close
Nuganomics

Harga Emas dan Perang Dagang AS-Cina

Setelah sehari sebelumnya mengalami kenaikan “dahsyat,” hari ini, Rabu pagi WIB, harga emas kembali melambung bersamaan dengan belum selesainya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina.

Seperti ditulis laman “bloomberg,” Rabu pagi WIB, harga emas menguat dan, berkonsolidasi mendekati level tertinggi selama enam tahun terakhir, seiring perang perdagangan AS-China yang semakin memanas dan mengancam pertumbuhan ekonomi global.

Harga emas di pasar spot naik nol koma lima persen  per ounce, setelah mencapai tertinggi pada sesi perdagangan. Harga ini tertinggi sejak Mei enam tahun lalu

Sesi sebelumnya, emas melonjak sebanyak dua persen. Harga emas berjangka AS juga naik nol koma lima persen

“Laju harga emas telah didukung oleh dorongan besar bank sentral global utama untuk menurunkan suku bunga serta kondisi makro yang memburuk,” kata analis INTL FCStone Edward Meir.

“Satu hal yang menahan sedikit laju harga emas adalah kekuatan dolar, tetapi dengan melemahnya dolar hari ini, tampaknya telah membuka beberapa ruang untuk harga emas berpeluang naik lagi,” tambahnya.

Data menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan pekerjaan AS pada bulan Juli, ditambah dengan peningkatan ketegangan perdagangan, dapat memberikan amunisi baru Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga lagi bulan depan.

“Tren harga emas naik,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan emas karena mereka mengurangi biaya peluang memegang non-yield bullion dan juga membebani dolar.

Analis teknis Reuters Wang Tao mengatakan, harga emas di pasar spot dapat menguji ulang resistance dan jika menembus level tersebut, maka dapat menyebabkan kenaikan kembali

Sehari sebelumnya harga emas mencatatkan kenaikan tertinggi sepanjang tahun.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Selasa pagi WIB, harga emas naik dua  persen  dan merupakan level tertinggi dalam enam tahun seiring memburuknya konflik perdagangan Amerika Serikat dengan China.

Pada perdagangan di awal pekan tersebut, investor mulai membuang aset-aset berisiko dan mencari perlindungan ke instrumen yang aman seperti emas.

Selain itu, nilai tukar dolar Amerika Serikat  yang melemah juga menjadi tenaga bagi harga emas untuk melonjak ke level tertinggi.

Harga emas di pasar spot naik satu koma empat persen  per ounce , setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak Mei  enam tahun silam.

Sedangkan harga emas berjangka juga naik satu koma satu persen

Pembicaraan perang dagang berlarut-larut. Pada Jumat lalu, China mengatakan bahwa akan berjuang melawan keputusan Presiden AS Donald Trump mengenai pengenaan tabahan tarif sepuluh persen untuk barang=barang impor dari China.

Tambahan tarif tersebut bisa mencapai tiga ratus  miliar dollar.

“Yang mendorong harga emas mencapai level tertinggi adalah ketakutan dari investor. Rencana mengenaan tarif oleh AS ini pasti akan dibalas China,” helas analis U.S. Global Investors, Michael Matousek.

Selain itum menambah ketakutan dari investor adalah ketidakpastian global baik di Eropa, Timur Tengah dan lainnya. Hal ini membuat orang memborong emas.

Harga emas masuk ke pasar bullish dan akan melewati tren kenaikan. Ini hanya permulaan dan saya tidak akan terkejut jika harga emas mencapai seribu lima ratus dollar pada November atau Desember nanti,” tambah Michael.

Perang dagang antara AS dengan China memaksa Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) untuk memangkas suku bunga. Langkah ini untuk melindungi pertumbuhan ekonomi dari risiko-risiko yang terkait sektor perdagangan.

“Semua volatilitas ini, kekhawatiran ini, pelemahan ini, akan berlanjut. Tentu saja emas menjadi instrumen yang tepat untuk berlindung,” jelas Bejamin Lu analis dari Phillip Futures.

Sebelumnya para pengamat memprediksi bahwa harga emas sepanjang pekan ini mengalami kenaikan bersamaan dengan makin kencangnya isu perang dagang antara Cina dengan Amerika Serikat.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Senin pagi WIB, harga emas diperkirakan akan melambung pada pekan ini.

Hitung-hitungan yang dipakai “bloomberg,” adalah adanya kung  sentimen ketidakpastian ekonomi yang kini mendominasi pasar keuangan.

“Pada pekan kemarin harga emas mengalami tekanan. Jadi tinggal kita lihat seperti apa gerak pasar nanti,” tutur analis senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss dilansir dari Kitco,

Sementara itu, sampai dengan saat ini, sejumlah analis masih sepakat bahwa ketidakpastian perang dagang AS dengan China akan mendorong harga emas lebih tinggi setelah sempat masuk dalam posisi kritis

Pekan ini sebanyak empat belas analis di Wall Street telah mengambil bagian dalam survei Kitco menyatakan bahwa sebanyak tiga belas pemilih atau sembilan puluh tiga persen menilai harga emas bakal lebih tinggi. Sisanya hanya ada satu atau tujuh persen yang memperkriakan harga emas akan tertekan.

Tags : slide