close
Nuganomics

Emas Dunia Hari Ini Menguat Kembali

Hari ini, Kamis, 03 Maret 2016, seperti dibertitakan laman situs “bloomberg” harga emas dunia di Comex, New York, kembali menguat karena adanya penguatan dollar dan naiknya harga minyak.

Kenaikan itu juga memicu pergerakan emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, yang dibuka naik Rp 2.000 per gram. Sementara harga buyback naik Rp 1.000 per gram.

Seperti dikutip dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, dengan kenaikan itu harga emas dipatok menjadi Rp 570.000 per gram, dibandingkan posisi kemarin di Rp 568.00 per gram.

Sementara, harga pembelian kembali alias buyback oleh emiten berkode ANTM itu naik Rp 1.000 per gram menjadi Rp 521.000 per gram, dibandingkan posisi kemarin di Rp 520.000 per gram.

“Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk UBPP Logam Mulia setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja,” kata Antam dalam situs resminya.

Harga emas mencapai posisi lebih tinggi sebelumnya, didukung melemahnya data manufaktur China dan komentar Presiden Federal Reserve New York William Dudley, yang mengatakan jika ia melihat risiko penurunan prospek ekonomi AS.

Kondisi ini bisa menjadi tanda jeda sebelum Fed menaikkan suku bunganya kembali seperti yang diisyaratakan dirinya dan rekan-rekan sebelumnya.

“Kekuatan dolar AS meletakkan angin ke pasar emas di sini, meskipun Anda punya banyak spekulasi, saat ini emas bergerak menjadi panjang dan diperdagangkan naik di bursa ke tingkat tertinggi kedua sejak Februari tujuh tahun lalu,” kata Rob Haworth, Strategi Investasi Senior US Bank Wealth Management di Minneapolis.

Sementara saat ini, dolar menguat terhadap sekeranjang mata uang utama setelah data manufaktur AS dirilis stabil pada Februari.
Kondisi ini diprediksi akan mendukung kenaikan suku bunga yang menjadi sumber tekanan bagi harga emas.
Di sisi lain, saham AS memimpin pasar ekuitas di seluruh dunia untuk tertinggi dalam satu bulan.

Sementara itu, Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan pertumbuhan zona Euro dan prospek inflasi dalam kondisi melemah.

“Dari sudut pandang kami, hal itu dibenarkan untuk mempertimbangkan kembali peran emas sebagai asuransi dalam portofolio,” kata analis Julius Baer Carsten Menke.

Meskipun kekhawatiran ekonomi global telah mendorong investor untuk menyalurkan investasinya ke emas, kenaikan harga telah diredam permintaan fisik di daerah pembeli utama di Asia.

India, konsumen terbesar kedua, telah memperkenalkan kembali pajak penjualan pada perhiasan emas lokal.

Melihat tekanan yang meningkat pada sistem keuangan global, khususnya risiko dari siklus perusahaan AS yang ditambah dengan risiko tajam dari devaluasi renminbi yang dikarenakan peningkatan tajam pada aliran uang yang keluar dari China maka “emas akan menjadi ‘asuransi’ yang terbaik.”

Headwinds pada pertumbuhan global telah membuat warna emas bersinar cerah.

Anda mungkin berpendapat bahwa emas relatif mahal jika dibandingkan harga komodotas lain.

‘Asuransi’ adalah pilihan yang menarik dan emas adalah benar-benar asuransi, pagar serta diversifikasi portofolio.

Emas merupakan suatu bentuk kekayaan yang dapat dipegang di luar sistem perbankan dan jasa keuangan tradisional. Emas adalah uang.

Jika Anda melihat emas sebagai uang dan menganggap sudah undervalued maka kondisi keuangan global yang memburuk dan kondisi bank sentral dunia yang terus bekerja untuk membendung tekanan di pasar akan membuat harga emas terkendali