close
Nuga Tekno

‘Tangan Tuhan” di Langit Tuhan

“Tangan Tuhan,” di Langit Tuhan. Itulah sebuah gambar yang dipublikasi oleh NASA, badan penerbangan dan antariksa milik Amerika Serikat. NASA yang memotret citra “Tangan Tuhan” dengan wahana Nuclear Spectroscopic Stero Array atau”NuStar”.

Seperti yang dikutip “nuga.co,” dari pemberitaan “IB Times,” hari Jumat, 10 Januari 2014, gambaran tangan yang oleh NASA diberi julukan “Tangan Tuhan” itu berjarak 17.000 tahun cahaya dari Bumi, dan terletak di konstelasi Circinus.

Citra yang ditangkap NASA itu tampak seperti sebuah tangan kiri yang sedang memegang material angkasa berwarna merah.

Walau dinamai “Tangan Tuhan,” citra tersebut oleh NASA dijelaskan dengan rinci sebagai awan material di angkasa yang disemburkan oleh bintang yang meledak.

Menurut rilis NASA, yang kemudian dikutip oleh banyak media di dunia, pertama m kali mereka mendeteksi “Tangan Tuhan” itu dengan Chandra X-Ray Observatory pada tahun 2009, ketika obyek itu dideskripsikan sebagai obyek kecil dengan diameter 19 km.

Obyek itu disebut sebagai pulsar dengan usia yang sangat muda. NASA menamai obyek itu PSR B1509-58 atau singkatnya B1509.

Para astronom percaya bahwa B1509 memiliki medan magnet yang intens, sekitar 15 triliun kali lebih besar dari medan magnet Bumi.

“Tangan Tuhan,” sekali lagi nama yang diberikan NASA, pertama kali dicitrakan dengan sinar X. Tangan tampak biru dan cahaya yang berenergi lebih rendah tampak berwarna hijau dan merah.

“Partikel-partikel ini berinteraksi dengan medan magnet di sekitar material sehingga berkilau dalam citra sinar X,” demikian keterangan NASA.

“Hasilnya adalah awan yang dalam citra sebelumnya tampak seperti tangan yang terbuka. Pulsarnya sendiri tak terlihat dalam gambar ini, tetapi terletak di dekat titik putih terang,” kata rilis NASA.

Lalu, mengapa pulsar yang berinteraksi dengan material itu tampak seperti tangan?

“Bagian utara di mana struktur mirip tangan terletak lebih menyusut daripada bagian selatan, di mana semburan terletak, menunjukkan dua area yang secara fisik berbeda,” kata NASA.

“Awan merah di ujung struktur serupa jari adalah struktur yang berbeda, disebut RCW 89. Astronom berpendapat, angin pulsar memanaskan awan, menyebabkannya berkilau dalam sinar X berenergi rendah,” pungkas NASA

Tags : slide