close
Nuga Sport

Tim Ferrari Memberi Sinyal Kebangkitan

Tim F1 Ferrari, Scuderia Ferrari, tidak akan berambisi untuk mengantarkan pebalapnya menjuarai Formula One 2015 walau pun dalam dua kali ujicoba pramusim, di Jerez dan Barcelona mereka mampu bersaing dengan Mercedes dan Redd Bull.

Bahkan di tes pramusim di Sirkuit Catalunya, Barcelona, dua hari terakhir, pebalap mereka Kimi Raikkonen menempati posisi kedua secara berturut-turut dan mengindikasikan Ferrari akan tampil lebih baik di banding musim lalu.

Pebalap anyar Ferrari lainnya, Sebastian Vettel, memang masih harus berupaya menjinakkan tunggangannya. Dalam tes di Barcelona Vettel, yang sering disapa dengan “Little Schumy” itu, mengakui masih belum “in” dengan kondisi mobilnya.

Tapi secara keseluruhan, Ferrari telah mengirim pesan ke pesaingnya, Mercedes bahwa dalam balapan muusim ini mereka akan melawan dominasi pabrikan asal Jerman yang ditunggangi oleh duet Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.

Ferrari telah mencatatkan enam belas kali jadi juara konstruktor F1 dan lima belas kali mengantar pebalapnya jadi juara dunia, merupakan tim tersukses di lintasan pacu ajang balapan itu. Tetapi Prancing Horse atau “Kuda Jingkrak” itu kini sedang berpuasa gelar.

Sejak mengantar Kimi Raikkonen menjadi kampiun F1 2007, Ferrari belum pernah lagi mampu menempatkan drivernya finis di posisi teratas klasemen pebalap. Di musim 2008, Ferrari memang menjadi juara dunia konstruktor tetapi Raikkonen dan Felipe Massa tidak jadi jawara.

Musim lalu, dalam balapan yang didominasi Mercedes, Ferrari harus puas finis di posisi empat klasemen akhir konstruktor tanpa memenangi satu race pun dari total 19 seri balapan yang dijalankan.

Nah, seiring dengan pergulatan Ferrari di lintasan F1 maka merek global Ferrari pun mendapatkan hantaman.

Jika tahun lalu mereka masih mampu menjadi merek paling perkasa dunia, Ferrari kini malah melorot ke peringkat sembilan dengan posisi teratas dikuasai oleh Lego.

Studi itu sendiri dilakukan oleh perusahaan konsultan Brand Finance, dengan mempertimbangkan kekuatan merek, tingkat kesetiaan, dan pendapatan.

“Ferrari tetap menjadi salah satu merek terkuat dan mempertahankan nilai AAA. Tetapi kekuatan merek itu sudah amat menurun.”

“Merek Ferrari di lintasan balap, Scuderia Ferrari, saat ini sudah melewati sekian musim tanpa titel F1 dan musim lalu bahkan kesulitan untuk menjadi penantang. Masa jaya dari era keemasan pada 1990-an sudah mulai pudar,” jelas Brand Finance dalam keterangan yang dikutip Planet F1.

Sementara itu pembalap tim Ferrari, Sebastian Vettel mengungkapkan bahwa dirinya memang belum dapat menaklukan mobil barunya, SF15-T. Pembalap asal Jerman itu mengatakan bahwa SF15-T merupakan jet darat tersulit untuk dikendalikan.

Meski sempat meraih hasil positif pada saat sesi pramusim di sirkuit Jerez, Spanyol, beberapa waktu lalu, Vettel tak mampu memberikan performa apiknya saat melakukan tes pramusim di sirkuit Catalunya, Minggu dini hari WIB, 22 Februari 2015.

Vettel hanya mampu menempati urutan kelima terpaut catatan waktu yang cukup jauh dengan pembalap tim Lotus-Mercedes, Pastor Maldonado yang sukses menjadi tercepat di tes tersebut.

“Pada tes di sirkuit Catalunya hari ini ini, saya akui bahwa kami tampil cukup buruk. Kami seharusnya mampu berada lebih baik dibandingkan (posisi) yang kami raih hari ini. Namun, semua orang telah berusaha, dan ini yang terbaik untuk dapat kami raih,” ucap Vettel, seperti dikutip Autosport, Minggu, 22 februari 2015.

“Saya juga mengakui bahwa mobil baru kami dan sangat sulit untuk dijinakkan, ia seperti ‘kuda liar’ untuk kami, dan itu merupakan mobil tersulit untuk ditaklukan. Meskipun begitu, saya rasa kami masih memiliki cukup waktu untuk dapat memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang terdapat di mobil kami,” tutup juara dunia sebanyak empat kali beruntun itu.

Tentang Sebastian Vettel yang hengkang dari Red Bull ke Ferrari di musim ini, Prinsipal Tim Ferrari Maurizio Arrivabene menilai bahwa ada kemiripan luar biasa antara Sebastian Vettel dengan Michael Schumacher.
Ia pun kini berharap karier Vettel bersama ‘Kuda Jingkrak’ akan secemerlang Schumi.

Vettel, juara dunia F1 empat kali bersama Red Bull, sudah acapkali dibanding-bandingkan dengan Schumi. Bukan cuma akibat aksinya di lintasan melainkan juga karena pebalap 27 tahun tersebut berasal dari Jerman sebagaimana halnya sang juara dunia F1 tujuh kali. Baby Schumi, demikian Vettel pernah dijuluki.

Mulai musim 2015 ini Vettel akan mulai membela Ferrari, tim yang dibela Schumi periode 1996-2006 dan sudah memberikannya lima titel juara dunia. Ia mengaku memang berniat mengikuti jejak idola terbesarnya.

Di sanalah Vettel kini akan berusaha meraih sukses serupa, dengan Ferrari sendiri belum pernah lagi meraih titel sejak 2009.

“Saya ikut hadir pada eranya Michael, ketika ia eksis sebagai jantung tim, dan saya harus mengakui bahwa ada kalanya saya merasa antusias ketika melihat Vettel, terkesima bahwa dalam beberapa hal ia benar-benar duplikat Schumi,” kata Arrivabene seperti dilansir Planet F1.

“Untuk yang mengenal keduanya, mereka akan melihat kemiripan luar biasa. Kami berharap pada prosesnya hasil-hasilnya (Vettel untuk Ferrari) juga akan sama (seperti Schumi),” lanjutnya.