close
Nuga Sport

Rossi Musuh Bersama Pebalap Spanyol

Usai di tiga balapan terus “dikentuti” Valentino Rossi, dengan finis dibelakang “the doctor, Marc Marquez bertrekad  bisa menang di GP Aragon.

“Sejak putaran kedua dimulai, Marquez selalu finis di belakang Rossi,” tulis “crash,” Kamis, 15 Septembner 2016.

Sejak  dari GP Austria, Rep.Ceko, Inggris, hingga San Marino, Rossi selalu unggul dari Marquez. Alhasil, selisih poin antara Marquez dengan Rossi terus terpangkas.

Marquez berharap rentetan kekalahan dari Rossi yang membuat selisih poinnya terus terkikis harus segera di akhiri.

Kesempatan untuk melakukan hal itu ada di GP Aragon yang berlangsung pada Minggu mendatang, 25 September.

“Saat ini fokus saya ada di Aragon. Tempat tersebut dekat dengan rumah saya dan saya akan mendapatkan banyak dukungan.”

“Aragon adalah salah satu sirkuit favorit saya. Saya yakin kami bisa tampil lebih kompetitif di sana bila dibandingkan beberapa seri sebelumnya,” tutur Marquez seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Saat putaran pertama berakhir, Marquez memiliki selisih poin sebesar lima puluh sembilan poin dan kini tinggal berjarak empat puluh tiga angka dengan lima seri tersisa.

“Tentu saja laga di GP San Marino bukanlah termasuk salah satu penampilan terbaik saya karena saya tak bisa berlomba seperti yang sudah diharapkan.”

“Sisi positifnya, setidaknya saya mampu menambah tiga belas poin untuk tetap berada di jalur perburuan gelar juara,” ujar Marquez.

Marquez sudah pernah merasakan juara di GP Aragon di tiga  musim lalu sementara dua musim terakhir balapan di sana selalu dimenangi oleh Jorge Lorenzo.  Rossi belum pernah jadi juara di seri ini

Sementara itu, perseteruan antara Valentino Rossi dengan Jorge Lorenzo dipastikan akan berlanjut  di GP Aragon

Selain Lorenzo tiga pebalap Spanyol lainnya juga menjadi musuh Rossi di ajang MotoGP.

Rossi dan Lorenzo adu argumen dalam konferensi pers usai balapan GP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu lalu

Keduanya tidak sepakat dengan manuver yang dilakukan Rossi terhadap Lorenzo pada lap kedua balapan.

Rivalitas Rossi dengan Lorenzo sudah berlangsung sejak enam tahun silam. Rivalitas tersebut bahkan membuat Rossi hengkang ke Ducati untuk dua musim.

Ketika itu Rossi tidak senang Lorenzo berhasil menjadi juara dunia MotoGP .

Tentu saja Lorenzo bukan satu-satunya pebalap asal Spanyol yang menjadi musuh Rossi di MotoGP.

Pebalap pertama asal Spanyol yang menjadi musuh Rossi adalah Sete Gibernau. Rivalitas Rossi dengan Gibernau dimulai di GP Qatar

Ketika itu Rossi dihukum start paling belakang setelah Gibernau dan tim Gresini Honda mengajukan protes. Keduanya menuding kru Rossi membersihkan grid start agar The Doctor mendapatkan traksi maksimal ketika memulai balapan.

Rivalitas Rossi dengan Gibernau memuncak ketika keduanya bersenggolan pada balapan di Sirkuit Jerez disebelas tahun silam.

Ketika itu kedua pebalap bersenggolan di tikungan terakhir dan membuat Gibernau terjebak masuk gravel. Rossi dan Gibernau sendiri tidak pernah saling berbicara sejak insiden GP Qatar.

Musuh Rossi yang berasal dari Spanyol bertambah musim lalu.

Adalah Marc Marquez yang menambah daftar musuh The Doctor yang berasal dari Spanyol. Semuanya bermula ketika Rossi menuding Marquez telah membantu Lorenzo dalam perebutan gelar juara dunia musim lalu.

Tudingan itu berujung pada manuver Rossi yang membuat Marquez terjatuh di GP Malaysia, Oktober tahun lalu. Sempat tidak saling berbicara selama delapan bulan, Rossi akhirnya menjabat tangan Marquez usai balapan GP Katalonia, 5 Juni lalu.

Aleix Espargaro menjadi pebalap asal Spanyol teranyar yang menjadi musuh Rossi di MotoGP. Rossi bersitegang dengan Espargaro di sela latihan bebas kedua GP San Marino di Sirkuit Misano, . Rossi sampai mengacungkan jari tengah ke arah Aleix.

Ketegangan kedua pebalap terjadi saat latihan bebas kedua menyisakan tiga puluh empat menit. Rossi marah dengan manuver Aleix yang melambat ketika ingin masuk pit, sementara The Doctor sedang melakukan putaran cepat.

Rossi mengaku awalnya tidak marah ke Aleix.

Kemarahan Rossi muncul setelah kakak kandungnya, Pol Espargaro, itu tidak meminta maaf dan justru mengucapkan kata-kata kasar.

Bahkan, saking marahnya dengan Rossi, Aleix Espargaro menyatakan Maverick Vinales, akan mengalahkan Valentino Rossi musim depan ketika Vinales bergabung tim Movistar Yamaha

Vinales, dikatakan Espargaro, berani mengambil risiko dibanding pebalap yang lebih tua seperti Rossi, Jorge Lorenzo, dan Dani Pedrosa.

“Vinales sangat bertalenta dan juga muda. Selain Marc Marquez, pebalap lainnya yang berada di depan jauh lebih tua. Kondisi itu membuat mereka akan berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan, sedangkan Vinales tidak ragu-ragu,” ujar Espargaro seperti dikutip dari SuperSport.

“Mental tersebut yang membuat Marquez sukses, dan mental juga yang bisa membuat Vinales menang. Saya bisa melihat Vinales bersaing dalam perebutan gelar juara dunia musim depan,” sambungnya.

Vinales dipilih Yamaha sebagai pengganti Lorenzo yang hengkang ke Ducati mulai musim depan.

Vinales sukses meraih kemenangan pertamanya di MotoGP pada balapan GP Inggris,awal September lalu.

Kemenangan itu membuat Vinales diyakini akan meraih banyak sukses bersama Yamaha.

“Apa yang Vinales lakukan musim ini sangat hebat. Musim depan, dengan sepeda motor pemenang, tidak akan mudah bagi Vinales. Saya pikir dia akan finis di depan Rossi musim depan,” tegas Espargaro.

Tags : slide