close
Nuga Sport

Ambisi Vinales Jungkirkan Marc di Austin

Usai memenangkan dua lomba awal MotoGP, Qatar dan Argentina,  Maverick Vinales kembali bertekad untuk meruntuhkan dominasi Marc Marquez di GP Amerika Serikat yang jadi seri  berikutnya dua pekan mendatang.

Sejak jadi bagian dari seri MotoGP pada empat tahun lalu, Marquez selalu tampil jadi juara di GP Amerika Serikat tanpa bisa diganggu oleh siapapun.

Hal itulah yang bakal jadi misi berat bagi Vinales setelah ini.

“Saya tahu bahwa Marc Marquez sangat bagus tiap tampil di sana namun Austin juga merupakan salah satu trek favorit saya. Sirkuit itu merupakan sirkuit tempat saya bisa melaju lebih cepat dibandingkan biasanya,” tutur Vinales seperti dikutip dari Motorsport.

Dua kemenangan yang didapat Vinales di dua seri awal MotoGP tak pelak memberikan kepercayaan diri besar bagi pebalap asal Spanyol itu dalam perburuan gelar musim ini.

“Kami akan pergi ke seri tersebut dengan pendekatan mental yang sama. Kami akan mencoba mendapatkan pengaturan motor yang bagus. Kami memiliki motor yang bagus dan kami sudah teruji untuk mengetahui bagaimana cara menampilkan motor yang bisa melaju dengan cepat.”

“Austin adalah salah satu sirkuit dengan karakter tikungan cepat dan butuh teknik pengereman yang keras. Saya sangat percaya diri bisa meraih hasil bagus di sana,” ujar Vinales.

Terkait kemenangannya di dua seri awal, Vinales menyebut hal itu seperti sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Dua kemenangan itu mengantar Vinales duduk di posisi puncak klasemen dengan nilai lima puluh  poin, unggul empat belas angka atas Valentino Rossi yang ada di posisi kedua.

“Kami seolah sedang ada di dalam mimpi dengan dua kemenangan beruntun di musim perdana saya bersama Yamaha.”

“Sulit untuk mempercayainya bahwa saya bisa memulai musim dengan catatan seperti ini. Dua kemenangan beruntun adalah sebuah hal yang luar biasa,” kata pebalap yang musim lalu menunggangi Suzuki ini.

Kunci dari dua kemenangan Vinales di seri pembuka ini adalah kesabarannyadalam lomba

Ya, setidaknya hal itulah yang terjadi pada dua seri pembuka MotoGP

Ya, kesabaran Vinales tidak langsung gas pol motor Yamaha YZR-M1 tunggangannya saat lomba di Sirkuit Losail, Qatar dan di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina.

Boleh dibilang merupakan salah satu kunci kesuksesannya meraih dua gelar seri beruntun pada awal musim ini.

Sehubungan dengan itu, sebuah statistik terbaru yang ditulis surat kabar Marca di Madrid, Spanyol, mengatakan: Maverick Vinales sudah mengantongi delapan puluh tiga persen untuk menjadi juara dunia pembalap MotoGP msim ini.

Alasannya?

Fakta bilang, hanya segelintir pembalap saja yang gagal memenangkan gelar juara dunia pembalap kelas bergengsi GP usai memenangkan dua seri secara beruntun.

Dari dua puluh empat pembalap yang pernah memenangkan dua seri secara beruntun, hanya empat saja yang gagal mengonversinya jadi juara dunia di pengujung musim.

Artinya, ada dua puluh pembalap lain yang sukses.

Siapa saja empat pembalap yang gagal itu?

Mereka adalah Jim Redman  yang tak bisa juara dunia usai mengalami cedera.

Yang lebih parah Jarno Saarinen, karena pembalap Finlandia itu tewas pada usia dua puluh delapan tahun dalam sebuah insiden kecelakaan lomba di Sirkuit Monza, Italia.

Berikutnya ada Michael ‘Mick’ Doohan yang tak bisa melanjutkan musim balap  usai mengalami cedera parah dalam sebuah insiden kecelakaan di Sirkuit Assen, Belanda.

Pembalap keempat yang gagal ialah Kenny Roberts Jr. Dia tidak cedera, tapi Alex Criville yang mampu membalikkan keadaan.

Kini Vinales melakukan sesuatu yang bahkan tidak bisa dicapai oleh Valentino Rossi atau Jorge Lorenzo, dua pembalap seniornya di Yamaha yang telah mempersembahkan masing-masing empat dan tiga gelar juara dunia buat tim Garputala di kelas bergengsi.

Ya, itu karena Vinales sanggup menjuarai dua seri lomba pada awal musim kelas bergengsi secara beruntun.

Prestasi tersebut terakhir kalinya dilakukan oleh Wayne Rainey, seorang legenda Yamaha lainnya pada dua puluh tujuh tahun silam.

Ternyata, pembalap yang kini memakai kursi roda di sisa hidupnya tersebut usai mengalami kecelakaan parah di Misano.

Tercatat sebagai pembalap yang terakhir kalinya sukses menjadi juara dunia kelas bergengsi setelah memenangkan dua gelar seri beruntun di awal musim

Dua balapan yang sudah bergulir di musim ini selalu berakhir dengan kemenangan Maverick Vinales.

Berkat kemenangannya itu, Vinales kian optimistis menghadapi persaingan MotoGP

“Saya tahu Marc Marquez sangat kuat saat di Austin. Tapi di sana juga merupakan salah satu lintasan favorit saya. Jadi kami akan berusaha keras agar tampil lebih cepat lagi. Kami harus memiliki mentalitas yang sama (seperti dua GP sebelumnya),” ungkap Vinales yang dilansir Crash.

“Kami akan berusaha membuat settingan yang baik. Motor kami sudah bagus dan saya harus tahu bagaimana menjadikannya agar bisa melaju cepat. Sejauh ini segalanya begitu luar biasa apalagi saya dapat menang di dua balapan secara beruntun.”

“ Hasil itu meningkatkan motivasi kami. Ke depannya kami harus tetap bekerja dengan cara yang benar. Saya pikir kemampuan motor Yamaha bisa ditingkatkan saat di Austin nanti,” jelasnya.