close
Nuga Sport

Valentino Rossi Lontarkan Kode Pensiun

Valentino Rossi melontarkan kode bakal meninggalkan Yamaha.

The Doctor memang sudah lama tak memenangi balapan MotoGP bersama tim Garpu Tala.

Total sudah enam ratus empat puluh empat hari Rossi puasa kemenangan di ajang MotoGP.

Terakhir kali pembalap 40 tahun itu naik podium pertama pada seri MotoGP Assen dua tahun lalu.

Dan, pada dua puluh delapan balapan setelahnya, Rossi hanya bisa tujuh kali menembus podium. Dua kali Rossi finis kedua sedangkan lima lainnya menempati posisi ketiga.

MotoGP Austria  dan MotoGP Jerman  merupakan seri-seri saat Rossi menjadi runner-up. Sementara podium ketiga didapat di seri Qatar, Prancis, Italia, Catalunya pada musim lalu. Sisanya di seri MotoGP Inggris .

Pada MotoGP tahun ini, Rossi menyebut Yamaha masih akan bersaing dengan tim lain. Bukti anyar pada seri MotoGP Qatar. Rossi harus memulai balapan dari posisi keempat belas walau akhirnya bisa finis kelima.

Rossi pun mulai masa depannya bersama pabriksa asal Jepang. Di usia yang sudah menginjak 40 tahun, kontraknya bersama Yamaha masih berlaku hingga 2020.

“Saya sudah harus berpikir keras mengenai kontrak yang masih berlaku saat ini dan ini merupakan pilihan penting dan saya jelas tak 100 persen serta saya harus berpikir mengenai itu, bahkan jika itu pada akhirnya merupakan keputusan yang mudah,” kata Rossi di MCN Sport.

“Masih sangat lama sampai saya harus berpikir mengenai hal itu lagi, dalam kurun waktu dua tahun tapi saya belum banyak memikirkan itu.”

Rossi menurut beberapa berita akan  pensiun usai mengakhiri kontraknya dengan Yamaha untum musim depan

Namun begitu, sang adik, pembalap Sky Racing VR46 Moto2, Luca Marini meyakini bahwa sang kakak, Valentino Rossi takkan pensiun  di tahun depan

Hal ini ia nyatakan kepada GP Inside menjelang MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo akhir pekan nanti.

Rossi yang kini berusia empat puluh tahun, masih punya kontrak dengan Monster Energy Yamaha sampai akhir tahun depan, namun belum menentukan apakah kontrak ini akan menjadi kontrak terakhirnya.

Marini pun berharap kakaknya masih akan tetap balapan pada MotoGP dua tahun mendatang nanti, agar mereka punya kesempatan bertarung di kelas dan lintasan yang sama.

“Saya harap suatu hari nanti bisa bertarung dengannya di MotoGP. Di kepalanya, Vale masih muda. Ia selalu ada untuk kami, memberi banyak nasihat pada kami. Ia sungguh terlibat dalam kegiatan kami. ”

“Jika bisa bertemu dengannya setiap hari, Anda bakal paham mengapa ia tetap melanjutkan karier,” ujar Marini.

Selama ini, The Doctor juga menyatakan bahwa para anggota VR46 Riders Academy sangat membantunya untuk tetap ‘muda’, mengingat mereka kerap berlatih dan menghabiskan waktu bersama. Marini pun mengakui bahwa Rossi memang sangat sulit dikalahkan.

“Semua berkat motivasi. Ia sangat hebat setiap kali kami berlatih bersama, dan ia sangat sulit dikalahkan. Jujur saja, saya tak lihat kemungkinan dirinya bakal pensiun dua tahun lagi,” ungkapnya.

Motivasi Rossi pun diyakini Marini tak seharusnya masih dipertanyakan. Performanya di lintasan pun sudah terbukti, mengingat sembilan kali juara dunia tersebut mampu finis kelima di MotoGP Qatar, usai start dari posisi 14.

“Vale punya banyak pengalaman. Motor adalah hal yang selalu membuatnya bersemangat. Dan saat ia berada di atas motor, targetnya hanyalah kemenangan,” pungkas rider yang akrab disapa Maro ini.

SebelumnyaLuca Marini juga telah  membeberkan rencana masa depan sang legenda MotoGP. Ia percaya Rossi takkan pensiun dalam waktu dekat.

Dalam keterangan lainnya,  Valentino Rossi, blak-blakan terkait keputusan meninggalkan Repsol Honda

Hal itu disampaikan Rossi pada acara bertajuk “Che Tempo Che Fa” bersama Fabio Fazio di Rai 1. The Doctor mengaku ia justru mendapat banyak hal positif usai pindah dari Honda ke Yamaha.

Setelah meraih juara dunia di GP125 1997 dan GP250 1999, The Doctor bergabung dengan Nastro Azzurro Honda di kelas GP500 pada 2000. Ia kemudian meraih gelar dunia pertamanya pada 2001.

Usai pindah ke Repsol Honda, ia juga berhasil merebut gelar dunia MotoGP  musim itu Tengah berada di tangga kesuksesan, pembalap asal Italia ini justru mengambil keputusan menggemparkan pada akhir : Rossi pindah ke Yamaha.

Padahal, kala itu Yamaha sedang sangat terpuruk dan belum juara lagi sejak  bersama Wayne Rainey. Keputusan ini membuat Rossi mendapat cibiran dari banyak orang.

Akan tetapi, ia justru sukses memenangi balapan pertamanya bersama Yamaha, yakni di Sirkuit Welkom, Afrika Selatan . Ia juga langsung sukses merebut dua gelar dunia secara beruntun.

“Afrika Selatan adalah kemenangan paling indah, momen bersejarah dalam karier saya, mengingat beberapa bulan sebelumnya saya pergi dari Honda. Bahkan, motor yang saya pakai kala itu kini ada di kamar tidur saya. Satu motor lagi ada di kantor VR46, satu lagi di garasi dan di ruang keluarga rumah saya. Saya menyimpan semua motor saya. Mereka sudah melakukan banyak hal untuk saya,” bebernya.

Rossi menyatakan meninggalkan Repsol Honda bukanlah keputusan mudah. Ia yakin dirinya bisa meraih lebih banyak gelar dunia andai bertahan. Biar begitu, membenahi dan membawa Yamaha adalah tantangan menarik baginya.

“Saya sangat bangga atas apa yang saya lakukan pada 2004. Tadinya saya membela Honda, dan bersama mereka saya bisa meraih gelar dunia selama bertahun-tahun. Tapi saya akhirnya memutuskan pindah ke Yamaha. Inilah yang membuat karier saya terasa lebih berarti,” ucap Rossi.