close
Nuga Tekno

Chrome Kini Browser Dekstop Number One

Google Chrome kini muncul sebagai browser desktop  “number one” setelah berhasil mengalahkan pangsa pasar  Microsoft Internet Explorer.

NetMarketShare,  lembaga pemeringkat dalam survei terakhirnya bulan April lalu, Selasa, 10 Mei 2016,   mencatatkan  Chrome sebagai peraup lebih dari empat puluh satu persen browser desktop.

Chrome unggul tipis dari Internet Explorer yang juga menghimpun empat puluh satu persen pangsa pasar.

Posisi ketiga, ditempati oleh Firefox untuk kemudian  diikuti oleh Safari dan Opera.

Sementara sebuah perusahaan analisis trafik web, StatCounter justru mencatat bahwa Chrome sudah mengalahkan Internet Explorer sejak empat tahun terakhir.

Perbedaan hasil antar lembaga riset mungkin saja terjadi karena masing-masing lembaga riset punya metodologi yang berbeda saat dalam mengumpulkan data.

Untuk menentukan pangsa pasar browser, NetMarketShare sendiri menghitung banyaknya unique user, bukan jumlah page view.

Biar bagaimana pun, masih ada kemungkinan pangsa pasar Chrome akan berkurang seiring dihentikannya dukungan atas browser tersebut beberapa minggu lalu pada sistem operasi Windows Vista.

Hal ini memungkinkan para pengguna sistem operasi tersebut akan mengganti Chrome sebagai browser utamanya karena sudah tidak lagi menerima update terbaru dari Google.

Di sisi lain, Microsoft juga menyiapkan browser terbarunya, Microsoft Edge untuk merebut kembali pangsa pasar browsernya.

Browser bawaan pada sistem operasi Windows 10 tersebut kemungkinan penggunanya akan bertambah seiring meningkatnya pangsa pasar Windows 10.

Microsoft sendiri menargetkan sistem operasi yang diluncurkan pada Juli 2015 lalu itu bisa mencapai satu miliar pengguna sampai akhir 2016 secara global.

Jumlah pengguna Windows 10 sendiri pada Maret 2015 telah mencapai angka 270 juta. Microsoft pun mengatakan para pengguna telah menghabiskan lebih dari 75 miliar jam untuk memakai Windows 10.

Sejauh ini, menurut Microsoft, sudah ada lebih dari lima ratus perangkat baru yang dirancang secara spesifik untuk sistem operasi tersebut.

Mesin peramban Google Chrome versi lima puluh siap meluncur ke tangan pengguna.

Satu hal yang sekiranya perlu dicatat, Chrome 50 tidak lagi mendukung sistem operasi lawas.

Sejak pertama kali diluncurkan pada delapan tahun silam, tercatat Google Chrome telah mengalami pembaruan  atau update sebanyak lima puluh kali.

Director of Product Management Chrome, Rahul Roy-chowdury mengatakan, seiring diluncurkan versi terbarunya  maka Chrome tidak lagi mendukung sejumlah OS.

“Kami akan setop dukungan OS lawas dari Windows, Android, hingga iOS. Hal ini maksudnya pemberhentian tambal cela keamanan di OS versi lawas,” ucap Rahul

Dalam artian, para pengguna OS lawas bukan berarti tidak lagi bisa mengoperasikan Chrome di perangkat mereka, namun mereka tidak akan menerima update dan keamanan siber mereka tidak lagi diproteksi.

Hal ini menjadi dorongan bagi pengguna agar memperbarui sistem operasi mereka ke versi teranyar.

Kendati begitu, Rahul mengaku akan terus melakukan pembaruan di platform lain seperti di iOS.

Ia pun menyatakan rasa senangnya lantaran Google Chrome berhasil merambah pengguna platform lain di luar Android — iOS dan Windows.

Diketahui Chrome versi 50 telah dilengkapi fitur baru seputar keamanan data pengguna serta pengalaman penggunaan yang diyakini akan lebih cepat dan pencarian konten yang lebih menyeluruh.