close
Nuganomics

Harga Emas Ini Hari Mengalami Penurunan

Laman keuangan dan ekonomi “bloomberg,” hari ini, Selasa pagi WIB, menulis bahwa harga emas mengalami penurunan dari level tertingginya  karena intervensi kebijakan moneter Bank Sentral China.

Kebijakan ini dikeluarkan untuk meredam dampak penurunan ekonomi akibat virus Corona.

Dengan adanya stimulus ini, permintaan akan aset-aset berisiko tinggi kembali naik sehingga menekan harga aset safe haven seperti emas.

Harga emas di pasar spot turun nol koma tiga  persen menjadi  seribu lima ratus delapan puluh dollar  per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS turun nol koma dua  persen menjadi seribu lima ratus delapan puluh tiga dollar per ounce.

“Optimisme kenaikan di pasar saham mulai terlihat. Tetapi mereka yang masih memegang emas belum sepenuh hati mau melepasnya,” jelas analis FXTM Tan Tan.

Di awal perdagangan, harga emas sempat mendekati level tertinggi dalam dua pekan di poisisi seribu lima ratus delapan puluh tiga dollar per ounce.

Namun kenaikan tersebut tertakan karena pasar saham global naik setelah China memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah.

Pemangkasan suku bunga ini dilakukan usai Bank Sentral China mengguyurkan likuiditasnya dengan menyebar satu koma dua  triliun yuan atau kurang lebih seratus tujuh empat miliar ke pasar.

Dengan adanya berbagai stimulus tersebut, nilai tukar dolar AS mengalami kenaikan mendekati level tertinggi dalam empat bulan. Dampak dari kenaikan dolar AS tersebut maka harga emas lebih mahal bagi mereka yang membelinya dengan mata uang lainnya.

“Mengingat harga emas tetap naik di atas  seribu lima ratus dollar per ounce, maka investor melihat bahwa masih ada kekhawatiran akan penurunan ekonomi global karena wabah Corona,” kata Tan.

Wabah virus Corona telah merenggut seribu tujuh ratus tujuh puluh  nyawa sejauh ini dan telah mengancam pertumbuhan ekonomi di negada dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Dikutip dari survei Kitco, tujuh belas  analis turut serta dalam survei di Wall Street. Dari jumlah tersebut sebelas analis atau enam puluh lima persen memperkirakan harga emas akan naik.

Sedangkan satu suara atau enam persen mengatakan bahwa harga emas akan jatuh. Di luar itu, sebanyak lima analis atau dua puluh sembilan persen menyatakan harga emas akan stabil.

Sementara, tujuh ratus dua puluh enam suara diberikan dalam jajak pendapat online. Sebanyak empat ratus tujuh puluh dua pemilih, atau enam puluh lima persen memperkirakan harga eas akan naik.

Sedangkan seratus empat puluh delapan pelaku pasar lainnya atau dua puluh persen mengatakan harga emas akan lebih rendah, Di luar itu, seratus enam pelaku pasar atau lima belas persen menyatakan harga emas stabil.

Editor dari Eureka Miner’s Report Richard Baker mengatakan, wabah Corona akan semakin buruk dan dipastikan akan berdampak ke pertumbuhan ekonomi global. Dengan adanya sentimen ini, harga emas bisa menembus level seribu enam ratus dollar per ounce.

“Seberapa besar guncangan Virus Corona ke ekonomi masih sulit untuk diukur. Ketidakpastian ini sendiri aman menopang aset safe haven seperti emas,” jelas dia.

“Jika pertumbuhan China turun beberapa persen dan rantai pasokan terganggu selama berbulan-bulan, harga emas bisa naik jauh lebih tinggi, mungkin tembus seribu delapan ratus dollar per ounce.” lanjut dia.

Tags : slide