close
Nuga Sport

Rossi Tuding Motor Yamaha Bermasalah

Valentino Rossi secara berterus terang menuding motor Yamaha kini dalam masalah besar bersamaan dengan  ketidakmampuan Jorge Lorenzo finis di urutan depan dalam balapan di Sirkuit Silverstone akhir pekan lalu.

“Anda harus tahu ini  merupakan salah satu isyarat bahwa motor Yamaha memang bermasalah saat tampil di sirkuit Silverstone,” kata Rossi kepada “crash,” Rabu 07 September 2016.

Lorenzo hanya mampu finis di peringkat kedelapan dan sepanjang perlombaan sama sekali tak mampu bersaing dengan rombongan pebalap yang ada di depannya.

Sementara itu Rossi tampil cukup apik dan bisa finis di peringkat ketiga.

“Apa yang pernah saya katakan pada dirimu? Yamaha memiliki sejumlah masalah, terlebih bila melihat Silverstone seharusnya jadi salah satu sirkuit favorit Lorenzo.”

“Di Inggris, kami lebih inferior dibandingkan Suzuki dan Honda. Masalah utama ada pada ban depan. Karena itu pada akhirnya kami memilih ban keras yang merupakan sebuah perjudian, namun berakhir baik,” tutur Rossi.

Karena itulah Rossi begitu antusias menyambut keberhasilannya finis di posisi ketiga.

“Posisi ketiga yang saya dapatkan berarti ganda, karena saya juga berhasil memperlebar jarak dengan Lorenzo di klasemen,” tutur Rossi.

Dalam tiga seri terakhir, Rossi sukses memangkas jarak dengan Marc Marquez. Namun selisih Rossi dengan Marquez saat ini masih lebar, yaitu lima puluh poin dengan enam seri tersisa.

Seri MotoGP selanjutnya akan berlangsung di GP San Marino akhir pekan ini.

“Seri selanjutnya berlangsung di rumah saya. Saya harap saya bisa menang pada hari Minggu nanti,” ujar Rossi menegaskan.

Rossi, menganggap balapan di Sirkuit Misano, San Marino, 11 September mendatang, sebagai seri balapan terpenting di MotoGP.

GP San Marino merupakan salah satu balapan ‘kandang’ Rossi di MotoGP selain GP Italia di Sirkuit Mugello.

The Doctor pun sangat antusias jelang tampil di Sirkuit Misano yang kini bernama Misano World Circuit Marco Simoncelli.

“Ini akan jadi akhir pekan terpenting musim ini, karena digelar di rumah saya. Akan ada banyak tekanan, tapi atmosfernya luar biasa.”

“ Banyak pendukung datang, tapi kami harus memperhitungkan ketidakberuntungan di GP Italia,” ucap Rossi seperti dikutip dari Motograndprix.it.

Rossi sebelumnya gagal finis di Sirkuit Mugello.

Ini  merupakan salah satu dari rangkaian nasib buruk Rossi musim ini. Rangkaian nasib buruk membuat Rossi kini tertinggal  poin dari pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, di puncak klasemen sementara.

Terakhir di GP Inggris, Rossi hanya mampu memangkas ketinggalan tiga poin dari Marquez. Rossi finis di podium ketiga pada balapan di Sirkuit Silverstone, sementara Marquez finis posisi keempat.

Kemenangan diraih pebalap Suzuki Ecstar, Maverick Vinales, yang berhasil mengalahkan pebalap LCR Honda Cal Crutchlow. Vinales merupakan pemenang berbeda ketujuh dalam tujuh seri terakhir di MotoGP .

“Tujuh pemenang berbeda, ini luar biasa, karena sebelumnya hanya ada empat pemenang: Saya, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez. Dengan angka itu, jelas sesuatu telah berubah,” ucap Rossi.

Terkait penampilan Vinales yang tampil impresif sepanjang akhir pekan di GP Inggris hingga akhirnya meraih kemenangan, Rossi berharap rekan setimnya di Movistar Yamaha musim depan itu tidak tampil bagus di GP San Marino.

“Vinales tampil sangat menakutkan di Silverstone, jadi kami berharap Minggu depan dia bisa tampil sedikit lamban,” ujar Rossi.

Vinales yang meraih kemenangan pertamanya di MotoGP, juga memberi Suzuki kemenangan pertama tim pabrikan ada Jepang itu di MotoGP sejak Chris Vermeulen meraih kemenangan di GP Perancis, sembilan tahun silam

Sementara itu,  Jorge Lorenzo, mulai tidak percaya diri bisa mempertahankan gelar juara dunia MotoGP musim ini setelah hanya mampu finis di posisi kedelapan di GP Inggris

Hasil di GP Inggris membuat Lorenzo kini tertinggal enam puluh empat poin dari pebalap Repsol Honda Marc Marquez di puncak klasemen sementara.

Dengan enam balapan tersisa, Lorenzo mulai tidak percaya diri bisa mempertahankan gelar juara dunia.

Jelang balapan di GP San Marino, akhir pekan ini, Lorenzo mengatakan gelar juara dunia sudah tidak ada di pikirannya.

Lorenzo mengatakan motor M1 yang ditungganginya tidak kompetitif untuk bisa menjadi juara dunia.

“Saya tidak peduli tentang gelar juara dunia, karena kami tidak kompetitif. Kami kehilangan banyak poin. Entah mengapa, suatu masalah pasti terjadi terhadap kami hingga kehilangan banyak poin,” ucap Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport.

Lorenzo sudah tidak pernah naik podium dalam enam balapan terakhir. Kali terakhir pebalap asal Spanyol itu naik podium ketika memenangi GP Italia.

Lorenzo dalam beberapa balapan terakhir sempat mengeluh tidak bisa merasakan ban Michelin di kondisi trek basah. Namun, dalam balapan trek kering di GP Inggris, Lorenzo justru finis dua puluh  detik di belakang Maverick Vinales yang memenangi balapan.

“Kami melakukan perjudian dengan setelan motor. Kami ingin mencobanya saat pemanasan, tapi kemudian hujan. Kami mengambil langkah untuk memperkeras suspensi. Pada empat tahun silam kami mencobanya saat pemanasan dan berhasil. Tapi, di sini tidak berhasil,” ujar Lorenzo.

Terkait balapan di GP San Marino,  Lorenzo berharap balapan akan berlangsung di trek kering.

“Jika di Misano kering, kami bisa menjadi salah satu yang tercepat dan berpeluang meraih kemenangan. Jika hujan, kami akan berusaha mengambil langkah lebih jauh,” ucap Lorenzo.