close
Nuga Sport

Dovi: Saya Bisa Duluan Pensiun dari Rossi

Andrea Dovizioso senang memenangkan seri pembuka MotoGP 2018 di Sirkuit Losail Qatar, Minggu lalu

Pebalap Ducati tersebut sukses merebut podium pertama.

Namun di balik keberhasilannya itu, Dovizioso mengaku takjub dengan Valentino Rossi.

Yang lebih membuatnya senang, Dovizioso sukses membelakangi Marc Marquez dan Valentino Rossi, dua pebalap andalan di tim mereka masing-masing.

Marquez berada di posisi kedua, sedangkan The Doctor finis di posisi ketiga setelah start dari posisi kedelapan.

Dilansir dari Corriere, pebalap asal Italia tersebut tetap mengaku takjub dengan Rossi meski berhasil mengalahkan kompatriotnya itu.

Salah satu yang membuatnya salut adalah usia Rossi yang tak lagi muda, namun masih bisa bersaing di tempat terdepan.

“Rossi unik seperti pebalap ski Alberto Tomba, sprinter Usain Bolt, dan pebasketMichael ordan. Apa yang masih ia lakukan menakjubkan,” ujar Dovizioso.

Rossi yang kini memasuki tiga puluh sembilan tahun memutuskan memperpanjang kontrak bersama Movistar Yamaha selama dua musim.

Dengan demikian, kontraknya bersama Yamaha habis ketika usianya empat puluh satu tahun. Namun, Dovizioso berkelakar Rossi masih akan menjalani karier balapan di MotoGP di atas usia empat puluh satu tahun.

“Mungkin saja saya yang pensiun lebih dulu karena saya juga pasti akan merasakan usia empat puluh satu tahun, tapi Rossi akan berada di sana balapan MotoGP hingga usia lima puluhan tahun,” ucap pebalap tiga puluh satu tahun tersebut.

Dovizioso juga pernah dipuji Rossi usai seri terakhir MotoGP musim lalu. The Doctor menyebutnya sebagai salah satu pebalap hebat saat ini.

“Dovi butuh waktu lama [untuk bersinar di MotoGP], tapi saat ini ia sudah mencapai level tertinggi yang layak ia dapatkan. Ia merupakan pebalap cerdas, cepat, dan selalu bekerja keras,” kata Rossi saat itu.

Dovizioso sendiri puas usai memenangi MotoGP Qatar yang menjadi seri pembuka MotoGP musim ini

Berlomba di Sirkuit Internasional Losail, , Dovizioso menjadi yang tercepat

Hasil itu sesuai dengan prediksi banyak pihak, bahwa pebalap asal Italia tersebut bisa memenangi balapan meskipun harus start dari posisi kelima.

Bagi Dovizioso, memenangi balapan MotoGP Qatar merupakan salah satu target pribadinya musim ini.

Pasalnya, pada tiga MotoGP Qatar sebelumnya, Dovizioso hanya bisa finis di posisi kedua.

“Saya tiga kali berada di posisi kedua di Qatar pada tahun-tahun sebelumnya. Jadi, sebelum saya datang ke sini, seperti sebuah kewajiban untuk menang di sini,” kata Dovizioso kepada BT Sport.

Menurut pebalap  itu, salah satu faktor dirinya bisa mematahkan rapor buruk di Qatar karena motor Desmosedici GP yang ditungganginya bekerja sangat baik.

Hal tersebut membuat Dovizioso makin muda di lintasan balap.

“Jadi lebih mudah [dikendarai] dibanding sebelum-sebelumnya. Bagian depan [ban] kami bekerja sangat bagus, motor, dan gaya berkuda saya bekerja sangat baik untuk ban,” ucap Dovizioso.

Dovizioso juga membeberkan kunci kemenangannya di MotoGP Qatar. Saat Johann Zarco di depan, Dovi memilih bersabar sebelum membuat perbedaan di lap terakhir.

Finis dengan selisih waktu yang tipis dari Marc Marquez  dianggap Dovizioso sebagai hal buruk dalam balapan.

Karena itu, Dovi perlu bekerja keras untuk bisa kembali memenangi balapan di seri berikutnya, Argentina dan Amerika Serikat.

“Seri selanjutnya akan sangat penting bagi kami untuk membuat hasil bagus, karena saya pikir itu akan sangat sulit,” Dovi menuturkan.

“Ini penting untuk memahami level kami di kejuaraan. Pastinya kami memiliki motor yang sedikit lebih baik dari tahun lalu, kami memiliki hasil bagus di musim dingin dan akhir pekan ini, tapi tidak cukup ketika ada begitu banyak pebalap yang cepat,” Dovizioso menambahkan.