close
Nuganomics

Harga Emas “Longsor” Rp 8.000 Per Gram

Harga emas global makin murah. Tren penurunan harga emas ini dipicu oleh laporan terbaru tentang klaim peningkatan angka pengangguran yang naik ke tingkat tertinggi selama sembilan minggu terakhir. Analis terkejut dan tidak memperkirakan klaim pengangguran meningkat, yang menyebabkan harga emas menurun.

Analis dengan hati-hati menunggu laporan pekerjaan yang banyak diantisipasi yang akan dirilis pada setiap Jumat. Di sisi teknis, analis juga mengatakan bahwa mereka masih melihat permintaan yang baik untuk emas dari pasar Tiongkok.

Dampak dari penurunan harga emas global ini langsung berimbas pada perdagangan emas di tingkat lokal, yang dikendalikan oleh PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam. Dalam sesi perdagangan pagi harga jual emas batangan milik Antam langsung terpental sebesar Rp 8.000 per gram.

Situasi ini merupakan kabar buruk bagi oemegang investasi emas setelah selama tiga hari mereka disodorkan berita tentang tak bergerak harga penjualan emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk.

Terpuruknya harga jual ini langsung direspon olehharga pembelian kembali alias buyback.

Seperti dikutip “nuga.co” dari situs resmi Logam Mulia milik Antam, Kamis 08 Mei 2014, harga emas batangan Antam dijual Rp 529.000 per gram. Turun dibandingkan sehari sebelumnya yaitu Rp 537.000 per gram.

Harga ini merupakan yang terburuk sepanjang 2014, dimana harga emas sempat menyentuh angka Rp 564.000 per gram di bulan Maret.

Sementara harga buyback emas Logam Mulia Antam juga turun menjadi Rp 470.000 per gram dari sebelumnya Rp 477.000 per gram.

Dengan terpelesetnya harga jual emas batangan milik Anta mini maka penjualannya untuk berbagai ukuran juga menyesuaikan dengan harga baru. Untuk ukuran 500 gram Antam menjualnya dengan harga Rp 244.800.000, 250 gram: Rp 122.500.000, 100 gram: Rp 49.050.000, 50 gram: Rp 24.550.000, 10 gram: Rp 4.950.000, 5 gram: Rp 2.500.000 dan satu gram: Rp 529.000

Adanya krisis Ukraina yang sebelumnya memicu kenaikan harga emas pada tingkat signifikan, kini, tidak lagi menjadi tren di pasar komoditi logam mulia itu. Mereka memperkirakan krisis Ukraina akan berlarut-larut seperti yang terjadi dalam konflik Suriah.

Di pasar komoditi emas dunia, divisi COMEX New York Mercantile Exchange harga emas berakhir turun di bawah 1.300 dollar AS per ounce pada Rabu waktu setempat atau Kamis pagi WIB, menyusul kesaksian Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen di hadapan Kongres.

Kontrak emas yang paling aktif untuk Juni jatuh 19,7 dollar AS, atau 1,51 persen, menjadi menetap di 1.288,9 dollar AS per ounce.

Keterangan Ketua Fed Yellen yang banyak diantisipasi di hadapan sebuah komite gabungan di Kongres, mengungkapkan bahwa program pembelian aset bank sentral berada di jalur untuk berakhir jika ekonomi AS tetap di jalurnya.

Pembicaraan yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik Ukraina-Rusia juga menekan harga emas ketika Presiden Rusia Vladmir Putin membuat tawaran damai atas krisis di Ukraina.

Namun, data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu membantu memperlambat penurunan emas, karena produktivitas bisnis Amerika turun 1,7 persen dari Januari sampai Maret, jam kerja meningkat dua persen dan produksi barang dan jasa naik hanya 0,3 persen.

Asosiasi Emas Tiongkok pada Rabu melaporkan bahwa permintaan untuk emas batangan Tiongkok turun hampir 44 persen menjadi 67,95 ton pada kuartal pertama 2014, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Namun asosiasi juga mengatakan bahwa total konsumsi emas Tiongkok naik 0,8 persen menjadi 322,99 ton selama periode ini, sedikit berpengaruh pada emas.

Analis pasar berpendapat bahwa para pedagang sedang fokus pada data untuk arah harga emas dalam jangka pendek, tetapi mempertahankan bahwa emas akan tetap di atau dekat 1.300 dollar AS dalam waktu dekat.

Sementara perak untuk pengiriman Juli turun 30,3 sen, atau 1,54 persen, menjadi ditutup pada 19,342 dolar AS per ounce, sedangkan platinum untuk pengiriman Juli turun 23,3 dolar AS, atau 1,6 persen, menjadi berakhir pada 1.434,8 dolar AS per ounce.

Tags : slide