close
Nuga Tekno

YouTube Ubah Tampilan Kolom Komentar

Di era sekarang, orang-orang bisa dengan mudah mengutarakan pendapatnya mengenai satu hal di kolom komentar.

Ketika ada postingan yang disukai maupun tidak, beragam kalimat bisa langsung diutarakan bahkan tanpa identitas.

Nampaknya, YouTube menyadari kalau kebebasan berkomentar di internet justru harus dibatasi.

Awal tahun ini saja, platform video online itu mematikan kolom komentar di video anak-anak yang disinyalir memicu aksi pedofilia.

Dilansir Engadget,  hari ini, Senin, 24 Juni  YouTube berencana bakal mengubah cara penggunanya berkomentar.

Caranya, dengan menyembunyikan kolom komentar itu.

YouTube berpikiran kalau kolom komentar yang terlalu mudah dijangkau justru menyebabkan orang-orang berkomentar seenak mereka.

Biasanya, pengguna harus scrolling ke bawah video, tombol engangement (share, like, dislike dan lainnya) serta konten rekomendasi, baru mereka bakal menemukan kolom komentar.

Tapi dengan layout yang baru ini, kolom komentar akan berada langsung di bawah video yang posisinya bersebelahan dengan tombol dislike dan share. Pengguna harus mengklik tombol comment dulu baru bisa berkomentar.

Imbasnya, tombol Save for Later juga ikut tersembunyi. Tapi kalau memang butuh fitur ini, pengguna bisa mengklik tanda panah ke bawah yang menampilkan deskripsi video.

Sementara, layout ini masih uji coba dan ditemukan pertama kali oleh pengembang XDA.

Belum jelas apa alasan YouTube melakukan ini, namun juru bicara YouTube menyatakan kalau mereka hanya ingin memberi pengalaman menikmati video yang maksimal untuk pengguna setia.

“Kami selalu bereksperimen untuk membantu orang-orang mencari, melihat, membagikan dan berinteraksi dengan video favorit mereka. Kami sedang menguji coba beberapa opsi dan kami butuh feedback untuk mengetahui jika opsi ini yang terbaik bagi pengguna,” ujar juru bicara YouTube.

Selain itu, ada kabar baik  lain bagi pecinta musik dan video musik jadul.

Kalau selama ini kamu menikmati video musik dengan kualitas seadanya, maka di masa depan hal itu tidak akan terjadi lagi.

YouTube dikabarkan sedang me-remaster video musik jadul favoritmu agar bisa dinikmati dengan kualitas yang lebih baik.

YouTube bekerja sama dengan label Universal Music Group saat ini sedang meremaster seribuan lebih video musik jadul.

Remaster adalah istilah untuk perbaikan atau modifikasi agar suatu produk memiliki kualitas yang lebih baik. Istilah ini biasa digunakan dalam dunia gim untuk memperbaiki bug dan performa dari gim lama.

Dalam konteks video musik, aspek yang diperbaiki tentu saja kualitas audio dan visual agar jadi lebih jernih dan tajam.

Hingga saat ini, proses remaster sudah berjalan sepuluh persen. Artinya, ada seratusan video musik yang sudah diperbaiki dan bisa dinikmati di Youtube, termasuk lagu-lagu Billy Idol, Janet Jackson, Boyz II Men, Lady Antebellum, Lady Gaga, Lionel Richie, The Killers, Gwen Stefani hingga Maroon 5.

Sementara, proses ini ditargetkan selesai sebelum akhir tahun

Sebelumnya, Google telah memastikan akan menutup aplikasi YouTube Gaming. Kini, penutupan itu telah dilakukan pada 30 Mei 2019.

Kendati demikian, seperti dikutip dari The Verge,, layanan YouTube Gaming tidak akan benar-benar hilang. Perusahaan menyebut layanan ini akan hadir dalam satu laman khusus di YouTube.

“Setelah Mei lalu, kami akan menutup aplikasi YouTube Gaming dan fokus layanan gaming kami melalui YouTube,” tulis perusahaan milik Google tersebut melalui laman resminya.

Keputusan untuk menutup YouTube Gaming tidak lepas dari kehadiran beragam fungsi yang sebenarnya sudah tercakup YouTube. Karenanya, kehadiran aplikasi khusus gaming dirasa tidak lagi dibutuhkan.

Menurut Google, Gaming memang memiliki banyak penggemar, tapi dinilai akan menjangkau lebih banyak orang jika fungsi-fungsinya berada langsung di dalam aplikasi YouTube.

Untuk diketahui, YouTube Gaming pertama kali diluncurkan pada 2015. YouTube menyebut layanan ini hadir untuk meningkatkan pengalaman live streaming para gamers.

Sayang, menurut YouTube, pengguna masih lebih banyak mengakses konten gaming melalui aplikasi YouTube biasa. Oleh sebab itu, perusahaan memilih menutup layanan ini.