sekarang. Jadi mungkin mereka bisa melakukan hal yang adil dan menskors David dan membebaskan Ibra bermain di perempatfinal, yang mungkin pantas dia dapatkan,” imbuh The Special One.

Sebenarnya, dalam laga itu Chelsea bertahan cukup bagus sampai akhirnya ada dua sepak pojok krusial didapatkan Paris Saint-Germain. Dari dua sepak pojok itulah PSG akhirnya bisa membobol gawang Chelsea.

Mourinho menyebut timnya kecolongan akibat lengah. Chelsea bertahan dengan baik saat open play, tapi malah kebobolan ketika menghadapi sepak pojok. Luiz dan Silva yang menjadi pencetak gol PSG pada laga ini, tidak terkawal dengan baik kala menyambut sepak pojok. Imbasnya, mereka dengan leluasa bisa menanduk bola.

“Saya pikir, mereka layak menang. Tim yang tidak bisa bertahan menghadapi sepak pojok, dan malah kebobolan dua gol, tidak layak untuk menang,” ucap Mourinho di situs resmi UEFA.

“Ini terjadi ketika sebuah tim tidak bisa mengambil keuntungan bermain di kandang dan unggul jumlah pemain.”

“Buat mereka mudah saja. Dengan sepuluh pemain, mereka tinggal bertahan, melakukan serangan balik, dan menunggu saat yang tepat. Menunggu kami membuat kesalahan,” kata Mourinho.

sumber : sky sport, daily mail dan mirror

Tags : slide