close
Nuga Sehat

Sering BAK Malam Hari? Hati-hati…

Laman situs “the sun,” media Inggris terkenal, di halaman “healthy”nya, hari ini, Selasa, mengingatkan setiap pria yang bolak-balik ke kamar mandi di waktu malam untuk berhati-hati karena ada kemungkinan gejala prostat sedang mengintainya.

“Keinginan buang air kecil yang dialami oleh pria baya merupakan pertanda mereka sedang diintai oleh prostat,” tulis “the sun.”

Gejala itu bukan sesuatu yang wajar akibat terlalu banyak minum sebelum tidur.

Itu adalah  gejala penyakit, khususnya bagi pria.

Keinginan buang air kecil yang terlampau sering di tengah malam, umumnya memengaruhi setengah dari semua pria saat menuju usia lima puluhan  hingga enam puluhan ke atas.

Walau kondisi tubuh sehat, pria berusia lima puluh tahun lebih berisiko mengalami pembesaran prostat yang dapat menekan uretra, menyebabkan dorongan kuat untuk buang air kecil.

Bila Anda kerap mengalaminya, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter tentang penyakit benign prostatic hyperplasia atau BPH.

BPH biasanya dapat dikendalikan dengan modifikasi gaya hidup, tetapi beberapa orang memerlukan obat-obatan untuk mengurangi gejala.

Ada kemungkinan BPH menjadi tanda kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, penyakit pembuluh darah, infeksi prostat, atau gangguan tidur.

Sehingga, bila Anda sering buang air kecil tengah malam, dan usia sudah mencapai 50 tahun, baiknya tak diabaikan.

Penanganan dokter dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit yang lebih serius terkait dengan BPH, termasuk treatment hingga pengobatan yang tepat.

Lantas muncul pertanyaan, berapa kalikah buang air kecil yang sehat dalam satu malam?

Pola buang air kecil atau BAK  tidak seragam pada riap orang

Menurut Neil Grafstein, MD, asisten profesor urologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, “Kebanyakan orang buang air kecil empat hingga tujuh kali selama sehari”

Frekuensi kencing Anda dipengaruhi oleh faktor jumlah dan jenis cairan yang Anda minum.

Kafein dan alkohol bersifat mengiritasi kandung kemih, sehingga menyebabkan Anda buang air kecil lebih sering.

Sensitivitas kandung kemih Anda juga memainkan peran.

Beberapa orang merasa harus segera ke belakang saat kandung kemihnya terisi sedikit kemih, tapi ada juga orang yang baru merasa harus ke belakang setelah kandung kemihnya benar-benar penuh.

Apakah mungkin untuk melatih kandung kemih Anda?

Ya, kata Dr Grafstein, selama Anda tidak memiliki masalah inkontinensia. Anda dapat melatih kandung kemih dengan menunda kencing sampai keinginan BAK menjadi kuat.

“Sensitivitas kecil tidak harus direspon sepanjang waktu,” katanya.

Hanya sesekali menahan dalam waktu tak terlalu lama, tidak akan menyakitkan. Jika Anda sudah benar-benar harus BAK maka lakukanlah, kata Dr Grafstein.

Ketika Anda menahan urin terlalu lama, kandung kemih Anda akan membesar, meningkatkan risiko infeksi kandung kemih.

Jika kebutuhan BAK sering muncul tengah malam, cobalah untuk membuat catatan harian mengenai pola hidrasi Anda, saran Dr. Grafstein.

Catat berapa banyak, kapan dan apa jenis cairan yang Anda minum. Jika ternyata Anda mengonsumsi sebagian besar cairan di malam hari, geser kebiasaan itu menjadi pagi atau siang hari.

Jika Anda kebiasaan mengonsumsi jenis cairan bersifat diuretik yang membuat frekuensi berkemih meningkat seperti kopi atau bir, ganti dengan cairan lain seperti air putih. Dengan demikian, kebutuhan BAK tidak mengganggu waktu istirahat Anda.

Seperti frekuensi berkemih, warna urin juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti makanan yang Anda makan dan apa yang Anda minum.

Namun umumnya, warna urin Anda dapat menjadi petunjuk mengenai status hidrasi Anda, kata Dr Grafstein.

Jika warna urin Bening atau kuning muda bening, artinya Anda cukup cairan. Jika urin berwarna kuning pekat atau cenderung cokelat artinya Anda harus memerbanyak asupan air putih Anda.

Profesor Inderbir Gill dari Departemen Urologi University of Southern California mengatakan, peningkatan frekuensi untuk buang air kecilr bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih.

Gejalanya antara lain ada rasa sakit, sensasi rasa terbakar, dan warna urine yang keruh.

Di luar itu, ada beberapa kondisi yang juga bisa mendorong keinginan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya.

Apa saja itu?

Sering buang air kecil bisa terjadi saat sedang stres hingga gangguan kecemasan. Kondisi tersebut dapat membuat sinyal di otak mendorong pengeluaran urine di saluran kemih.

Menurut Cleveland Clinic, banyak konsumsi makanan yang asam, seperti buah jeruk dapat menyebabkan iritasi kandung kemih sehingga memicu keinginan terus buang air kecil.

Jangan heran jika Anda tiba-tiba ingin buang air kecil terus menerus setelah minum minuman berakohol maupun minuman berkafein seperti kopi. Keduanya memiliki efek diuretik yang meningkatkan volume urine dan merangsang kandung kemih.

Profesor Gill mengatakan, keinginan terus buang air kecil dalam waktu satu atau dua hari saja tak perlu dikhawatirkan.

Namun, jika sudah terjadi selama beberapa minggu bahkan satu bulan, segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.

Bisa jadi ada masalah yang lebih serius, seperti infeksi kandung kemih hingga diabetes.

Tags : slide