close
Nuga Sport

Rossi Sesali Kealpaannya Ganti Motor

Valentino Rossi menyesali kesalahannya ketika “alpa” menggantikan motornya di balapan penuh resiko akibat cuaca ekstrim di Sachsenring, MotoGP Jerman, Minggu malam WIB, 17 Juli 2016, dan harus finis di posisi delapan.

“Saya harus menyesali karena tidak mengganti motor di balapan penuh tantangan ini,” ujar Rossi seperti dikatakannya kepada “crash,” Senin, 18 Juli 2016.

Rossi  kehilangan kecepatan setelah berganti dan hanya mendapat tambahan delapan poin usai lomba.

Sempat memimpin lomba  pada dua lap pertama ketika lintasan masih benar-benar basah untuk kemudian  masuk pit untuk berganti motor karena lintasan yang mengering.

“Masalah terbesarnya adalah saya sangat lambat pada bagian kedua balapan dengan ban intermediate, di lintasan yang mulai mengering,” kata Rossi usai balapan.

Rider berjuluk The Doctor itu pun akhirnya mengeluarkan alibinya.

Ia mengaku pace-nya justru lebih lambat seusai masuk pit dan mengganti motor tunggangannya.

Seperti diketahui, jagoan Repsol Honda, Marc Marquez, keluar sebagai pemenang dalam balapan yang awalnya dalam kondisi trek basah ini.

Marquez memang mampu melakukan strategi yang jitu hingga akhirnya bisa memenangi balapan. The Baby Alien melakukan penggantian ban –dan tentunya motor– lebih awal jika dibandingkan para rider lain di depannya.

Rossi yang mengganti ban di penghujung balapan, tepatnya saat lima lap tersisa pun akhirnya harus puas finis kedelapan. VR46 mengaku menyesali keputusannya mengabaikan perintah tim untuk masuk ke pit guna mengganti ban lebih awal.

Rossi masuk ke pit berbarengan dengan tiga pebalap lain yang berada di depan yaitu Andrea Dovizioso, Cal Crutclow, dan Hector Barbera pada akhir lap.

Beberapa putaran sebelumnya, Rossi sebenarnya sudah diminta timnya untuk masuk ke pit dan berganti motor. Namun, pebalap gaek tersebut mengabaikan pesan tersebut hingga beberapa putaran.

“Soal strategi, kenyataannya adalah bahwa saya bisa saja berganti motor pada dua atau tiga lap sebelumnya. Namun, itu tidak akan mengubah banyak hal. Jika saya berganti motor lebih awal, saya bisa finis di urutan keenam,” ujarnya.

Saat keluar dari pit dengan motor kedua, Rossi mengaku tidak punya feeling yang cukup dengan motornya dan sangat lambat.

“Pada akhirnya saya finis kedelapan dan saya kehilangan kesempatan untuk meraih poin lebih banyak. Hasil ini sangat disayangkan karena dalam kondisi normal, kami bisa naik podium,” ucap Rossi.

Balapan di Sachsenring tersebut dimenangi Marc Marquez

Marquez kini memimpin klasemen dengan koleksi poin lima puluh sembilan lebih banyak dari Rossi.

“Dari sembilan balapan pertama, saya tidak meraih poin maksimal karena melakukan beberapa kesalahan. Selisih poin dengan Marquez sangat besar,” kata pemilik tujuh gelar juara dunia kelas premier tersebut.

“Namun, masih ada paruh kedua dengan sembilan balapan, yang berarti masih sangat banyak. Kami harus berusaha dengan baik dan mencoba kompetitif, berusaha maksimal, lalau setelah itu kita lihat,” ujarnya lagi.

Secara keseluruhan Movistar Yamaha mengakhiri GP Jerman dengan terpuruk.

Seperti ditulis “crash,” posisi Yamaha dengan dua pebalap utamanya, Rossi dan Jorge Lorenzo kini dalam posisi  miris.

Bahkan Lorenzo usai balapan hanya bisa terdiam dengan raut wajah masam, menyadari betapa sukarnya rintangan yang harus ia lalui untuk bisa menyaingi Marquez di paruh musim kedua.

Lorenzo sendiri sama sekali tak berkutik sepanjang pekan ini. Selain tiga kali jatuh di sesi latihan bebas pertama dan kualifikasi,

Lorenzo juga tak mampu bersaing pada balapan dalam kondisi hujan — hal sama terjadi ketika hujan terjadi di GP Belanda dan Lorenzo hanya mampu finis di peringkat sepuluh

Di balik keterpurukan Yamaha di Sachsenring, sebenarnya tersimpan peluang bagi Rossi untuk menduduki podium.

Sampai balapan berjalan dua puluh empat putaran, Rossi berada di tempat kedua dan menguntit pebalap Ducati, Andrea Dovizioso.

Namun ia mengabaikan perintah tim yang memintanya untuk mengganti ban sejak putaran ke-sembilan belas.

Saat itu lintasan memang telah mengering sehingga membahayakan pebalap yang masih menggunakan ban tipe hujan, karena mengambil risiko overheating.

Data juga mencatatkan bahwa Andrea Iannone dari Ducati yang telah mengganti ban menjadi intermediate sejak putaran keempat belas, telah mencatatkan waktu tercepat di putaran kesembilan belas.

Akan tetapi Rossi bertaruh dengan ban tipe hujannya untuk mendapatkan keunggulan cukup jauh sebelum masuk pit. Rossi baru mengganti ban di putaran kedua puluh empat.

Perjudian Rossi gagal terutama jika dibandingkan dengan Repsol Honda yang menerapkan strategi flag-to-flag atau  mengganti ban tipe basah ke tipe normal tanpa menggunakan intermediate untuk Marc Marquez sejak putaran kedelapan belas.

Sejak putaran kedua puluh satu, Marquez telah mencatatkan waktu lima detik lebih cepat setiap putaran ketimbang Rossi atau Dovizioso yang sama-sama belum mengganti ban.

Pada akhirnya, Marquez melaju dengan nyaman, merebut dan mempertahankan posisi pertama di GP Jerman — dan mungkin juga gelar juara dunia MotoGP 2016.

Rossi dan pebalap MotoGP  lainnya punya waktu sekitar tiga pekan untuk mempersiapkan diri sebelum menjalani seri kesepuluh di Red Bull Ring, Austria.

Tags : slide