close
Nuganomics

Hari Ini Emas Global Berada Diposisi Stabil

Harga emas global di Comex hari ini, Selasa, 21 Mei, bereda di posisi stabil  usai naik tipis dari level terendahnya

Selama dua  minggu  terakhir harga emas jatuh

Stabilnya harga emas ini dipengaruhi  oleh pasar saham menjelang rilis risalah Bank Sentral AS atau The Fed dari pertemuan terakhirnya.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Selasa pagi WIB,  harga emas di pasar spot tidak berubah untuk tisp  per ounce, setelah menyentuh level terendah

Harga emas berjangka AS naik tipis nol koma satu  persen

Investor mengalihkan fokus ke risalah The Fed pada hari Rabu, yang diharapkan untuk memberikan petunjuk lebih lanjut dari hasil pertemuan bank sentral  Mei, di mana para pembuat kebijakan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil dan mengisyaratkan peluang untuk menyesuaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Harga emas bakal terangkat jika suku bunga acuan turun.

Pasar saham global terpukul karena kekhawatiran yang meningkat tentang dampak meningkatnya tindakan keras AS terhadap Huawei Technologies Co Ltd China, yang mengintensifkan perang dagang yang berkepanjangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Dolar AS membatasi daya tarik emas batangan karena indeks dolar bertahan di dekat level tertinggi dua minggu. Pekan lalu indeks mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak awal Maret, didukung oleh data perumahan AS yang kuat dan laporan yang menunjuk pada pengangguran yang lebih rendah.

Iran mendapat peringatan baru dari Presiden AS Donald Trump. Melalui akun Twitternya pada hari Minggu, Presiden AS Donald Trump mengancam akan membuat riwayat Teheran secara resmi berakhir atau tamat jika Iran nekat ingin berperang dengan AS.

Pekan lalu harga emas tergelincir karena ekonomi Amerika Serikat  yang positif.

Harga emas masih belum bisa mnemebus harga patokannnya, dan sentimen negatif diprediksi masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.

“Ketidakmampuan emas untuk menembus harga psikologisnya  adalah tanda bahwa pasar benar-benar rapuh, dan saya pikir para investor harus berekspektasi melihat harga emas yang merosot dalam jangka dekat,” ujar Fawad Razaqzada, analis teknis di City Index, seperti dilaporkan Kitco.

Dari sudut geopolitik, harga emas tetap tak bisa meningkat meski Presiden AS Donald Trump kembali melanjutkan perang dagang. Kondisi perekonomian AS yang membaik pun membuat dolar masih laku sebagai pilihan investasi.

Kepala penelitian di London Capital Group, Jasper Lawler, menyebut saat ini dolas AS dan surat-surat berharga sedang dalam posisi unggul. Ia berkata satu jalan untuk harga emas agar membaik adalah pelemahan ekonomi AS.

Perihal ekonomi AS, sebagian ekonom percaya hanya tinggal tunggu waktu hingga perang dagang melemahkan ekonomi Negeri Paman Sam, belum lagi ada masalah embargo minyak Iran. Lebih lanjut, ekonom di IHS Markit memperkirakan GDP AS akan melemah

“Pengumuman pertambahan tarif yang belakangan ini diumumkan AS dan China akan mengurangi pertumbuhan, bahkan makin parah bila perang dagang makin intens.

Sementara, eskalasi ketegangan militer di Semenanjung Persia bisa menambah harga minyak, yang dapat memberi konsekuensi negatif ke pertumbuhan global.

Meningkatnya ancaman-ancaman politik dan kebijakan berarti adanya rebound di pertumbuhan global hanya akan berlangsung singkat,” demikian pernyataan analis IHS Markit.

Masalah geopolitik itulah yang membuat masih ada peluang bagi emas. Presiden Blue Line Futures, Bill Baruch, mengakui emas memang sedang loyo, tetapi ia masih optimistis dan mengajak para investor untuk tidak hengkang dari pasar emas.

“Saya tidak tergesa-gesa untuk membeli emas pada level ini, tetapi saya juga tak melihat alasan bagi para investor untuk menjual,” ujarnya.

Tags : slide