close
Nuga Tekno

Tontonan di Netflix Makin Bervariasi

Setelah sempat diblokir selama beberapa waktu oleh Telkom karena kontennya berbau porno, akhirnya,  film di Netflix  bisa kembali ditayangkan serta bisa diunduh sekaligus.

Dan  Anda bingung memilih film apa utnuk ditonton?

Ya, kategori film, terutama  serial televise sangat banyak di layanan itu.

Bahkan tayangan dokumenter yang disediakan layanan video on-demand tak kalah berjubelnya.

Lantas, bagaimana mengatasi kegalauan itu?

Ada berbagai cara, mulai dari menanyakan pendapat orang lain hingga memercayakan pada pilihan sebuah tombol.

Ya, ada tombol bermana Random Button for Netflix yang bisa membantu Anda menentukan pilihan film, sebagaimana ditulis laman situs  LifeHacker, Kamis 15 September 2016.

Tombol itu merupakan ekstensi yang tersedia di peramban Google Chrome, bukan resmi buatan Neflix sendiri. Namun, tombol tersebut aman untuk digunakan.

Untuk memasangnya, pertama-tama Anda harus membuka tautan ini di peramban Chrome.

Selanjutnya, tekan tombol biru bertulisan add to Chrome yang tercantum pada sisi kanan atas laman ekstensi.

Lalu Anda bisa melihat penampakan sang tombol saat membuka situs Netflix di peramban Chrome, tepatnya di sisi atas berdampingan dengan logo Netflix.

Pantauan KompasTekno, ketika menekan tombol itu, Anda bakal diberi peringatan bahwa Random Button for Netflix belum tersedia di Indonesia.

Tak perlu khawatir, Anda hanya perlu mengabaikan peringatan tersebut dengan menekan ikon silang.

Toh setelahnya Anda tetap bisa memanfaatkan tombol random tersebut.

Tiap kali menekan tombol itu, Netflix akan memilihkan film secara random. Anda bisa menurutinya dengan menekan ikon play atau meminta Netflix memilihkan film lain dengan kembali memencet tombol random tersebut.

Dalam rilis lainnya  Netflix berencana membuat konten-kontennya bisa ditonton secara offline melalui perangkat mobile atau tablet dan smartphone.

Rencana tersebut diharapkan bisa terwujud akhir tahun ini.

Sumber dalam industri mengungkap rencana tersebut kepada situs Phone Arena, . Pelaku industri bahkan sudah menganggapnya seperti rahasia terbuka dari Netflix.

“Fokus kami adalah memberikan pengalaman streaming yang memuaskan, kami akan menjajaki berbagai cara untuk memperbaiki layanan kami,” ujar juru bicara Netflix, Anne Marie Squeo, menanggapi kabar tersebut.

Namun demikian, Squeo tidak membenarkan atau menyanggah kabar Netflix bisa ditonton secara offline itu.

“Kami belum bisa mengatakan apa-apa saat ini,” imbuhnya.

CEO Netflix Reed Hastings sendiri telah mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya tidak keberatan jika pelanggan Netflix menonton konten-konten video saat tidak terhubung dengan internet.

Dengan membuat konten video itu diunduh lebih dahulu dan bisa ditonton tanpa koneksi internet di kemudian hari, maka diharapkan Netflix bisa mengembangkan bisnisnya di luar AS.

Seperti diketahui, di beberapa negara memiliki kualitas kecepatan internet yang berbeda-beda, bahkan antar daerah juga bisa berbeda.

Pengguna di negara-negara seperti itu lebih suka menonton secara offline, karena tidak ada gangguan saat konten diputar.

Saat ini, layanan video Amazon Prime sudah menyediakan layanan video offline ini. YouTube sebagai situs jejaring video terbesar juga telah memperkenalkannya sejak tahun lalu.

Pengelola layanan streaming film Netflix sedang mempertimbangkan untuk menghadirkan fitur menonton secara offline atau mengunduh film bagi para pelanggan.

Kemungkinan tersebut diutarakan langsung oleh CEO Netflix Reed Hastings

“Kami seharusnya memiliki pikiran yang terbuka untuk ini nonton film secara offline,” ujar Hastings, sebagaimana di tulis Digital Trends

Fitur itu sendiri sebenarnya sudah umum dimiliki oleh layanan streaming video on-demand lainnya.

Sejumlah layanan, seperti iTunes, Google Play, Amazon Prime Video, dan Hooq, sudah mengizinkan pelanggannya untuk mengunduh film dan menyimpannya di perangkat selama periode berlangganan.

Namun, Netflix selama ini selalu menolak kehadiran fitur unduh film tersebut. Layanan yang berpusat di Los Gatos, AS, ini beralasan bahwa AS sudah memiliki koneksi internet yang sangat memadai.

Dengan kondisi bahwa Netflix sudah berekspansi secara global, yakni lebih di sweratus sembilan puluh  negara, situasi tersebut tentunya harus berubah.

Pasalnya, masih banyak negara yang tidak memiliki kualitas internet sebaik AS.

“Setelah kami berekspansi ke seluruh dunia dan melihat tidak adanya kesetaraan jaringan, ini merupakan suatu hal yang membuat kami harus membuka pikiran,” tutur Hastings.

Sayangnya, belum diketahui apakah Netflix benar-benar akan mewujudkan fitur tersebut pada masa mendatang.

Jika jadi dihadirkan pun, tampaknya fitur tersebut hanya akan hadir di negara tertentu yang memiliki koneksi internet tidak terlalu baik.