close
Nuganomics

Emas Antam Bertahan di Rp 552.000 Per Gram

Setelah selama sepekan dipenuhi dengan situasi gonjang ganjing dan stagnan, harga emas di pasar domestik, yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, Jumat pagi, 14 Maret 2014, ditutup dengan lesu bersamaan dengan makin perkasanya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Kelesuan perdagangan emas oleh Anta mini berbeda dengan kondisi perdagangan dan harga emas di pasar global yang terus bersinar karena didongkrak oleh krisis Ukraina yang masih ulur tarik antara Rusia dengan negara Barat.

Mengutip laman situs resmi milik Antam, Logam Mulia, Jumat pagi, “nuga.co” mencatat, harga jual emas perusahaan negara itu tidak bergerak dari patokan harga sehari sebelumnya, Kamis kemarin, di angka Rp 552.000 per gram.

Situs resmi Logam Mulia Antam, juga menuliskan, untuk harga jual kembali atau buyback emas milik mereka tetap sebesar Rp 492.000 per gram.

Logam Mulia Antan juga menjual emas dalam ukuran 500 gram yang harga Rp 256.300.000, 100 gram Rp 51.350.000, 50 gram Rp 25.700.000 dan 25 gram Rp 12.875.000.

Untuk yang lebih kecil, 10 gram dijual dengan harga Rp 5.180.000, 5 gram Rp 2.615.000 dan satu gram Rp 552.000

Sebagaimana biasanya bagi mereka yang datang langsung ke pusat penjualan perusahaan itu untuk transaksi pembeliang ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya membatasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja.

Sementara itu di pasar global harga emas berjangka, terutama di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, mengalami kenaikan untuk sesi keempat berturut-turut pada Jumat pagi WIB, dan mengakhiri tingkat tertinggi baru dalam enam bulan terakhir.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 1,9 dollar AS atau 0,14 persen menjadi di 1.372,4 dollar AS per ounce.

Data ekonomi AS yang dirilis Kamis mendukung harga emas. Klaim pengangguran mingguan AS turun ke tingkat terendah tiga bulan terakhir 315.000 dan penjualan ritel AS naik 0,3 persen pada Februari, kenaikan pertama dalam tiga bulan terakhir.

Namun demikian, data ekonomi AS yang positif mengalah terhadap meningkatnya ketegangan di Ukraina dan data ekonomi suram dari China. Analis pasar percaya bahwa Ukraina merupakan faktor utama penahan harga emas jatuh.

Produksi industri China pada Januari-Februari naik 8,6 persen tahun ke tahun, lebih rendah dari harapan pasar sebesar 9,5 persen dan penjualan ritel naik 11,8 persen tahun ke tahun, gagal memenuhi perkiraan kenaikan 13,5 persen.

Analis khawatir bahwa perlambatan ekonomi di China dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.

Beberapa analis pasar berpendapat bahwa emas dapat mempertahankan tren kenaikan dengan latar belakang politik saat ini, sementara yang lain bersikeras emas tidak mungkin untuk naik lebih jauh kecuali berdiri di atas 1.376 dollar per ounce.

Sementara perak untuk pengiriman Mei turun 16 sen atau 0,75 persen menjadi ditutup pada 21,198 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 3,1 dollar AS atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 1.479,4 dollar AS per ounce.