close
Nuganomics

Ada Repsol di Andaman

Kemarin siang saya diajak oleh seorang teman mantan pejabat es-ka-ka migas ke bekas tempat kerjanya. Wisma mulia. Jalan gatot subroto. Lantai atas dan atas lagi dan lebih atas lagi…

Hanya jalan-jalan. Nggak lebih. Kan saya tak punya urusan dengan es-ka-ka migas. Sedangkan sang teman mantan pejabat itu masih punya urusan dengan es-ka-ka migas.

Sebab, kini,  ia bekerja di consultan perminyakan dan gas.

Ajakan jalan-jalan ini, katanya, sebagai “hadiah” untuk dua tulisan saya tentang “ge-er temuan gas andaman” dan “kisi-kisi pencarian minyak offshore.”

Yang ia baca di status facebook saya. Bukan di “kolom bang darman” sebuah media online yang lebih duluan memuatnya Meng-up-nya.

Saya memang punya kebiasaan untuk menyalin kembali setiap tulisan media online ke status pribadi di facebook atau mengirim ke teman lewat whatsapp

“Paten,” katanya dalam satu kata disebuah pagi usai dering teleponnya saya sentuh. Saya nggak tahu apa maksudnya dengan paten.

Yang saya tahu paten itu sebuah temuan yang didaftarkan. Ada lembaga yang mencatatnya. Memberi nomor registrasi dan bla..bla … Nggak boleh ditiru. Ada resiko hukumnya.

Yang tukang tiru itu disebut plagiat. Dihukum. Walaupun perdata.

Tulisan saya nggak ada patennya. Kan dari banyak sumber bacaan. Untuk itu pujian sang teman nggak membuat saya “ge-er.”  Biasa aja. Yang penting saya nggak plagiat. Meniru utuh.

Ketika berada di lift menuju tempat es-ka-ka migas berkantor sang teman membisiki saya; negeri Anda ternyata kaya migas ya!

Saya cuma tersenyum. Sembari menjawab,”kaya apaan!!”

Ia sedikit nanar dengan jawaban saya. Bingung. So pasti dia nggak tahu negeri saya itu mendapat julukan provinsi termiskin. Nomor satu tingkat sumatera. Dan urutan kelima se Indonesia.

“Ooo..ya,” katanya pendek ketika kami melangkah keluar lift  menuju sebuah ruang kerja di lantai tiga puluh dua Ruang kerja relasinya Sang relasi yang saya dengar pembicaraan mereka. Dari sofa tamu.

Mendengar tentang temuan gas Andaman dan Andaman lagi…Dari Andaman premier oil di blok dua yang sudah menemukan sumur  timphan satu. Hingga Andaman tiga.

Yang cadangan gasnya bengkak. Saya tidak tahu sebesar apa bengkaknya. Apa sebesar sumur arun b yang pernah membuat enam train-kilang- blang lancang full capacity.

Kilang yang dulu awan hitamnya menyentuh langit cunda. Serta lidah apinya menari bak gerak tarian ranup lampuan. Kini hanya tinggal kenangan. Kenangan yang belum terjawab apakah akan berulang.

Usai sang teman cas cis cus dengan relasi es-ka-ka migasnya ia menggamit saya hengkang untuk ngopi di sebuah outlet starbuck di gedung yang sama. Ngopi khas orang kaya. Kopi arabica yang ada  taste oranye.

Harga satu gelasnya bisa membayar satu meja panjang di keude kupi saring tanoh indatu saya. Apalagi kalau ditambah dengan roti henis sepotongnya seratus dua puluh ribuan.

Ketika ngopi itu ia kembali mengulang cerita tentang Andaman. Tentang temuan gas premier oil. Hingga Andaman tiga milik kontraktor repsol.

Repsol yang nggak ada hondanya. Juga nggak ada Marc Marquez sebagai penunggangnya. Selama bertahun=tahun menguasai sirkuit bersaing dengan yamaha-nya Valentino Rossi.

Saya terkejut mendengar nama repsol sa yang ia sebut sebagai kontraktor minyak dan gas.  Apalagi ada di Andaman. Di laut lepas. Bukan untuk membalap di trek tapi membalap untuk menemukan sumur gas.

Yang menurut sang teman hampir tuntas. Tuntas setelah uji coba boringnya dari anjungan offshore menyentuh uap cadangan besar.

Kabar baru lagi. Kabar untuk melecut saya menulis lagi tentang cadangan gas Andaman. Yang temuannya menjadi potongan news berbentuk ketengan di media televisi dan online cnbc.

Media ekonomi dan bisnis yang menjadi rujukan para pemain pasar. Apakah trading atau bursa. Cnbc yang franchis lokalnya milik CT-Chairul Tanjung. Orang kaya nomor tiga di Indonesia versi forbes.

“Wuahh… perut bumi negeri Anda hebat sekali. Punya gas dan minyak melimpah. Ini sebuah kejutan baru usai booming arun,” katanya menggoda.

Saya tak tertawa mendengar ocehannya itu. Senyum pun nggak. Sehingga membuatnya risih. Yang kemudian saya kembalikan pembicaraan kami kesuasana enak tentang repsol sa.

Repsol sa, yang sang teman mengenalnya sangat dekat. Dekat karena punya kaitan kerja. Kwmudiannya saya gali informasinya.

Repsol sa itu, kata sang teman, adalah sebuah perusahaan energi dan petrokimia Spanyol yang berbasis di Madrid.

Perusahaan yang  terdaftar dalam fortune global lima ratus  dan tercatat sebagai perusahaan raksasa. Raksasa perminyakan. Sekelas standar oil, mobil oil atau pun exxon serta jilco.

Catatan finansial repsol enam puluh miliar dolar lebih. Keuntungannya pernah dibukukan lima belas miliar dollar

Kalau Anda ingin tahu angka rupiahnya kalikan saja dengan nilai tukar dollar dengan rupiah hari ini. Lima belas ribu rupiah untuk satu dollar

Berapa ya triliunannya? Saya nggak tahu…. Anda mungkin yang tahu.

Operasional perusahaan ini mulai dari hulu hingga hilir. Artinya, mulai dari pencarian hingga produksinya.   Saham repsol terdaftar di bursa spanyol dan  exchange new york.

Saya mengiyakan semua informasi sang teman sembari mencatatkan di memori agar nggak banyak lupanya, Maklum udah kepala tujuh. Sering hang..

Selanjutnya ia menambah cerita tentang repsol  yang terkenal sebagai pengembang prototipe untuk balap motogp

“Ini adalah langkah mereka dalam menciptakan apa yang dikenal sebagai tim repsol. Yang menempelkan logo repsol pada sepedanya”

Perusahaan ini pernah membuat kejutan “spekta” ketika membeli perusahaan minyak dan gas Argentina yang saat itu merupakan perusahaan minyak dan gas terbesar di amerika latin.

Akuisisi ini  memposisikan repsol sebagai perusahaan multinasional. Dan terus melebarkan bisnisnya ke afrika. Hingga ke Andaman tiga. Andaman yang masih dalam jarak dua ratus kilometer dari lhokseumae.

Yang untuk itu kampanye eksplorasi intensifnya repsol focus dalam upaya berinvestasinya di sektor eksplorasi  area baru. Upaya ini  memungkinkan perusahaan mengubah profilnya.

Dalam eksplorernya repsol menggunakan teknologi mutakhir. Yang membuatnya berhasil dalam tiga penemuan hidrokarbon Dianggap sebagai yang terbesar di dunia. Seperti ditulis  petroleum economist

Catatan lain, repsol adalah “perusahaan energi terbaik tahun ini”

Saya tak tahu apakah mereka juga terbaik di Andaman yang zona ekonomi ekslusifnya masuk provinsi aceh.

Dari seorang teman saya mendengar sebelum repsol melakukan oksplorer mereka webinar ‘storytelling” sebagai sosialisasi pengerjaan shore base dan mud plant dari pelabuhan krueng geukueh

Untuk pengerjaan mud plant akan dibangun liquid mud plant dengan fungsi sebagai supply base untuk penyediaan lumpur pemboran dan tempat melakukan rekondisi lumpur  sesuai dengan kegiatan

Perusahaan ini  terus mengupayakan optimasi produksi dengan memperbesar cakupan eksplorasi cadangan baru. Khusus di Andaman tiga repsol akan joint contrack dengan premier oil

Selanjutnya mereka akan menjajaki adanya komitmen kerja mencari cadangan baru.Dalam bentuk joint contrac

Langkah ini kedepan akan meluaskan studynya ke blok perlak, blok sigli – bireun dan blok singkil – meulaboh.  Ini dilakukan untuk menemukan potensi cadangan baru sebelum memulai tahapan eksplorasi.

“Supaya Anda tahu,” kata sang teman, “Indonesia sekarang sedang menjadi sorotan dunia, pasca pemerintah mengatakan adanya temuan potensi cadangan migas Andaman”

“Potensi  yang akan menjadi terbesar di dunia.”

Atas temuan potensi itu, kabarnya perusahaan raksasa migas dunia yang sempat menyatakan hengkang bakal balik lagi ke Indonesia.

Dari cnbc sendiri saya membaca kementerian energi dan sumber daya mineral mengatakan potensi temuan andaman  yang dikelola premier oil dan repsol akan terus dikembangkan. Posisinya dalam masa pengeboran.

Esdm sudah menegaskan andaman factor akan dijadikan jualan road show ke berbagai negara. Adapun dari hasil road show tersebut beberapa investor telah memberikan respon.

Sehingga saat ini tergantung bagaimana upaya pemerintah menciptakan iklim investasi yang menarik dan investor migas dunia mau datang kembali menanamkan investasinya di tanah air.

Asal tahu saja, beberapa perusahaan raksasa migas yang sempat menarik adalah chevron di blok dd, shell di blok masela dan conocophillips dari blok koridor.

Para pengamat sektor hulu migas juga menilai penemuan cadangan blok andaman dua telah mencuri perhatian para investor migas kakap dunia. Bahkan mereka para investor hulu migas kini tengah menunggu hasil dari kegiatan eksplorasi di wilayah Andaman.

“Semua mata memang sedang menunggu hasil eksplorasi dari Andaman area, apabila sukses bisa merupakan salah satu world class discovery dan memberikan pengetahuan baru untuk para explorationist dalam mencari oil and gas di daerah sekitarnya

Kondisi global saat ini memang memerlukan pasokan migas baru. Dominasi penemuan gas ini membantu proses transisi atau decarbonization di masa yang akan datang

Dari seorang pengamat minyak lainnya saya diberitahu bahwa bila repsol berhasil dalam boringnya di blok andaman tiga  bisa menjadi penemuan besar dunia.

“Kalau di sana ketemu, seberannya akan terus  ke thailand karena arahnya ke sana jadi luar biasa kalau ada.

Bukankah potensi sumber daya untuk blok andaman dua rata rata enam triliun cubic feet?  Ya, potensi sumber daya andaman tiga tidak akan jauh dari  Andaman dua.

Maka sebagai orang aso lhok saya buncah dengan temuan-temuan ini. Buncahnya seorang jurnalis. Yang mengejar ke sumber valid informasi. Bukan menyalin potongan berita sumir.

Seperti banyak yang dilakukan syedara saya nun di sana. Yang membagi potongan itu lewat komentar berjibun.

Padahal mereka nggak tahu bahwa repsol ada di andaman dan sedang menanamkan mata bornya ke sumur “rencong” di andaman tiga.

Saya masih menunggu untuk menulis lagi bila mata bor repsol dari anjungan lepas pantai andaman itu mengeluarkan gas melimpah.

Lantak laju repsol. Rencong aceh kini sedang menikam andaman usai mengusir khapee olanda.

Dan gumam akhir saya pun berdesis: wait and see

Tags : slide