close
Nuga Sport

Pertaruhan Juara di Jerez untuk Rossi

Sirkuit Jerez kembali menjadi tuan rumah MotoGP Spanyol akhir pekan ini

Minggu, 07 Mai.

Dan Tikungan 13 Sirkuit Jerez yang kini bernama Tikungan Jorge Lorenzo berpeluang kembali menciptakan cerita menarik di GP Spanyol.

Tikungan Jorge Lorenzo merupakan tikungan terakhir di Sirkuit Jerez.

Tikungan tajam ke kiri itu pernah menciptakan sejumlah insiden panas. Setidaknya ada tiga insiden panas yang pernah terjadi di Tikungan 13 Sirkuit Jerez.

Ketiga insiden itu melibatkan Mick Doohan vs Alex Criville di dua puluh satu tahun lalu, Valentino Rossi vs Sete Gibernau di dua belas tahun silam 5, dan Jorge Lorenzo vs Marc Marquez empat musim lalu

Menariknya ketiga insiden di atas terjadi pada lap terakhir.

Pada musim 1996, Criville harus mengalami kecelakaan di Tikungan 13 setelah bersaing ketat dengan Doohan di lap terakhir.

Setelah sempat bersenggolan, Criville kemudian terpelanting setelah berusaha menarik gas. Doohan kemudian meraih kemenangan.

Insiden berikutnya melibatkan Rossi dengan Gibernau

Ketika itu kedua pebalap bersenggolan di Tikungan 13 hingga membuat Gibernau keluar jalur. Rossi berhasil meraih kemenangan dan Gibernau finis kedua.

Usai balapan Rossi mengakui manuvernya terhadap Gibernau cukup agresif, tapi menganggap hal itu biasa dalam balapan. Sementara Gibernau memilih untuk tidak memberi komentar.

“Saya tidak ingin balapan hebat ternoda dengan apa yang terjadi di tikungan terakhir. Saya cinta olahraga ini dan tidak ingin terlibat dalam politik,” ujar Gibernau seperti dikutip dari Crash.net.

Sementara pada musim empat tahun silam, Lorenzo dan Marquez terlibat insiden yang hampir sama dengan Rossi dan Gibernau

Usai balapan Lorenzo mengungkapkan kekesalan terhadap Marque dengan tidak menerima tawaran jabat tangan The Baby Alien.

Sementara itu, dengan perpindahan arena balapan ke Europa, Valentino Rossi berpeluang besar untuk bisa terus mempertahankan posisi puncak klasemen MotoGP musim ini lantaran ia punya rekor bagus di Jerez, Le Mans, dan Mugello.

Kesempatan Rossi untuk terus berada di posisi puncak klasemen terbuka lebar lantaran ia punya rekor bagus di tiga seri awal di dataran Eropa.

Dalam tiga tahun terakhir pada seri Jerez, Le Mans, dan Mugello, Rossi delapan kali naik podium. Satu-satunya kegagalan Rossi naik podium adalah ketika ia terjatuh di GP Italia tahun lalu.

GP Spanyol yang berlangsung di Sirkuit Jerez merupakan salah satu seri tempat Rossi mendulang hasil bagus.

Pada musim lalu, Rossi mampu meraih kemenangan di Sirkuit Jerez.

Berlanjut ke GP Perancis yang digelar di Le Mans, ‘The Doctor’ selalu jadi runner up dalam tiga musim terakhir.

Khusus dua musim terakhir, raja GP Perancis adalah Jorge Lorenzo. Dengan kondisi Lorenzo yang masih inkonsisten, Rossi jelas punya peluang besar untuk bisa jadi yang terbaik di GP Perancis.

GP Italia yang merupakan seri kandang Rossi juga bisa jadi salah satu kesempatan bagi pebalap berusia gaek itu untuk mendulang banyak poin.

Terlepas dari kecelakaan yang dialami pada musim lalu, Rossi selalu finis di posisi ketiga pada .

Hasrat besar Rossi yang sudah delapan musim tak mampu jadi juara GP Italia juga bisa jadi motivasi tambahan bagi Rossi untuk jadi yang tercepat di Sirkuit Mugello musim ini.

Rossi sendiri mengakui bahwa keberhasilannya mencatat performa apik di tiga seri awal MotoGP musim ini membuatnya gembira.

Pasalnya, Rossi mencatat dua puluh tiga poin lebih banyak dibandingkan yang ia bukukan musim lalu.

“Saya telah menjalankan tiga seri dengan sangat indah karena berhasil mengakhirinya dengan tiga podium. Marquez dan Vinales sekali melakukan kesalahan sejauh ini, jadi saya bisa ada di depan,” tutur Rossi kepada Radio Deejay pekan lalu.

“Saya harus mencoba untuk tampil sekuat yang saya mampu tanpa pernah terjatuh. Inilah tujuan saya di musim ini,” kata Rossi menambahkan.