close
Nuga Bola

“Ambruknya” MU juga Kesalahan Pemain

Faktor utama “ambruk”nya prestasi Manchester United di laga Premier League dan Champions League musim lalu, bukan hanya kesalahan pelatih David Moyes. Tapi juga akibat terjadinya perubahan besar setelah Sir Alex Ferguson “pergi.”

Dalam analisis terbarunya tabloid, setelah mewawancarai pemain dan mereka yang berada di pusaran menajemen MU, “Sky Sports” dalam edisi Jumatnya, 30 Mei 2014, menyimpulkan klub Old Trfafford itu telah mengalami perubahan besar, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Para pemain tidak bisa melepaskan diri dari tanggung jawab atas kegagalan Manchester United finis di luar zona Liga Champions pada Premier League 2013-2014.

“Musim ini tidak normal. Aku telah berada di sini selama enam tahun dan tiga kali menjadi juara dan dua kali menjadi runner-up.”

“ Menurutku, inilah sepak bola. Kami berganti manajer setelah dua puluh enam tahun dan itu langsung berdampak untuk tim mana pun. Setiap manajer punya gaya sendiri,” ungkap bek Setan Merah, Rafael, yang menjadi salah satu sumber tulisan Sky Sports

“Para pemain juga bersalah. Banyak hal berubah di luar lapangan. Kami harus berusaha lagi musim depan,” lanjutnya.

Ferguson telah menjadi manajer MU sselama dua puluh enam tahun. Selama diasuh Sir Alex, “The Red devils” telah meraih tiga belas gelar juara Premier League, lima trofi Piala FA, dua trofi Liga Champions, satu trofi Piala Dunia Antarklub, dan sejumlah trofi lain.

Setelah Ferguson pergi, jabatan manajer MU dipercayakan kepada David Moyes. Pada 22 April 2014, Moyes dipecat karena MU berada dalam ancaman gagal finis di zona Eropa. Tugas Moyes kemudian dialihkan kepada gelandang Ryan Giggs.

MU akhirnya tetap gagal finis di zona Eropa. Mereka menutup Premier League 2013-2014 dengan finis di peringkat ketujuh, posisi finis terendah MU selama era Premier League..

Seusai Piala Dunia 2014 Brasil, MU akan dilatih Louis van Gaal, yang saat ini merupakan pelatih tim nasional Belanda. Adapun Giggs telah gantung sepatu dan akan menjadi asisten Van Gaal.

“Robin van Persie mengatakan banyak hal bagus tentang Van Gaal, terutama ketika namanya dikait-kaitkan dengan klub ini. Saya mendengar banyak hal ketika Van Gaal melatih Barcelona dan Bayern Muenchen. Sekarang, kita menunggu,” ujar Rafael.

Menurut Rafael, United di musim depan juga harus melakukan perubahaan dengan membuat transformasi pemain dan pelatih. Untuk pemain klub Old Trafford itu sedang mengejar gelandang Barcelona Cecs Fabregas dan bek Atletico Madrid, Miranda.

Khusus untuk Fabregas, United masih terhalang oleh opsi bahwa Arsenal memiliki “buyback” atas mantan pemainnya itu. Fabregas juga belum menegaskan kesediaannya pindah ke Old Trafford.

Sky Sports,” menuliskan posisi Fabregas masih menggantung walau pun MU sangat berhasyrat untuk mendapatkannya.

Tentang Miranda, surat kabar Spanyol “AS” memastikan sudah ada kesepakatan i transfer antara MU dengan Atletico.. Nilai transfer Miranda disebut mencapai 30 juta euro atau sekitar Rp 475 miliar.

Miranda disebut masuk agenda transfer MU setelah Atletico menjuarai Primera Division dan menjadi runner-up Liga Champions 2013-2014. Miranda berperan penting dalam pencapaian Atletico itu sehingga masuk dalam Tim Terbaik Spanyol 2014.

Dengan usia masih dua puluh sembilan tahun, Miranda dinilai cocok menggantikan Nemanja Vidic yang kontraknya habis dan telah menyepakati tawaran bergabung dari Inter Milan.

Sebelum dikabarkan hijrah ke Manchester United, Miranda dikaitkan dengan Barcelona. Kemampuannya membaca permainan dan mengantisipasi bola atas disebut menjadi alasan Barcelona tertarik merekrut dia.

Pembelian Miranda dan juga Fabregas telah direkomndasikan oleh pelatih baru United, Louis van Gaal. Van Gaal diberi dana yang sangat besar untuk pembelian pemain guna mengembalikan MU sebagai tim papan atas Premier League.

sumber : sky sports, as dan mirror

Tags : slide