close
Nuga Tokoh

Bill Gates “Mengharamkan” Daging Sapi

Adakah mereka yang tidak mengenal Bill Gates?

Sosok nama yang tidak asing di telinga kita. Bill Gates merupakan pendiri Microsoft yang konon kabarnya mampu menghasilkan tiga  juta rupiah per detik.

Maka jika Bill Gates kehilangan uang  sepuluh juta,  ia mampu mengembalikannya hanya dalam kurun waktu empat detik saja. Sosok yang luar biasa dan menjadi orang terkaya hampir sepuluh tahun dekade.

Lalu apa yang membuat Bill Gates mampu mencetak sejarah?

Namanya berhasil dikenal dan dikenang oleh orang di luar sana?

Jawabannya sederhana. “Bill Gates memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakatnya lebih banyak daripada yang lain”.

Dan salah satu bakat itu adalah, ia ia tak pernah keluar dari alur berpikir kritis untuk kemanusiaan

Dan beberapa waktu lalu Bill Gates,  kembali membuat pernyataan “nyeleneh” yang kemudian gaduh di perbincangkan.

Dalam buku terbarunya “How To Avoid a Climate Disaster” ia mengetengahkan berbagai saran agar dampak perubahan iklim bisa ditekan

Salah satunya  ‘mengharamkan’ daging sapi.

Nah, nyeleneh kan!

Anda pasti berpikir sembari mengerubuti sederet pertanyaan berantai kenapa daging sapi dan sapi yang dipersalahkan dalam perububhaan iklim

Namun begitu, dengan jitu, Gates yang sudah tidak memakan daging sapi lagi, tak memerlukan waktu panjang untuk menjawabnya secara rasional dan ilmiah.

Sapi, seperti ia katakan dalam buku terbarunya itu, adalah  salah satu  penyumbang gas metana terbesar yang berdampak buruk bagi atmosfer.

Secara biologis, menurut Bill Gates,  sangat sulit untuk menekan angka gas metana itu sehingga mungkin jalannya adalah dengan memakan daging sintetis dari protein sebagai pengganti daging sapi.

“Saya tidak tahu apakah akan ada pendekatan natural soal ini. Saya cemas bahwa daging sintetis akan dibutuhkan untuk persoalan ini,” kata sang pendiri Microsoft yang dikutip dari Technology Reviewing

Dagung sapi sintetis sudah dikembangkan sejak beberapa lama, namun penerapannya belum luas.

Di negara miskin dan berkembang, daging sintetis mungkin belum perlu digalakkan karena masih ada solusi lain, misalnya meningkatkan jumlah daging sapi per emisi karena produktivitas masih rendah.

Sedangkan di Amerika Serikat, meskipun jumlah emisi yang dikeluarkan lebih rendah dari sapi di Afrika, tapi karena produksinya sangat besar maka gas metana yang dikeluarkan pun amat tinggi.

Maka, secara bijak< Gates memberi  solusinya  agar masyarakat dunia  mempopulerkan daging sintetis.

“Saya pikir semua negara kaya harus 100% pindah ke daging sintetis. Anda akan terbiasa dengan perbedaan rasanya dan ada juga klaim bahwa rasanya akan makin baik dari waktu ke waktu,” demikian saran Bill Gates.

Dalam wawancara sebelumnya dengan BBC, Bill Gates menyebut perubahan iklim harus ditangani dengan sangat serius. Bahkan ia menyebut perubahan iklim adalah permasalahan terbesar bagi penduduk Bumi.

“(Masalah perubahan iklim) jauh lebih besar dibandingkan pandemi. Dan hal ini membutuhkan level kerja sama yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata sang pendiri Microsoft yang kini giat menangani berbagai urusan kemanusiaan melalui yayasannya.

Bill Gates menegaskan bahwa memecahkan perubahan iklim akan menjadi hal paling mengagumkan yang pernah dilakukan umat manusia.

Dibandingkan dengan tugas itu, mengakhiri pandemi Corona merupakan perkara yang amat mudah.

Menurut Bill Gates ada persoalan yang jauh lebih luar biasa dari corona, yaitu perubahan iklim. Ia menyebut perubahan iklim adalah permasalahan terbesar bagi penduduk Bumi.

“Masalah perubahan iklim) jauh lebih besar dibandingkan pandemi. Dan hal ini membutuhkan level kerja sama yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata sang pendiri Microsoft yang kini giat menangani berbagai urusan kemanusiaan melalui yayasannya.

Ia menegaskan bahwa memecahkan perubahan iklim akan menjadi hal paling mengagumkan yang pernah dilakukan umat manusia. Dibandingkan dengan tugas itu, mengakhiri pandemi Corona merupakan perkara yang amat mudah.

Bill Gates membahas perubahan iklim dan pemanasan global  menyebut saat ini, lima puluh satu miliar ton gas rumah kaca yang berbahaya terlontar ke atmosfer Bumi, yang harus ditekan serendah-rendahnya, kalau bisa sampai angka nol.

Itulah mengapa menyelesaikan masalah perubahan iklim sangat menantang. Salah satunya tentu dengan inovasi di bidang teknologi. Sumber energi terbarukan seperti angin dan cahaya Matahari akan membantu, namun masih mencakup kurang dari 30% emisi total.

Di tulis oleh laman media “bbc” tujuh puluh persen  sumber emisi lain belum ada pemecahannya karena sukar tergantikan dan terkait dengan perekonomian dunia.

Misalnya sistem transportasi, material baja, semen, produk pupuk dan lain sebagainya.

Untuk itu, Bill Gates menyarankan inovasi harus dilakukan bersama-sama dalam skala sangat besar yang belum pernah terjadi.

Itu bisa diawali dengan pemerintah menegakkan aturan, misalnya warga atau perusahaan harus membayar kerugian jika menggunakan produk yang merusak lingkungan.

“Saat ini, Anda tidak melihat kerusakan yang Anda sebabkan pada saat melepaskan karbondioksida. Kita harus memberi sinyal terkait harga untuk memberitahu sektor swasta bahwa kita ingin produk hijau,” saran Bill Gates.

Bill Gates menegaskan hal itu membutuhkan investasi tinggi oleh pemerintah dalam bidang riset dan penelitian, di samping juga dukungan agar pasar menyerap produk dan teknologi baru yang ramah lingkungan, sehingga harga bisa semakin turun di kemudian hari.

Sebagai orang terkaya di dunia tapi hidup dalam kesederhanaan duniawi, Bill Gates terkenal sebagai sosok mereka yang berpikir kritis dan gemar membaca sembari  berkecimpung di yayasan amal untuk kemanusiaan

Bill Gates  adalah salah seorang yang amat memperhatikan apa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Sebagian prediksinya memberi harapan, tapi ada juga yang suram.

Contoh ramalan Bill Gates yang sebagian berbentuk ancaman di masa depan adalah bio terorisme

Potensi bencana terkait serangan menggunakan senjata biologi oleh pihak-pihak tertentu menurut Bill Gates bukan omong kosong sehingga harus diwaspadai.

“Bio terorisme. Seseorang yang ingin mengakibatkan kerusakan bisa menciptakan virus dan itu artinya, peluang untuk menuju ke arah ini lebih besar daripada epidemi yang disebabkan oleh alam seperti saat ini,” paparnya dalam wawancara dengan YouTuber Derek Muller di channel Veritasium.

Pada empat tahu lalu, ia menyebut bahwa senjata biologi semacam flu super atau cacar bisa disalahgunakan oleh teroris.

Kemungkinan paling fatal adalah terbunuhnya puluhan juta manusia. Itu sebabnya ia gencar mengembangkan teknologi vaksin sebagai langkah antisipasi.

Selain itu ia dikenal amat prihatin dengan bahaya perubahaan iklim

“Setiap tahun akan ada angka kematian yang lebih besar daripada pandemi ini (akibat perubahan iklim),” katanya dalam wawancara yang sama.

Perubahan iklim memang kian hari semakin terasa dampaknya, dari makin cepatnya pencairan es, banjir, kebakaran hutan dan lain sebagainya.

Akhir tahun silam, ia menyebut bahwa jika upaya untuk menangani perubahan iklim tidak segera dipercepat akan sulit bagi manusia untuk menghindari bencana iklim.

Menemukan inovasi tentang bagaimana menghasilkan listrik, manufaktur produk, dan mengirimkan barang secara global dengan cara nol-karbon sama pentingnya dengan melakukan tes dan menemukan vaksin corona

“Pada tahun dua ribu enam puluh, perubahan iklim bisa sama mematikannya dengan  corona  dan pada tahun dua ribu seratus bisa lima kali lebih mematikan,” jelas Bill Gates.

Ramalan lain yang amat menakutkan, seperti dikemukakan Gates, robot makin berkuasa

Dalam waktu sekitar dua puluh tahun tahun, Bill Gates pernah mengutarakan prediksi bahwa pabrik-pabrik dan fasilitas gudang di seluruh dunia berpotensi digantikan oleh robot atau otomatisasi.

Maka banyak tenaga kerja manusia yang akan tergantikan, jumlahnya bisa ribuan bahkan jutaan.

“Pergantian pada aktivitas tertentu ini akan terjadi sekaligus,” sebutnya. Belakangan, memang semakin banyak robot menggantikan posisi manusia di berbagai industri.

Menurutnya,ketika nantinya robot menggantikan manusia, mereka harus diperlakukan sama dengan pekerja manusia, yakni dikenai pajak.

“Saat ini, katakanlah pekerja manusia diupah lima puluh ribu dollar  di sebuah pabrik. Upah tersebut sudah dikenai pajak dan Anda pun mendapat penghasilan yang dipotong pajak, pajak keamanan sosial dan pajak lainnya. Jika robot melakukan hal yang sama, saya pikir robot pun harus dikenai pajak yang sama,” ujar Bill Gates.

Tags : slide