close
Nuga Tekno

Dipertanyakan Kesetiaan Pengguna Android

Siapa yang bisa meragukan peran Android.

Sebagai sebuah sistem operasi ponsel cerdas yang paling populer di dunia, Andrroid tercatat menguasai hampir sembilan puluh  persen pangsa sistem operasi mobile dunia.

Sayangnya, kesetiaan para pengguna itu diragukan.

Sebab, menurut laporan Morgan Stanley, sebanyak sembilan puluh dua persen pengguna iPhone menyatakan akan tetap menggunakan iOS jika mereka memutuskan berganti perangkat.

Angka ini mengungguli tingkat kesetiaan para pengguna Android dengan perangkat mereka. Angka ini juga meningkat dari tahun lalu yang hanya delapan puluh enam persen saja.

Lantas bagaimana dengan pengguna Android?

Diantara vendor Android lain, Samsung paling unggul.

Sebab, sebanyak tujuh puluh tujuh persen pengguna Samsung menyatakkan tak akan berpaling ke lain hati jika mereka suatu saat mesti berganti ponsel.

Sementara kesetiaan pengguna vendor ponsel Android lain seperti LG, Motorola, dan Nokia jauh lebih rendah. LG hanya mengantongi lima puluh sembilan persen pengguna yang akan masih setia dengan pabrikan ini.

Motorola harus puas dengan lima puluh enam persen penggunanya.

Sementara Nokia hanya memiliki empat puluh dua persen pengguna setia.

Penjelasan terkait hal ini disebutkan Business Insider terjadi lantaran pasar Android punya kompetisi yang sangat sengit.

Pengguna Android mudah dialihkan ke merek lain karena mereka punya banyak pilihan. Sementara pengguna iOS, hanya berkutat pada satu ekosistem saja.

Melihat angka ini, Apple sepertinya masih akan memegang ekor para pengguna perangkat mobile highend.

Para penggarap ponsel cerdas Android terus berinovasi untuk mengungguli Apple.

Rancangan dan fitur yang diberikan pun sengaja dibuat berbeda.

Meski Android memegang pangsa pasar pengguna terbanyak, tapi soal keuntungan, Apple masih unggul. Apple meraup keuntungan paling banyak di industri smartphone.

Untuk diketahui, survey ini dilakukan Morgan Stanley terhadap pengguna ponsel di Amerika Serikat.

Ada satu hal baru di situs Apple, yaitu sebuah laman yang dikhususkan untuk para pengguna Android yang ingin hijrah ke iOS.

Dari laman ini terlihat kalau Apple ingin membujuk para pengguna Android untuk menggunakan iPhone, dengan iming-iming kalimat ‘Life is easier on iPhone. And that starts as soon as you turn it on.’

Lebih lanjut, Apple memaparkan sejumlah alasan yang membuat mereka berani mengklaim hal tersebut.

Contohnya, untuk pindah dari Android ke iOS, pengguna cukup mengunduh aplikasi Move to iOS dari Play Store.

Dengan aplikasi tersebut, pengguna bisa dengan mudah memindahkan datanya.

Namun perlu diingat juga, memindahkan data dari iOS ke Android pun bisa dilakukan dengan sangat mudah dengan aplikasi sejenis yang ada di Google Pixel.

Kemudian Apple juga mengklaim kalau iPhone itu sangatlah kencang — karena chipset yang didesain khusus untuk ponsel tersebut –, juga fitur kamera yang hebat, privasi yang lebih terjaga dan iOS yang lebih intuitif dan mudah digunakan.

Apple tak ‘menjual’ iPhone seri tertentu

Mereka juga menawarkan kalau calon pembeli iPhone bisa mendapat jika menukarkan ponsel lamanya dengan iPhone.

Ementara itu Google kini punya cara untuk mengingatkan pada developer tentang kualitas aplikasi buatannya itu.

Google menetapkan sejumlah poin mengenai kualitas aplikasi yang beredar di app storenya, seperti stabilitas, konsumsi baterai, dan lain sebagainya.

Jika aplikasi tersebut berada di posisi dua puluh lima persen dari bawah, maka Google akan akan memperingatkan developer pembuatnya.

Setidaknya ada enam6 metrik penilaian berbeda yang ditetapkan Google untuk aplikasi-aplikasi berkualitas buruk.

Termasuk pesan error seperti ‘Application not responding’, atau crash setidaknya sehari sekali, atau aplikasi yang membuat ponsel tak bisa masuk ke dalam mode sleep, juga aplikasi berjalan dengan frame rate lebih rendah

Aplikasi yang memenuhi syarat di atas dipastikan akan menerima peringatan dari Google melalui developer console.

Namun hal ini tak serta merta membuat developer mau memperbaiki aplikasinya.

Meski begitu, Google pernah menyebut kalau performa yang baik akan mendapat kemungkinan dipromosikan lebih besar.