close
Nuga Sport

Produsen Ban Merusak Balapan MotoGP

Drama balapan MotoGP di Philipp Island, Minggu siang, akhir pekan lalu, masih menyisakan perdebatan para pebalap lewat media, dengan menghadirkan sejumlah kritik, usulan dan ecehan negatif. Drama yang berawal dari lapisan aspal pada sirkuit dan kekhawatirani produsen ban telah membuat balapan berlangsung ‘aneh’.

Aspal yang dilapisan di lintasan Sirkuit Phillip Island menyebabkan produsen ban, Bridgestone dan Dunlop, supplier ban Moto2 meminta kepada “race direction” untuk mempertimbangkan kajian keselamatan pebalap. Mereka cemas, produk ban yang mereka sediakan tidak mampu menahan gradasi yang ditimbulkan akibat aspal baru tersebut.

Bridgestone meminta “race direction” membuat regulasi khusus. “race direction” mengambil langkah drastis dengan memangkas jumlah lap dari 27 menjadi 19 putaran. “Race direction” juga memberlakukan “pit stop” yang biasanya hanya diberlakukan pada kondisi tertentu, kini mutlak dipatuhi oleh pebalap dan tim “principal.”

Pada seri kali ini, setiap pembalap diwajibkan untuk masuk pitstop mengganti motor sekaligus ban baru pada lap ke-9 atau 10.

Sejumlah regulasi baru ini pun membuat jalannya balapan menjadi aneh. Marc Marquez, calon juara paling potensil terkena diskualifikasi atau dalam balapan MotoGP dikenal dengan “black flag” karena masuk pit pada lap ke-11.

Usai balapan, sejumlah keluhan pun dilontarkan para pembalap. Yang paling seru datang dari pebalap kawakan, Valentino Rossi. Juara tujuh kali MotoGP itu menilai Bridgestone harus segera melakukan pembenahan.

“Jika lintasan memiliki permukaan baru, seharusnya diwajibkan melakukan tes pada ban, dengan pembalap yang bagus dan cepat. Jika tidak, itu tidak berguna,” ujar Rossi sebagaimana dikutip Eurosport.

Lebih jauh, Rossi juga mengeluhkan performa Bridgestone dalam menyediakan ban di keseluruhan musim ini. “Bridgestone harus memberikan dampak untuk meningkatkan kinerja ban,” imbuhnya.

“Ban dengan tipe keras di musim ini tidak pernah bekerja untuk siapapun. Di seluruh balapan, semua orang dipaksa menggunakan ban lembut karena ban kerasnya tidak bekerja dengan baik,” sambungnya.

“Saya harap Bridgestone bisa memberikan effort yang lebih untuk memberikan pembalap dua opsi ban yang bagus, sehingga bisa bekerja dengan baik setiap pekannya, karena sepanjang tahun ini, itu tidak pernah terjadi,” keluh The Doctor.

Beberapa pembalap mengkritik Bridgestone yang dianggap tidak siap menghadapi permukaan baru Sirkuit Phillip Island. Salah satu yang paling lantang adalah Dani Pedrosa.

Serelah performa ban bermasalah dalam sesi latihan, panitia balapan MotoGP Australia memutuskan untuk mengurangi dari 27 lap menjadi 19, dengan ditambah setiap pembalap wajib melakukan pitstop untuk mengganti motor di lap sembilan atau 10.

Praktis, pitstop ini membuat balapan di Australia dianggap menjadi salah satu yang menarik tahun ini, tapi tidak untuk Dani Pedrosa. Menurutnya, Bridgestone telah merusak MotoGP.

“Tayangan TV mungkin pada akhirnya balapan terlihat sangat asik dan menyenangkan. Tapi saya mengatakan kepada Anda, untuk tim ini seperti sebuah mimpi buruk,” kata Pedrosa.

“Ini sangat disayangkan, imej seperti ini sangat tidak bagus untuk MotoGP,” lanjut pembalap asal Spanyol itu, diberitakan Autosport.

“Lain kali, Bridgestone seharusnya melakukan tes terlebih dahulu atau menghabiskan satu atau dua hari dengan permukaan baru ini,” tambahnya.