close
Nuga Sport

Rossi Janji Taklukkan Sirkuit Le Mans

Valentino Rossi sumringah dengan hasil MotoGP Jerez di mana dia bisa finis di posisi dua. Padahal, sebelum balapan dimulai pembalap Movistar Yamaha ini tak yakin bisa bersaing karena ban yang dipilihnya dirasa tidak cocok.

Rossi memainkan instingnya sebagai juara dunia sembilan kali menjelang seri keempat MotoGP di Jerez, Spanyol, Minggu malam tadi.

Pembalap gaek yang sudah memasuki usia tiga puluh lima tahun ini mengambil keputusan berani dengan memilih menggunakan ban depan dengan tipe extra hard untuk balapan. Berbeda dengan mayoritas pembalap yang mengenakan ban tipe medium untuk ban depannya.

Namun, instingnya itu terbukti tepat. Mengawali start dari urutan empat –terbaiknya di musim ini- Rossi mampu tampil kompetitif sejak awal hingga akhir. Di awal balapan, dia bahkan sukses bersaing ketat dengan Marc Marquez yang akhirnya keluar sebagai pemenang.

Rossi sendiri berhasil merebut podium kedua yang pertama di Jerez sejak 2010 lalu. Meski gagal menang, namun hasil ini sudah cukup membuat Rossi sumringah karena berhasil mengungguli Dani Pedrosa dan rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

“Saya memilih tipe extra hard untuk ban depan, itu memang cukup berisiko. Tapi, saya juga mencemaskan ban tipe medium apakah bisa tetap bagus di akhir balapan,”ujar Rossi sebagaimana dikutip Crash, Senin 05 April 2014.

“Kondisi trek hari ini sangat buruk, motor terus tergelincir. Tapi, secara keseluruhan saya melakukan pekerjaan dengan baik. Saya melakukan start dengan bagus dan terus berusaha di dekat Marc Marquez, tapi itu tidak mungkin,”sambungnya.

Dengan hasil ini, Rossi tetap mempertahankan posisinya di urutan tiga klasemen sementara dengan enam puluh satu poin. The Doctor terpaut tiga puluh sembilan poin dari Marc Marquez di puncak klasemen, tapi unggul dua puluh enam angka dari Lorenzo yang masih tercecer di urutan lima.

Ini adalah kali kedua di awal musim ini Rossi meraih podium. Ia juga menjadi runner-up di seri pembuka di Qatar. Terakhir kali “The Doctor” bisa dua kali naik podium dalam empat seri awal adalah di musim 2010.

“Saya sangat senang karena Jerez salah satu sirkuit dan balapan akhir pekan favorit saya. Begitu pula dengan penonton dan atmosfernya,” tutur Rossi seusai balapan dikutip Reuters.

“Kami bekerja sangat baik sepanjang weekend ini dan meningkatkan performa motor, termasuk tadi pagi. Sepertinya saya memang merasa cukup kompetitif untuk balapan hari ini.

“Saya sangat bangga dan senang bisa mencapai posisi kedua di sini, seperti kali terakhir saya mencapai podium di Jerez di tahun 2010,” imbuhnya, yang kini menduduki peringkat ketiga klasemen

Sementara itu pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, usai lomba, kepada Rossi mengatakan, sembari bercanda, kalau masih ada sisa dua tiga tikungan lagi ia akan bisa mengalahkan Rossi.

Pedrosa yang mengawali balapan dari posisi tiga justru tercecer ke posisi empat dan menghabiskan banyak waktunya membuntuti duo Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi dalam perebutan tempat kedua.

Barulah ketika balapan menyisakan tujuh lap, Pedrosa berhasil memperbaiki posisinya. Dia sukses menyalip Lorenzo yang kesulitan mempertahankan kecepatan motornya.

Sejak saat itu, Pedrosa mulai mendekati Rossi untuk mengamankan podium dua. Sayangnya, di tujuh lap tersisa itu tidak mampu dimanfaatkan Pedrosa untuk menyalip Rossi. Alhasil, dia harus puas finis di podium tiga dengan hanya berjaraknol koma sembilan detik.

“Balapan hari ini sangat sulit, saya memiliki masalah pada ban depan sejak lap awal dan saya harus mengatasi masalah ini sebaik mungkin. Saya melihat, Marc Marquez mulai menjauh. Jadi tak mungkin untuk mengejarnya. Balapan kali ini jelas miliknya,” ujar Pedrosa sebagaimana dikutip Crash, Senin, 05 Mei 2014..

“Tapi, saya berhasil tetap berada di belakang duo Yamaha untuk beberapa lap, dan pada akhirnya saya mulai menyerang. Saya berhasil menyalip Lorenzo, tapi saya butuh satu atau dua tikungan lagi untuk menyalip Valentino . Saya sudah melakukan yang terbaik dan mendapatkan podium tiga,” sambungnya.

Melihat sepak terjang Marquez yang semakin sensasional di musim ini, Pedrosa tak lantas patah arang. Dia justru semakin tertantang untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa bersaing dengan juniornya itu.

“Kita lihat pada sesi tes besok, apakah kami bisa lebih dekat dengan Marc dan bertarung dengannya di seri-seri ke depan,” tutup Pedrosa.

Valentino Rossi mulai menurun sejak bergabung ke Ducati dari 2011 sampai 2012, dan tak lantas membaik setelah kembali ke Yamaha di tahun 2013. Terakhir kali ia menjadi juara dunia di musim 2009.