close
Nugatama

Pellegrini Rela City Dilatih Guardiola

Manuel Pellegrini tak membangkang dilengserkan dari Manchester City dan mengaku rela klub Etihad itu dilatih oleh Joseph “Pep” Guardiola. Mantan pelatih Malaga itu juga sudah mendiskusikan pelengserannya dua pekan lalu dengan manajemen klub.

Kepada “Mirror” dan “sky Sports,” Selasa 02 Februari 2016, dalam wawancara khusunya, Manuel Pellegrini menegaskan bahwa dirinya sudah mengetahui rencana pergantian posisi manajer di Manchester City dan tak ada satu hal pun yang ditutupi oleh manajemen klub.

Pellegrini secara terbuka mengatakan bahwa dirinya akan menjalani hari terakhirnya di klub tersebut pada 30 Juni nanti.

“Saya akan mengakhiri karier saya di sini pada 30 Juni mendatang. Banyak spekulasi yang beredar, namun tidak ada satu pun hal yang dilakukan di belakang saya.”

“Saya rasa tak bagus bila ada spekulasi yang timbul, karena itu saya katakan kepada media dan pemain,” kata Pellegrini seperti juga dikutip dari BBC.

Pellegrini sejatinya masih memiliki satu tahun kontrak di City.

“Saya masih memiliki perpanjangan kontrak satu tahun di City namun dengan opsi klub atau saya bisa memilih untuk tidak melanjutkan kerja sama di akhir musim ini,” kata Pellegrini.

City sendiri memberi alasan pengumuman penunjukkan Guardiola di pertengahan musim seperti ini.

“Tanpa mengurangi rasa hormat pada Manuel Pellegrini dan seluruh pemain, klub berharap dengan membuat pengumuman pada publik, maka hal ini akan menyingkirkan berbagai spekulasi.”

“Manuel mendukung keputusan klub dan berkomunikasi aktif. Saat ini dia pun tetap fokus mencapai target musim ini dan tetap mendapatkan respek dan komitmen dari seluruh jajaran klub,” tulis City dalam pernyataannya.

Pellegrini sendiri mengikuti negosiasi perekrutan Pep. Pelatih asal Chile itu bahkan sudah setuju digantikan Guardiola.

Dalam konferensi pers jelang pertandingan melawan Sunderland, Pellegrini mengaku tidak terkejut dengan keputusan ManCity yang telah mengumumkan Guardiola akan menggantikan posisinya musim depan.

Seperti dikutip dari The Telegraph, Pellegrini bahkan sudah diberitahu sebulan lalu tentang negosiasi antara Guardiola dengan ManCityu.

“Saya sudah berbicara dengan klub dan saya akan mengakhiri karier di sini sebelum tanggal kontrak yang sudah ditentukan. Saya akan mengakhiri karier di sini pada 30 Juni, jadi tidak ada spekulasi,” ujar Pellegrini.

Setelah berhasil mendapatkan Guardiola, manajemen ManCity kemudian membicarakannya dengan Pellegrini.

Mantan pelatih Real Madrid itu mengaku tidak bisa menolak permintaan manajemen ManCity untuk mengakhiri kontraknya lebih cepat.

“Saya memilih untuk mengakhiri spekulasi hari ini, itu sebabnya saya sudah memberitahu kepada pemain dan saya mengungkapkannya kepada media. Saya sudah bicara dengan klub dua pekan lalu, dan mengatakan saya akan melakukannya (mengakhiri kontrak lebih awal),” ucap Pellegrini.

Prestasi Pellegrini di ManCity terbilang cukup impresif. Pelatih itu tahun itu mengantarkan ManCity juara Liga Primer dan Piala Liga di musim pertamanya dua tahun lalu.

Setelah gagal merebut gelar musim lalu, Pellegrini bersama ManCity masih berpeluang merebut empat gelar musim ini: Liga Primer, Piala Liga, Piala FA, dan Liga Champions.

Untuk ajang Piala Liga, ManCity akan bertemu Liverpool di laga final.

Pemberitahuan Pep Guardiola berlabuh di Manchester City pada pertengahan musim ini mirip dengan kisah bergabungnya Guardiola ke Bayern Munich pada tiga tahun silam.

Karena itu Manuel Pellegrini bisa mengulang kisah manis Jupp Heynckes di musim terakhirnya bersama City.

Guardiola yang baru saja rehat memutuskan untuk bergabung dengan Munich. Ketika itu Heynckes masih berjuang membawa Munich bertarung di tiga kompetisi, Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.

Kedatangan Guardiola ke Munich disambut gegap gempita lantaran track record Guardiola yang luar biasa bersama Barcelona.

Namun nyatanya Heynckes yang ingin pensiun di akhir musim sukses membuat pesta kedatangan Guardiola jadi sedikit hambar lantaran hadirnya pesta treble.

Di bawah Heynckes, Munich berhasil mengangkat trofi Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.

Efek treble winners itu pun turut membebani Guardiola. Polesan Guardiola dianggap tidak spesial bila ia tak mampu merebut Liga Champions meskipun selalu berjaya di kompetisi domestik.

Pellegrini pun berpeluang untuk mengikuti jejak Heynckes dan menutupi pesta kedatangan Guardiola lewat torehan prestasi luar biasa di sisa masa baktinya.

Saat ini City sudah menjejakkan kaki di babak final Piala Liga yang berarti mereka tinggal satu langkah lagi meraih trofi perdana musim ini.

City pun masih bertahan di Piala FA dan membuka peluang untuk meraih trofi di ajang tersebut.

Untuk Liga Inggris, meskipun masih ada di peringkat ketiga, namun selisih tiga poin dengan pemimpin klasemen Leicester City merupakan jarak yang masih dalam jangkauan.

Di ajang Liga Champions, City pun masih bertahan di babak enam belas besar.

Meskipun dalam beberapa musim terakhir City tak pernah sukses menggapai babak delapan besar, namun secara kualitas tim ‘The Citizens’ memiliki kemampuan untuk lolos hingga babak akhir.

Bila Pellegrini mampu menghadirkan sederet trofi di akhir musim bagi City, maka hal itu akan jadi perpisahan manis dari Pellegrini kepada City.

Hal itu juga berarti kado buruk bagi Guardiola karena pelatih asal Spanyol tersebut bakal mendapat beban berat di musim depan.