close
Nuga Bola

Chelsea Diejek Lewat Karikatur “Satire”

“Dicampakkannya” Chelsea dari Liga Champions oleh Paris Saint-Germain lewat agresifitas gol, menjadikan klub Stamford Bridge itu menjadi ejekan di berbagai media, terutama yang bernada satire datang dari karikatur di situs “Bleacher Report,” dalam edisi 13 Maret 2015.

Karikatur di “bleacher report,” itu menggambarkan seorang pria dengan kostum biru khas Chelsea yang dilarang masuk ke dalam gerbong kereta.

Gerbong kereta itu sendiri diibaratkan sebagai gerbong yang membawa tim-tim peserta Liga Champions ke babak perempatfinal.

Karikatur itu pertama kali diunggah oleh seseorang bernama Grably Raphael lewat akun Twitter pribadinya, @GrablyR. Cuitan Raphael sendiri diikuti dengan tagar #Chelsea #Out.

Tersingkirnya Chelsea dari Liga Champions masih menjadi perbincangan hangat.

Selain karikatur tersebut, masih ada beberapa gambar lainnya yang berseliweran di media sosial.
Salah satu gambar memperlihatkan Mourinho dilarang masuk gerbong kereta yang berisi pelatih Bayern Munich, Pep Guardiola, dan pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti.

Baik Bayern maupun Madrid sendiri sukses melaju ke perempatfinal.

Chelsea gagal melaju ke babak perempatfinal Liga Champions setelah bermain imbang dua gol berbanding dua dengan Paris Saint-Germain di Stamford Bridge, Kamis dinihari WIB kemarin. Dengan skor tersebut, kedua tim mendapatkan agregat sama kuat tiga gol banding tiga gol. Namun, PSG berhak lolos lantaran unggul dalam agresivitas gol tandang.

Usai pertandingan, manajer Chelsea, Jose Mourinho, menyebut bahwa timnya tampil buruk.
Mereka tidak bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain setelah wasit Bjorn Kuipers mengusir penyerang PSG, Zlatan Ibrahimovic.

Jika Mourinho menyoroti performa anak-anak asuhnya, tidak demikian halnya dengan publik Prancis. Kegagalan Chelsea tersebut mereka gunakan untuk membuat sebuah sindiran.

Bukan rahasia bahwa setelah leg pertama beberapa pekan silam, sekelompok pendukung Chelsea membuat ulah memalukan di Paris.

Para pendukung Chelsea itu melarang seorang pria berkulit hitam masuk ke dalam gerbong kereta yang mereka penuhi. Tidak hanya itu, mereka juga menyanyikan seruan berbau rasialis kepada pria tersebut.

Kejadian itu mengundang kecaman. Chelsea pun langsung bertindak dengan mencari suporter yang terlibat dalam kejadian itu. Mereka kemudian menemukannya dan melarang si pelaku pelecehan rasialis itu masuk Stamford Bridge seumur hidup.

Namun, nasi sudah menjadi bubur. Coreng tidak bisa dihapus dari wajah Chelsea. Ketika akhirnya Chelsea tersingkir, sebuah karikatur yang cukup menyentil muncul di media sosi
Chelsea mendapatkan kritik lantaran pemain-pemainnya mengerubungi wasit sebelum penyerang Paris Saint-Germain, Zlatan Ibrahimovic, mendapatkan kartu merah.
Kapten Chelsea, John Terry, pun langsung memberikan pembelaan. Menurutnya, PSG lebih dulu bertindak serupa.

Bekas bek Liverpool yang kini bekerja sebagai analis sepakbola untuk Sky Sports, Jamie Carragher, menyebut bahwa itu adalah upaya pemain Chelsea untuk memengaruhi keputusan wasit.

Carragher mengaku tidak menyukai upaya semacam itu. Oleh karenanya, dia menyebut bahwa tindakan yang dilakukan pemain-pemain Chelsea memalukan.

“Reaksi pemain Chelsea memalukan. Itu datang dari timnya Jose Mourinho – mereka yang bereaksi seperti ini. Ini bukan cuma terjadi sekali,” ucap Carragher.

Namun, menurut Terry, beberapa menit sebelum insiden itu terjadi, para pemain PSG juga berlaku serupa.
Terry menyebut, pemain-pemain PSG juga berupaya agar Kuipers memberikan hukuman berat atas pelanggaran yang dilakukan pemain Chelsea.

“Begitu mereka mulai mengerubungi wasit, yang bisa kami lakukan adalah meresponsnya,” ucap Terry seperti dilansir Guardian.

“Sebagai pemain, kami tidak bisa membiarkan mereka mengerubungi wasit dan meminta supaya rekan kami mendapatkan kartu.”

Meski tidak menyukai tindakan PSG, Terry mengakui bahwa hal-hal semacam itu adalah bagian dari permainan.

“Buat saya, jika saya harus berlari dua puluh atau tiga puluh yard untuk protes, itu tidak terlihat bagus. Tapi, ketika saya melihat ada lima atau enam pemain mengerubungi wasit… buat saya, saya akan berusaha membela rekan saya.”

“Begitu saya mendatangi wasit, empat atau lima pemain lainnya ikut bersama saya. Memang itu tidak terlihat bagus, tapi itu adalah bagian dari pertandingan.”

sumber: daily mail, mirror dan sky sport

Tags : slide