close
Nuganomics

Pekan Ini Harga Emas akan Terus Rontok

Harga emas dunia diprediksi akan tetap murah dalam pekan ini bersamaan dengan isu kuat yang menerjang pasar logam mulia itu, “The Federal Reserve “ akan menurunkan suku bunga pada pertengahan Desember mendatang.

Hari ini, Senin, 16 November 2015, situs berita ekonomi terkenal “bloomberg” mengisyaratkan harga emas akan terkulai sepanjang pekan ini, bahkan di pekan-pekan mendatang, bersamaan dengan makin kuatnya sinyal yang dipancarkan The Fed bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi di Desember nanti.

“Pelemahan harga emas akan terus melemah dalam beberapa hari ke depan. Harga diprediksi akan turun ke level US$ 1.000 per ons sebelum akhir tahun,”tulis “bloomberg.”

Analis juga menilai keputusan Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan pada Desember ini akan menempatkan logam mulia di bawah tekanan.

“Kami memperkirakan keputusan The Fed akan menekan harga emas menuju US$ 1.000 per ons tahun ini dan US$ 900 per ons pada tahun depan,” kata ABN Amro dalam analisis terbaru dilansir dari gulfnews.com, Senin pagi WIB.

Survei terbaru Kitco juga menunjukkan mayoritas investor ritel tetap negatif pada emas, dengan lima puluh enam persen berharap harga logam mulia akan bergerak lebih rendah dalam jangka pendek.

Hanya sekitar tiga puluh satu persen dari responden dalam survei yakin harga akan naik, sementara 13 persen responden memperkirakan harga emas stagnan.

Kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Desember turun pada akhir pekan lalu.
Ini adalah penutupan terendah sejak Februari 2010.

Harga emas terus merosot dalam beberapa pekan terakhir setelah para pejabat The Fed akan memanfaatkan pertemuan Desember untuk meninjau kemajuan ekonomi AS dan memutuskan kenaikan suku bunga acuan.

Jika The Fed menaikkan suku bunga, emas menjadi tidak menarik lagi. Para investor akan mengalihkan investasinya ke obligasi atau instrumen lainnya yang menjanjikan bunga tinggi

Harga Emas naik untuk pertama kalinya dalam lima hari ketika serangan teroris di Paris sehingga menaikkan peran tradisional emas sebagai safe haven.

Secara umum pada awal minggu ini, harga Emas masih tetap berada di area terendah.

Logam emas tampaknya bingung terhadap data penjualan ritel AS yang hanya naik sedikit pada bulan Oktober
Kabar buruk lainnya datang ketika data PPI AS tiba-tiba jatuh pada bulan Oktober, di bawah ekspektasi yang membuat tekanan harga negatif tampaknya mulai terlihat dengan jelas.

Dilaporkan, cuaca di timur laut AS terlalu dingin dan bersalju. Ini akan menjadi pertanda buruk untuk musim belanja liburan yang akan datang.

Pasar akan terus bertanya-tanya apakah Fed benar-benar akan menaikkan suku bunga ketika pembeli ketika musim belanja di dera oleh cuaca dingin.

Permintaan global untuk emas batangan, koin dan perhiasan naik ke level tertinggi dalam dua tahun di kuartal terakhir tahun ini, ketika India memimpin pembelian emas menjelang festival Diwali, menurut World Gold Council mengatakan dalam sebuah laporan.

Secara keseluruhan permintaan emas mencapai 1121 ton pada periode yang berakhir pada bulan September, dengan naik delapan persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menjadi kenaikan tertinggi sejak kuartal kedua pada dua tahun silam.

Salah satu pecahan emas batangan dalam bentuk koin American Eagle 2015 terjual habis, menurut laporan Amerika Serikat Mint pada hari Jumat, 13 November.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu emas turun karena data ekonomi Amerika Serikat yang loyo membuat pelaku pasar meragukan Bank Sentral AS atau The Fed akan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Dilansir dari Wall Street Journal, kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Desember turun di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Harga emas terus merosot dalam beberapa pekan terakhir setelah para pejabat The Fed mengatakan akan menggunakan pertemuan Desember untuk meninjau kemajuan ekonomi dan memutuskan nasib kenaikan suku bunga acuan.

Jika The Fed menaikkan suku bunga, emas menjadi tidak menarik lagi. Para investor akan mengalihkan investasinya ke obligasi atau instrumen lainnya yang menjanjikan bunga yang tinggi.

Pada hari Jumat, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen turun pada Oktober, menjadi tanda bahwa inflasi tetap rendah.

“Dengan data yang lebih lemah dari perkirakan, ada beberapa pertanyaan di pasar tentang seberapa besar komitmen The Fed untuk tetap menaikkan suku bunga,” kata Dave Meger, Direktur Perdagangan logam dari High Ridge Futures di Chicago.

“Jika pasar percaya bahwa The Fed masih bisa tetap sabar (menunda kenaikan suku bunga), ini akan menjadi dukungan untuk emas,” lanjut dia.

Bersamaan dengan pelemahan emas global, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, Senin 16 November 2015, menjual emasnya diharga Rp 549 ribu per gram

Begitu pula harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga tak bergerak dari level Rp 472 ribu per gram.

Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki, maka Antam akan membelinya di harga Rp 472 ribu per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram. Hingga menjelang siang WIB, emas Antam dengan berbagai ukuran masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.