close
Nuga Tekno

Tak Ada Lagi Pesan ChatOn di Samsung

Anda harus menyiapkan diri kala di bulan Februari 2015 pesan instan ChatOn di Samsung raib Batas waktu itu telah resmi dirilis oleh raksasa smartphone Korea Selatan ini dalam unduhan terbarunya.

Aksi ini diputuskan oleh Samsung agar bisnis raksasa elektronik itu lebih cepat tumbuh.

Melalui pernyataan resmi yang dilansir surat kabar terkenal “Wall Street Journal,” Samsung mengatakan bahwa ChatOn akan ditutup mulai awal kuartal 2015, tepatnya di Februari 2015.

Layanan ini akan ditutup serentak kecuali di Amerika Serikat pada Maret 2015.

Kabar penutupan ChatOn sejatinya sudah terendus cukup lama, namun hal itu sempat dibantah oleh Samsung yang mengatakan aplikasi pesan instan itu masih menjanjikan.

Layanan ChatOn diperkenalkan Samsung sejak tiga tahun lalu dan hingga saat ini pengguna pesan instan itu tercatat lebih dari seratus juta orang dari seratus duapuluh negara negara berbeda.

ChatOn juga tersedia dalam enam puluh tiga bahasa yang berbeda.

Dibanding aplikasi pesan instan lainnya, ChatOn sebenarnya punya fungsi unggulan misalnya saja menarik pesan yang terkirim, atau menerjemahkan pesan dari bahaya yang berbeda.

Tapi semua itu belum cukup untuk mengunggli WhatsApp, BlackBerry Messenger atau Line.

ChatOn secara otomatis terinstal pada ponsel Samsung, ini yang membuat penggunanya terus tumbuh.

Sayang, meski begitu ChatOn dianggap belum menguntungkan Samsung. Pengguna aplikasi ini juga tidak loyal karena biasanya mereka lebih aktif dengan aplikasi pesan instan lain.

ChatOn yang bertahun-tahun dijagokan Samsung tidak membuahkan hasil.

Penutupan ChatOn merupakan bagian dari perampingan bisnis Samsung. Seperti diketahui, bahwa dalam dua belas bulan terakhir laba raksasa elektronik asal Korea Selatan itu turun.

“Samsung Electronics berencana untuk keluar dari pasar pesan instan sebagai bagian strategi perusahaan dalam merestruktur bisnis yang kurang menguntungkan,” tulis pernyataan Samsung.

Meski punya begitu banyak pengguna, namun ChatOn dianggap belum menguntungkan Samsung. Pengguna aplikasi ini juga tidak loyal karena biasanya mereka lebih aktif dengan aplikasi pesan instan lain.

“Samsung berada pada jalur merampingkan unit bisnisnya. Dari sudut pandang bisnis, ChatOn bukanlah bisnis yang bisa menghasilkan peningkatan di masa mendatang,” lanjut pernyataan Samsung, seperi dikutip dari Korea Times.

Pnutupan ChatOn ini diyakini para pengamat sebagai bagian dari ketatnya persaingan layanan pesan instan. Meski telah berusaha mendongkrak jumlah penggunanya dengan menginstalnya secara default pada ponsel Androidnya, akhirnya Samsung menyerah.

Pasar layanan pesan instan sendiri memang tengah pada puncaknya saat ini. Banyak pengembang yang berlomba-lomba menawarkan pesan instan besutannya masing-masing, bahkan Facebook dan Path yang notebene merupakan pemain media sosial sampai memisahkan fitur chatting-nya demi ikut masuk ke layanan pesan instan.

Namun jumlah pengguna terbesar layanan pesan instan saat ini masih dipegang oleh WhatsApp yang sudah punya sekitar enam ratus juta pengguna. Sementara di posisi kedua ditempati oleh Facebook yang punya lima ratus juta pengguna aktif.

Kemudian disusul oleh Line di tempat ketiga yang dalam laporannya mengaku punya empat ratus lima puluh juta pengguna.