close
Nuga Tekno

Tik Tok Batasi Usia Pengguna di Indonesia

Aplikasi Tik Tok ternyata tidak dibekukan secara perfmanen.

Sebagai salah satu negara yang penting bagi layanan berbagi video, Tik To sang manajemen  bergegas terbang dari China ke Indonesia, sehari pasca pemerintah memblokirnya.

“Di Indonesia kami punya 10 juta pengguna aktif bulanan,” kata SVP Bytedance, Zhen Liu,

Bytedance merupakan perusahaan induk TikTok yang sekaligus menaungi Musical.ly dan beberapa platform video lainnya.

Perusahaan asal China itu juga menanam modal di layanan agregator berita asal Indonesia, BABE. Zhen Liu mengindikasikan basis komunitas TikTok di Indonesia bertumbuh positif, meski layanannya sendiri baru populer beberapa bulan terakhir.

Karenanya, ia dan timnya berkomitmen untuk mematuhi aturan pemerintah agar bisa terus beroperasi.

“Kami ingin lebih baik lagi dalam menyediakan layanan yang menginspirasi masyarakat untuk berkreasi. Kami akan comply dengan aturan yang berlaku di Indonesia,” kata dia.

Adapun syarat dari pemerintah antara lain, TikTok harus membersihkan konten-konten negatif dan menjamin tak ada lagi konten-konten serupa di kemudian hari.

“Kami juga meminta batas umur pengguna TikTok ditingkatkan, jangan dua belas tahun. Kalau bisa juga ada tim khusus yang mengawal konten di Indonesia dan ada yang bisa cepat kami hubungi ketika ada masalah,” kata Rudiantara, pada kesempatan yang sama.

Zhen Liu mengiyakan syarat-syarat itu. Ia berjanji akan meningkatkan batas umur pengguna menjadi enam belas tahun.

Ia juga sesumbar baru saja merekrut dua puluh orang untuk menjadi “content moderator” di Indonesia.

“Hingga akhir tahun ini, kami targetkan ada 200 orang yang akan jadi content moderator,” ujarnya.

Fenomena TikTok bukan cuma di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia terutama kawasan Asia. Pada Juni lalu, pengguna aktif TikTok tercatat mencapai  seratus lima puluh  juta.

Sepanjang kuartal pertama, TikTok mengukuhkan diri sebagai aplikasi paling banyak diunduh  Jumlah itu mengalahkan aplikasi populer lain semacam YouTube, WhatsApp, Facebook Messenger, dan Instagram.