close
Nuga Tekno

Google Punya Fitur Hapus Riwayat Lokasi

Google tengah mempersiapkan fitur terbaru yang memungkinkan pengguna nya untuk secara otomatis menghapus Riwayat Lokasi dan bit data aktivitas pada situs dan aplikasi Google.

Pengguna dapat menghapus data tersebut setelah tiga atau 18 bulan ke depan dan Google akan mengambil alih peran untuk menghapus Riwayat Lokasi dan aktivitas pengguna pada situs dan aplikasi mereka.

Dilansir dari The Verge, guna menikmati fitur ini, pengguna dapat pergi ke pengaturan yang ada di situs atau aplikasi Google, lalu mematikan pengaturan

‘Aktivitas Web dan Aplikasi’.

Disebut-sebut, kedua fitur itu bakal diumumkan hari ini

Selain itu, Google mengatakan bahwa langkah ini bukan satu-satu nya usaha Google untuk melindungi data pengguna. Artinya, ke depan akan banyak fitur-fitur serupa demi kenyamanan pengguna seperti yang dilaporkan Engadget.

Sebelumnya, Google mengakui bahwa perusahaan telah membuat kesalahan mengenai masalah privasi di depan Komite Senat Amerika Serikat pada September lalu.

Saat itu pemerintah Amerika Serikat juga telah memiliki pendekatan baru terhadap privasi data konsumen.

Pendekatan baru ini dinilai dapat memicu peraturan baru perusahaan internet.

Langkah yang dilakukan Komite Senat AS ini berawal dari peningkatan aturan perlindungan data yang diberlakukan oleh Uni Eropa dan Undang-undang Privasi yang diberlakukan di California, AS.

Di tahun yang sama pada bulan Oktober, Google kembali diterpa masalah terkait dugaan kebocoran data terhadap lima ratus ribu ribu akun.

Kebocoran data ini disebut-sebut berasal dari bug dan glitch.

Google sendiri telah mendeteksi bug ini sejak Maret tahun lalu dan memilih untuk tidak melaporkannya karena takut terhadap pengawasan dari regulator.

Salah satu penyebab data privasi Google+ yakni Bug, dapat mengeks

pos informasi akun Google+ seperti nama, alamat email, pekerjaa, jenis kelamin dan usia.

Data itu tetap tersekspos meskipun pengaturan privasi telah disetel “private” bukan “public”.

Perusahaan milik Alphabet ini menemukan fungsi bug sebagai bagian dari Project Strobe yang memiliki misi untuk meninjau akses pengembang ketiga ke akun Google dan Android.

Selain itu,  Google Duo menambah empat fitur baru dalam aplikasinya. Head of Consumer Marketing Google Indonesia Fibriyani Elastria mengungkapkan Indonesia menjadi negara ketiga terbanyak pengguna Google Duo setelah Amerika Serikat dan India.

Banyaknya pengguna membuat Indonesia menjadi sasaran pengembangan aplikasi video chat milik Google ini.

“Indonesia negara ketiga terbanyak pengguna Google Duo, sehingga menjadi sasaran untuk pengembangan aplikasi. Tahun lalu pengguna aplikasi ini bertumbuh dua kali lipat,” paparnya

Fibri pun mengungkapkan studi Google mengungkap kebiasaan warganet di Indonesia yang 75 persennya menyukai video call. Dari total pengguna video call 48 persennya melakukan video call bersama pasangan dan 40 persen untuk keluarga.

Penggunaan ini membuat Indonesia menjadi pengguna video call 10 persen lebih lama dari rata-rata pengguna global. Selain itu, Indonesia menjadi pengguna video call 50 persen lebih lama dari India.

Sementara itu, untuk empat fitur baru, Product Manager for Duo Humberto Castaneda memaparkan Duo akan menambahkan Grup Calling, Duo for Web, Video Message dan Data Saving.

Castaneda mengungkap untuk fitur Group Calling saat ini baru tersedia di Peru, Colombia dan Indonesia. Fitur ini baru tersedia dalam platform Android.

“Namun, iOS akan menyusul,” jelas Castaneda.

Seperti kebanyakan platform video chat, fitur ini memungkinkan kita melakukan panggilan video dengan 3 orang sekaligus. Namun, Castaneda menjelaskan pihaknya akan menambahkan jumlah orang hingga 8 orang.

Fibri mengungkap fitur ini memang tidak bisa memuat banyak hingga puluhan orang dalam satu kali panggilan video karena tujuan aplikasi untuk penggunaan sehari-hari. Sementara untuk pekerja akan ada platform di G-Suite.

Fitur kedua yang ditambahkan dalam platform ini adalah hemat data. Pasalnya, untuk negara berkembang konsumsi data menjadi salah satu masalah.

“Sama seperti di Colombia, semua orang fokus ke data. Sehingga kami membuat opsi untuk data saving. Kualitas akan berubah. Namun, pengguna tetap merasakan experience,” tambahnya.

Pengguna tinggal masuk ke dalam pengaturan dan memilih opsi mode hemat kuota. Jika ada panggilan video masuk pun akan otomatis tetap dalam mode hemat kuota.

Selain di ponsel, pengguna Duo bisa menggunakan fitur chat di website melalui laptop. Pengguna tinggal mengakses duo.google.com dan melakukan panggilan.

Layaknya video singkat di Snapchat atau Instagram, Google Duo bisa melakukan hal serupa dan mengirimkan video tersebut secara pribadi ke dalam kontak. Video ini hanya bisa disimpan dalam kurun waktu 24 jam.