close
Nuganomics

Harga Emas Terus Naik di Ujung Pekan Ini

Harga emas global di Comex hari ini, Jumat pagi WIB, terus mengalami kenaikan setelah selama dua hari terakhir menanjak bersamaan dengan berbagai isu tentang kondisi perekonomian Amerika Serikat.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Jumat pagi, harga emas kembali menguat setelah naik lebih dari  satu persen pada sesi sebelumnya.

Kenaikan kali ini  dipicu Amerika Serikat yang mengumumkan penerapan tarif pada barang-barang Eropa. Kondisi ini menciptakan lebih banyak ketidakpastian pada prospek ekonomi global.

Harga emas di pasar spot naik nol koma empat persen menjadi seribu lima ratus empat ribu dollar per ons. Sementara harga emas berjangka AS naik nol koma dua  persen menjadi  seribu lima ratus sepuluh dollar per ons.

AS mengumumkan akan menerapkan tarif pada produk-produk tertentu dari Uni Eropa. Rencana ini setelah Organisasi Perdagangan Dunia memberi Washington lampu hijau untuk mengenakan tarif pada barang-barang UE senilai tujuh koma lima  miliar  dollar setiap tahun.

“Tarif Trump terhadap Uni Eropa menciptakan sejumlah ketidakpastian dan potensi kegagalan ekonomi,” kata analis SP Angel John Meyer.

Selama ini, emas dianggap sebagai penyimpan nilai selama ketidakpastian ekonomi atau politik.

Menambah kesuraman ekonomi di Eropa, sebuah survei menunjukkan pertumbuhan bisnis di zona euro terhenti pada September. Pemicunya kontraksi yang sedang berlangsung dalam aktivitas manufaktur semakin mempengaruhi industri jasa.

“Itu semua menunjukkan tekanan yang berkelanjutan di pasar yang tak terhindarkan menuju resesi,” kata Meyer.

Pengumuman tarif AS mengirim saham dunia mendekati posisi terendah dalam empat minggu. Sementara hasil obligasi acuan utama tergelincir, mencerminkan kekhawatiran tentang pertumbuhan global.

“Emas rebound ke seribu lima ratus dollar di tengah ketegangan perdagangan baru … Tren jangka pendek tetap beragam, sementara jangka menengah-panjang masih positif untuk emas,” kata Kepala Analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa dalam sebuah catatan.

“Kekuatan rebound yang terlihat dalam empat puluh delapan jam terakhir adalah signifikan, membenarkan bahwa investor masih melihat adanya koreksi harga emas sebagai peluang bagus untuk menambah lebih banyak bullion ke dalam portofolio mereka,” dia menandaskan.

Sebelumnya, pada hari Kamis harga emas emas telah melonjak 1satu koma empat persen setelah data mengecewakan tentang perekrutan oleh pengusaha swasta AS membuat para investor khawatir tentang perlambatan pertumbuhan di ekonomi terbesar di dunia itu.

Hal lain yang mendukung harga emas adalam melemahnya dolar ke posisi terendah satu minggu terhadap euro dan yen.

Investor saat ini tengah memantau klaim pengangguran awal mingguan dan non-manufaktur AS September yang akan dirilis hari ini.

Kenaikan ini turut memicu kekhawatiran ekonomi sehari setelah laporan lain menunjukkan aktivitas manufaktur yang lemah di ekonomi terbesar dunia tersebut.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,”  Kamis pagi WIB, harga emas di pasar Spot naik satu koma empat persen menjadi seribi empat ratus sembilan puluh sembilan dollar  per ounce.

Harga tersebut telah mencapai level terendah dua bulan mendekati seribu empat ratus lima puluh delapan dollar pada Selasa lalu

Pada sesi sebelumnya harga emas naik sebanyak satu persen.

Sementara harga emas berjangka AS naik 1satu koma tiga persen menjadi menetap di seribu lima ratus tujuh dollar per ounce.

“Hal utama yang mendorong harga emas lebih tinggi sekarang adalah data manufaktur kemarin yang keluar lebih buruk sejak 2009 dan yang telah memberi harapan suku bunga yang lebih rendah di AS dan mendorong emas lebih tinggi,” kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar di RJO Futures.

“Fakta bahwa kita memiliki kontraksi di bidang manufaktur menunjukkan AS tidak terisolasi dari seluruh dunia,” lanjut dia.

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP pada Rabu menunjukkan bahwa pengusaha AS mempekerjakan lebih sedikit pekerja dari yang diperkirakan pada September. Ini menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja.

Sehari sebelumnya, Institute for Supply Management  melaporkan bahwa aktivitas manufaktur AS merosot ke level terendah lebih dari sepuluh tahun pada September.

Indeks saham global utama mencapai level terendah dalam sebulan di tengah kekhawatiran bahwa dampak dari perang perdagangan AS-China menyebar ke ekonomi AS dan selanjutnya dapat mengganggu pertumbuhan global. dolar AS stabil setelah jatuh dari level tertinggi dalam hampir dua tahun setelah data manufaktur.

Data yang lemah mendukung ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Ini akan mengurangi biaya peluang memegang non-yield bullion dan juga harus membebani yield AS dan dolar, serta harga emas.

Investor sedang menunggu pertemuan Fed berikutnya akhir bulan ini. The Fed memangkas suku bunga pada September untuk kedua kalinya tahun ini.

Pada hari Selasa, Presiden Donald Trump mengatakan suku bunga terlalu tinggi dan dolar yang kuat menyakiti produsen AS.

“Emas memiliki masalah dengan indeks dolar masih dekat 99 dan emas tampaknya tahan badai itu,” kata George Gero, Direktur Pelaksana RBC Wealth Management.

Mengutip pasar saham, laporan ketenagakerjaan ADP dan faktor-faktor lain termasuk stop-loss selling,

“Harga emas mungkin akan menjadi sedikit lebih stabil,” tutup Gero.

Tags : slide