close
Nuganomics

Kondisi Harga Emas Dunia Tertatih-tatih

Harga emas dunia merangkak naik di saat nilai tukar dolar Amerika Serikat merosot jelang pertemuan Bank Sentral AS  atau The Fed.

Dilansir CNBC, Selasa, 20 September 2016, harga emas di pasar spot lebih mahal nol koma dua persen  per ons. Sedangkan harga emas di bursa berjangka naik setengah

Para investor memprediksi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya.

Bila suku bunga tidak berubah, mata uang AS akan berada dalam tekanan sehingga emas berpotensi menjadi lebih menarik sebagai komoditas investasi.

Namun, bila The Fed memberi indikasi akan menaikkan suku bunga maka sebaliknya akan terjadi.

Mata uang dolar AS menguat, sementara emas akan tertekan.

Investor saat ini masih menanti dan mengawasi pertemuan The Fed yang akan berlangsung Rabu ini. The Fed akan mengumumkan kebijakan moneternya hari itu.

“Data ekonomi tidak terlalu bagus, jadi mereka (investor) tidak perlu bertindak terlalu cepat. Akan tetapi sebuah risiko The Fed akan melakukan sesuatu yang mengejutkan dan bahwa itu akan memberi dampak negatif bagi emas,” kata analis dari Quantitative Commodity Research, Peter Fertig.

Sehari sebelumnya, harga emas sedikit berubah setelah menyentuh posisi rendah dalam dua minggu pada Jumat pekan lalu.

Ini karena investor tetap berhati-hati jelang pertemuan Bank Sentral Jepang dan Amerika Serikat pada pekan ini.

Adapun harga konsumen AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus dipicu biaya kesehatan yang mencatat keuntungan terbesar mereka dalam tiga setengah  tahun.

Ini menunjukkan membaiknya inflasi yang bisa memungkinkan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tahun ini.

Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS naik pada hari Jumat setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus. Ini juga meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku di tahun ini.

The Bank of Japan juga rencananya akan bertemu pada Rabu dan diharapkan untuk mengambil kebijakan pelonggaran moneter, meskipun laporan yang bertentangan menciptakan banyak ketidakpastian.

Federal Reserve akan mengumumkan keputusan kebijakan terbaru pada hari Kamis beberapa jam setelah Bank of Japan memberikan pengumuman kebijakan moneter.

Keputusan kedua bank sentral tersebut cenderung akan memiliki dampak jangka pendek yang besar dan pengaruh penting pada arah pasar untuk sisa tahun 2016.

Walaupun, ada pendapaat yang saling bertentangan dari penasehat pemerintah karena kurangnya konsistensi Gubernur Kuroda. Tetapi perbedaan tersebut hanya terjadi di dalam dewan gubernur, walaupun sudah ada komitmen untuk tidak melakukan kebijakan pengetatan.

Kebijakan moneter, Bank of Japan dan Federal Reserve juga akan memiliki dampak penting terhadap China dan zona Eropa. Risiko dan volatilitas di kedua negara tersebut akan menjadi kekhawatiran struktural.

Di sisi lain, The Fed dan bank sentral dunia secara umum masih gagal untuk memicu inflasi dimana ada potensi ZIRP, NIRP dan kebijakan QE masih akan terus dilakukan. Ketidakpastian atas perkembangan pasar pada minggu ini akan membuat lonjakan dalam volatilitas pergerakan harga.

Ketidakpastian ini akan diperparah oleh kenyataan bahwa bank akan mengumumkan kebijakan moneter.

Walaupun demikian, emas fisik adalah investasi pensiunan terbaik untuk mengamankan kekayaan.

Di pasar domestic harga emas  yang dijual PT Aneka Tambang Tbk  atau Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 602 ribu per gram pada perdagangan Rabu.

Demikian pula harga pembelian kembali atau buyback naik Rp 1.000 menjadi Rp 550 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda akan menjual emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 550 ribu per gram..

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram  akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08:56 WIB, sebagian emas tak tersedia.