close
Nuganomics

Hari Ini Emas Global Kembali Terjungkal

Hari ini, Jumat, 30 Juni, harga emas global kembali turun bersamaan dengan makin kencangnya isu perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.

Penurunan harga emas ini merupakan lanjutan dari kondisi sehari sebelumnya.

Sehari sebelumnya harga emas juga terjerembab oleh isu “perang” Iran lawan Amerika Serikat.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Jumat pagi WIB, harga emas turun di tengah langkah investor yang mencari isyarat lebih lanjut terkait pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, yang mendorong permintaan dan mengangkat dolar.

Harga logam mulia  itu  tetap bertahan di kisaran USD 1.400 per ounce.

Harga emas di pasar spot tercatat nol koma satu persen lebih rendah dan  sempat turun di bawah itu lagi di awal sesi.

Harga emas telah jatuh lebih dari  tiga puluh tujuh  dollar dari posisi tertingginya, sejak enam tahun  di hari Selasa.

Adapun harga emas berjangka AS menetap nol koma dua2 persen lebih rendah .

“Kami masih dalam momentum bullish untuk emas dengan beberapa hari konsolidasi … (Kami melihat) sedikit penurunan pada aksi ambil untung,” kata Phillip Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior di RJO Futures.

South China Morning Post, mengutip sumber-sumber, mengatakan Washington dan Beijing sedang menyusun perjanjian yang akan membantu mencegah pengenaan tarif kembali senilai tiga ratus miliar dollar terhadap produk impor China.

Namun, harapan para investor terhadap kesepakatan perdagangan sedikit terhambat oleh komentar penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow, yang menyatakan jika Washington mungkin akan terus maju dengan tarif lebih banyak pada barang-barang Cina.

Ekuitas global naik untuk pertama kalinya dalam lima sesi, sementara saham AS memangkas kenaikan sedikit di belakang komentar Kudlow.

Sementara itu, dolar menguat setelah beberapa hari melemah dipicu komentar dari pejabat Fed pada hari Rabu, yang mengisyaratkan penurunan suku bunga yang agresif tidak mungkin dilakukan pada pertemuan Juli.

Suku bunga yang lebih tinggi mendorong dolar, membuat emas dalam denominasi dolar lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, dan mereka mengurangi minat investor pada emas yang tidak menghasilkan.

“Penguatan Dolar AS dari posisi terendah bersama dengan faktor-faktor seperti penurunan hasil diendapkan menjadi sedikit aksi jual emas,” kata Bart Melek, Kepala Strategi komoditas di TD Securities di Toronto. “Untuk sebagian besar kuartal, (harga emas) akan menjadi tren sekitar USD 1.400,” jelas dia.

Sehari sebelumnya, harga emas turun lebih dari satu persen dan merosot dari level tertinggi dalam enam tahun pada sesi perdagangan sebelumnya.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Kamis pagi WIB, harga emas di pasar spot turun nol koma delapan  persen  per ounce

Harga emas juga mengakhiri kenaikan beruntun selama enam sesi yang mengangkatnya ke posisi tertinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat.

Sementara itu, harga emas berjangka AS turun nol koma tiga persen

Pimpinan bank sentral AS atau the Federal Reserve Jerome Powell menekankan independensi bank sentral AS dari Presiden AS Donald Trump. Presiden AS Donald Trump mendorong penurunan suku bunga.

Presiden the Fed St Louis, James Bullard mengejutkan investor lantaran pernyataannya mengenai pemotongan suku bunga 50 basis poin “akan berlebihan”.

“Kami memiliki pergerakan yang cukup tinggi dalam emas. Ada elemen pengambilan keuntungan dan katalis untuk itu dari komentar the Fed kemarin,” tutur Analis ING, Warren Patterson

“Mungkin pasar menguat dengan sendirinya atas prospek penurunan suku bunga  di tahun ini, yang telah mendorong emas lebih tinggi. Kesadaran bahwa kita tidak akan melihat pemotongan sebanyak yang kita perkirakan membebani harga emas saat ini,” ujar dia.

Selain itu, indeks dolar AS naik no;l koma persen sehingga membenai daya tarik emas. Pelaku pasar mengharapkan penurunan suku bunga acuan the Fed.

Bahkan ketika the Fed mengecilkan penurunan suku bunga besar, investor masih berharap setidaknya penurunan dua puluh lima basis poin.

Suku bunga rendah lebih mengurangi biaya peluang memegang aset emas. Meski turun dari posisi tertinggi dalam enam tahun, harga emas sudah naik delapan persen sepanjang Juni .

“Akan ada volatilitas jangka pendek, tetapi keyakinan positif kami pada emas tidak berubah. Emas akan mencapai posisi seribu lima ratus dollar pada pertengahan tahun depan,” ujar Head of Markets United Overseas Bank, Heng Koon How.

“Emas telah menguat selama sebulan terakhir, jadi diharapkan ada aksi ambil untung dalam jangka pendek,” ujar dia.

Selanjutnya pergerakan harga emas akan ditentukan dari hasil pembicaraan perdagangan antara AS dan Cina selama KTT G20 di Jepang pada Sabtu pekan ini.

Di antara logam mulia lainnya, harga perak turun. Harga palladium naik dan harga platinum naik .

Sebelumnya, harga emas melonjak dekati level tertinggi dalam enam tahun pada perdagangan Selasa karena investor memborong logam mulia di tengah prospek rendahnya suku bunga. Selain itu ketegangan politik AS-Iran juga ikut mendorong investor berburu emas.

Harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus mencapai tertinggi per ounce semalam. Level tertinggi yang pernah di dicetak harga emas

Tags : slide