close
Nuganomics

Harga Emas Hari Ini Kembali Tergelincir

Harga emas dunia di Comex, hari ini, Rabu, 17 Juli, kembali tergelincir bersamaan dengan dipublikasikannya data ritel Amerika Serikat yang  bergerak poisitif.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Rabu pagi WIB, harga emas turun  setelah angka data penjualan ritel AS lebih baik dari perkiraan.

Data ini sekaligus menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan mendorong dolar lebih kuat.

Harga emas di pasar spot turun hampir setengah  persen per ounce. Dan harga emas berjangka AS juga turun [ada ;posisi yang sama.

“Pasar (emas) lebih bergantung pada faktor makro untuk bisa mendorongnya kembali menguat. Jika kami terus melihat data yang lebih kuat seperti angka ritel, itu menghadirkan peluang bagi pasar,” kata Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Bank.

Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan ritel naik nol koma empat persen bulan lalu karena konsumsi rumah tangga meningkatkan berkat penjualan kendaraan bermotor dan berbagai barang lainnya.

Survei Reuters memperkirakan penjualan ritel naik 0,1 persen pada Juni. Akibat ini, Dolar menguat nol koma empat persen terhadap rival utama pasca data AS yang optimis.

“Kami telah melihat kembalinya skenario peluang pasar yang lebih jelas, berkat data yang data yang kuat, yang dapat mencegah Fed AS dari pemangkasan suku bunga, sehingga memiliki implikasi besar pada pasar,” kata analis pasar senior OANDA, Craig Kata Erlam.

Data penjualan ritel muncul menjelang keputusan bank sentral. Di sisi lain Bank Sentral Eropa juga akan jatuh tempo pada akhir Juli dan The Fed diperkirakan akan memberikan penurunan suku bunga AS setelah itu.

Dengan suku bunga yang lebih tinggi akan membuat dolar kembali menguat.

Melihat perkembangan perdagangan AS-China, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan dia dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer akan mengadakan pembicaraan perdagangan lebih lanjut dengan rekan-rekan China minggu ini. Ini menjadi bagian dari upaya untuk mengakhiri perang dagang yang telah membebani pasar.

Sehari sebelumnya, Selasa,  harga emas global mengalami tekenan bersamaan dengan kenaikan saham dan munculnya sikap optimisme para ekonom tentang prospek ekonomi Cina.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,”hHarga emas di pasar spot tertekan pada penutupan perdagangan Selasa pagi WIB karena kenaikan bursa saham global. Investor cukup optimistis melihat data ekonomi China.

Harga emas di pasar spot turun sekitar nol koma dua puluh enam persen  per ounce. Sedangkan harga emas berjangka naik  nol koma satu persen  per ounce.

Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua China turun ke level terendah dalam dua puluh enam tahun di angkaenam koma dua2 persen. Meskipun turun tetapi angka tersebut sesuai dengan prediksi analis.

Beberapa data-data lain seperti produksi industri, penjualan ritel dan investasi di perkotaan sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar.

“Pasar saham melihat data ini secara positif dan beberapa investor mulai memindahkan risiko investadi ke luar emas,” jelas Bart Melek, analis TD Scurities di Toronto.

Bursa saham dunia naik ke level tertinggi dalam  delapan belas bulan setelah keluarnya data-data ekonomi dari China tersebut. Tentu saja, kenaikan bursa saham tersebut memberikan tekanan kepada harga emas.

Sementara, dolar AS menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia. Penguatan ini memberikan beban kepada emas karena investor harus mengeluarkan uang yang lebih banyak jika bertransaksi dengan mata di luar dolar AS.

“Dolar AS nampaknya telah mendapat beberapa dukungan dan hal tersebut menjadi beban bagi harga emas,” kata Tai Wong, analis BMO.

Investor tengah menunggu data lain pada pekan ini. Data-data tersebut antara lain penjualan ritel AS dan produksi industri. Hal tersebut untuk melihat pertumbuhan ekonomi negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.

Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) merilis Beige Book pada Rabu nanti. Pelaku pasar akan melihat arah kebijakan bank sentral dari laporan tersebut.

Selain itu, pelaku pasar juga akan melihat pandangan the Fed mengenai perang dagang dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Tekanan harga emas ini sesuai dengan prediksi para analis yang mengungkapkan adanya pelemahan harga emas dalam pekan ini.

Analis memberi peringatan bahwa harga emas akan melemah pada pekan ini. Para investor pun diminta tidak meninggikan ekspektasi mereka.

Pada pekan lalu, emas berhasil menembus harga psikologisnya. Kenaikan itulah yang mendorong investor untuk ambil untung.

“Tidak mengejutkan jika kita melihat beberapa investor yang mengambil untung,” ujar Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank seperti dikutip Kitco.

Harga emas sempat naik karena muncul sinyal Bank Sentral Amerika Serikat akan menurunkan suku bunga. Gubernur The Fed Jeremy Powell juga menyuarakan kecemasannya terhadap melambatnya pertumbuhan global yang bisa berdampak besar ke AS.

Salah satu negara yang kena dampak pelambatan ekonomi adalah Singapura. Ekonomi Singapura hanya  tiga koma empat persen atau tumbuh nol koma satu persen di kuartal  kedua, padahal ekspektasi pertumbuhan adalah satu koma satu persen.

Ahli strategi komoditas TD Securities, Daniel Ghali, juga menyebut ekonomi AS yang relatif sehat bisa terimbas oleh pelambatan ekonomi. Ia pun optimistis harga emas akan awet.

“Kami merasa nyaman bahwa harga bertahan di atas USD 1.400 per ounce sebagaimana pasar menunggu update terbari dari the Fed usai pertemuan bulan Juli,” ujar Ghali.

Tags : slide