close
Nuga Sport

“Saya Percaya Rossi”

Valentino Rossi akan kembali ke performa awalnya usai gagal menggapai podium di Misano akibat kesalahan strategi. Rossi, seperti diyakini para pengamat, akan impresif lagi di Aragon pada seri keempat belas MotoGP musim ini untuk tetap berada di jalur juara.

Ppembalap legendaris Giacomo Agostini yakin sosok Rossi bisa kembali ke performa semula.

Menurutnya, Rossi tahu betul apa yang harus ia lakukan karena ia memiliki segudang pengalaman.

“Valentino tahu apa yang harus dilakukan, terutama ketika kami mendekati masa akhir kompetisi dengan segala kegemparan dan tekanan yang ada. Dia memiliki banyak pengalaman dan tentunya, dia juga memiliki keunggulan poin,” jelas Agostini mengutip Crash

Pada race di Misano, Vale – sapaan Rossi – awalnya sempat bersaing ketat dengan dua rival utama yakni Jorge Lorenzo dan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Akan tetapi ketika cuaca mulai berubah dari hujan ke terik, Rossi salah menerapkan strategi yang membuatnya harus kehilangan podium pertama.

“Dalam sebuah balapan Anda juga memiliki sisi teknis, jadi siapa yang akan juara dunia juga tergantung pada kesalahan teknis yang dialami seperti kerusakan mesin atau apapun. Namun, jika tidak saya pikir itu akan diputuskan pada race terakhir,” tuntas pebalap legendaries itu

MotoGP 2015 masih menyisakan lima lomba lagi dan antusiasme dan tekanan di kejuaraan pun makin besar.
Giacomo Agostini tetap menjagokan Valentino Rossi yang sarat pengalaman untuk juara.

Rossi jelas di atas angin. Tak cuma soal poin, tapi pengalaman besar diyakini bakal sangat membantu seiring meningkatkan tekanan dan atmosfer persaingan.

“Valentino tahu apa yang harus dilakukan, terutama ketika kita memasuki akhir kejuaraan dengan lebih banyak antusiasme dan tekanan.

Saya rasa dia tampak yang terbaik karena punya banyak pengalaman dan tentu saja dia punya keunggulan poin,” kata Agostini dikutip Crash.

“Dalam balapan, Anda juga punya sisi teknis. Jadi kejuaraan akan bergantung pada siapapun yang kehilangan dua puluh lima poin karena mesin atau sesuatu. Tapi di luar itu, saya rasa keputusannya akan ditentukan di balapan terakhir,” tambahnya.

Agostini juga menyinggung soal Marquez. Juara dunia dua musim terakhir itu tahun ini tertinggal karena terlalu sering gagal finis. Tercatat sudah empat kali pebalap 22 tahun itu terjatuh.

Aksi dan manuvernya juga kerap disoroti karena dinilai terlalu agresif. Namun bagi Agostini, hal itu wajar saja.

“Dia sangat bagus. Terkadang kami juga perlu sedikit keberuntungan di balapan dan tahun ini dia memulai dengan sejumlah masalah, juga terjatuh di latihan dan meretakkan jarinya,” katanya.

“Tentu saja para penggemar menyukainya karena dia selalu menyerang, selalu mencoba untuk menang,” demikian dia.

Sementara itu, pebalap veteran Italia, Max Biaggi, masih bimbang ketika ditanya prediksinya tentang juara MotoGP musim ini.

Mantan pebalap Honda dan Yamaha itu ingin Jorge Lorenzo yang jadi juara, namun yakin peluang Valentino Rossi lebih besar untuk mewujudkannya.

Biaggi yang pernah jadi rival Rossi di awal dua ribuan adalah sahabat Lorenzo dan sudah menjadi pendukung setia selama bertahun-tahun.

Karena itulah, Biaggi lebih memilih Lorenzo dibandingkan Rossi yang sama-sama berasal dari Italia.

“Soal prediksi juara MotoGP, hati saya menginginkan Lorenzo, namun secara hitung-hitungan dan pemikiran, Rossi yang bakal jadi juara,” tutur Biaggi seperti dikutip dari TuttoMotoriweb.

Meski banyak yang menyebut Lorenzo dan Marquez lebih cepat dari Rossi, namun Biaggi tetap menilai keberhasilan The Doctor duduk di puncak klasemen bukanlah sebagai sebuah keberuntungan belaka.

“Ketika pebalap lain lebih cepat (Marquez dan Lorenzo), namun ada seorang pebalap yang berada di depan Rossi, itu berarti pembalap tersebut menggunakan seluruh pengalaman dan skill yang dimiliknya.”

“Lorenzo dan Marquez memang melakukan kesalahan, namun keberhasilan Rossi berada di atas klasemen jelas bukan keberuntungan semata,” tutur Biaggi.

Terlepas siapa yang bakal jadi juara di akhir musim, Biaggi meyakini bahwa duel yang tersaji di lima seri tersisa MotoGP bakal makin menarik.

“Balapan di San Marino merupakan salah satu perlombaan terbaik bila dilihat dari kacamata saya sebagai penonton.”

“Dari balapan tersebut bisa dilihat bagaimana keputusan seorang pebalap di masa krusial memengaruhi jalannya perlombaan,” tutur Biaggi.

Meski demikian, Biaggi juga menegaskan bahwa balapan di GP San Marino juga menyisakan kesedihan bagi Lorenzo yang gagal finis karena terjatuh.

“Saya menemaninya sepanjang malam untuk meredakan kekecewaan dan kekesalannya. Itulah gunanya seorang teman,” tutur Biaggi.