close
Nuga Life

Efek Buruk Ketika Seks Distop

Anda berada pada usia produktif dan masih normal dalam berhubungan seksual?

Nah, ingat!

Dalam posisi usia dan kondisi normal itu Anda jangan pernah menghentikan aktifitas seksual.

Tahu akibat?

Ada sejumlah konsekuensi fisik yang bakal diperoleh dan semuanya  bersifat negatif.

Lantas Anda bertanya, apa sebabnya?

Dalam edisi terbarunya, situs Dailystar mengungkapkan berhenti bercinta bakal membuat seseorang kehilangan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Dampak pertama bisa menyebabkan disfungsi ereksi, terutama pada lelaki

“Berhenti bercinta bisa meningkatkan kemungkinan disfungsi ereksi  pada pria,” tulis “daily star.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine menemukan sesi bercinta yang dilakukan reguler memiliki efek positif pada kemampuan bertahan pada pria.

Bahkan pria yang berhubungan seks sekali seminggu lebih mungkin mengembangkan ED dibandingkan pria yang sering bercinta.

Selain difungsi ereksi pada lelaki, menghentikan  hubungan seksual bisa menganggu sistem kekebalan tubu

Apabila setop bercinta, Anda mungkin lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi karena sistem kekebalan tubuh menjadi lebih rentan.

Ini semua karena hubungan seks memicu pertahanan alami tubuh dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Sementara pada wanita, perubahan fisiologis meningkatkan kesempatan untuk hamil.

Yang riel dari menghentikan hubungan seksual adalah dropnya libido dan  juga mengundang stress.

Beberapa ahli seks percaya cuti seks akan mengurangi keinginan Anda bercinta karena tubuh Anda telah kurang respons hormonal untuk gairah.

Sebuah studi yang diterbitkan di Biological Psychology menemukan orang-orang yang setop bercinta lebih mungkin mengalami lonjakan tinggi dalam tekanan darah.

Bisa juga, baik lelaki maupun wanita, kurang cerdas.

Beberapa orang percaya bercinta dapat membantu Anda fokus, menjadi lebih produktif dan umumnya lebih pintar tapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya.

Tapi para peneliti telah menemukan seks justru bisa membuat Anda lebih pintar.

Waktu yang dihabiskan saat bercinta membantu meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak di hippocampus.

Sementara itu. para ilmuwan dari University of Maryland dan di Korea Selatan menemukan aktivitas seksual pada tikus meningkatkan kinerja mental dan fungsi memori.

Jika Anda menghentikannya, mungkin dengan alasan medis, atau hanya keinginannya sendiri, makanya berhati-hati  akan terjadinya  kekeringan seks.

Dengan kondisi tersebut, Dr Mark Lawton, dari British Association for Sexual Health and HIV mencoba menjelaskan  apa yang terjadi jika kurangnya hubungan seksual.

Jika Anda tidak melakukan hubungan seks dalam jangka waktu yang cukup lama, tetap tak akan mengembalikan keperawanan Anda. Selaput dara Anda pun tidak akan tumbuh lagi.

Otot tegang saat kembali melakukan hubungan seksual, kata Dr Mark Lawton. “Sangat penting Anda rileks ketika kembali berhubungan seks. Jika tidak, otot-otot bisa tegang yang membuat seks menyakitkan.”

Pada dasarnya, bersantai, banyak foreplay, dan pelumas akan menjadikan Anda tak ingin cepat berhenti.

Seks bukan hanya sesuatu yang membuat Anda merasa baik saat itu saja, tapi juga sepanjang hari.

Ini diketahui bahwa pelepasan endorfin selama dan setelah bercinta meningkatkan mood Anda, dan mengurangi stres.

Jadi, ketika berhenti, Anda tidak akan mendapatkan keuntungan itu. “Tentu saja hubungan seks melepaskan hormon endorfin dan hormon bahagia yang memberikan rasa kesejahteraan yang mungkin tidak didapatkan dari yang lain,” ujar Dr Lawton.

Dari sudut pandang psikologis, seseorang mungkin merasa bertanggung jawab untuk melakukan seks, “Jika tidak, dapat menyebabkan suasana hati yang tak menyenangkan.”

Beberapa studi kecil menemukan bahwa orang yang memiliki hubungan biasa memiliki respon stres lebih baik daripada mereka yang hanya melakukan masturbasi atau hubungan seks tanpa penetrasi.

Aliran darah yang sehat untuk jantung dapat dirasakan ketika bercinta.

Namun jika Anda dan pasangan berhenti berhubungan intim, kemungkinan akan mengakibatkan risiko gangguan kardiovaskular.

Aktifitas seksual secara teratur dapat meningkatkan pertumbuhan neuron di otak, sehingga meningkatkan fungsi otak seperti memori, keseimbangan emosional, kecerdasan.

Jika Anda berhenti hubungan intim tak menutup kemungkinan kemampuan otak Anda menurun.