close
Nuga Sport

Otoritas MotoGP Bersalah Kasus Rossi

Otoritas MotoGP dipersalahkan karena lambat menangani kasus Valentino Rossi dan Marc Marquez sehingga terjadi ‘perang’ yang merusak MotoGP 2015.

“ MotoGP 2015 dinodai dengan konflik yang melibatkan Rossi dengan Marquez dan Jorge Lorenzo. Semuanya bermula ketika konferensi pers jelang MotoGP Malaysia, akhir Oktober lalu, ketika Rossi menuduh Marquez sengaja membantu Lorenzo merebut gelar juara dunia,” tulis “crash,” 17 November 2015.

Tulisan “crash” ini didukung oleh manajer tim Suzuki, Brivio, yang pernah menjadi manajer tim Yamaha, dengan klaim kasus Rossi dan Marquez seharusnya bisa ditangani hingga tidak berujung pada ‘tendangan’ The Doctor dan sanksi start dari posisi belakang di GP Valencia.

“Dalam konferensi pers sebelum GP Malaysia, Rossi mengungkapkan kekesalan dan melihat ada sesuatu yang aneh. Ketika itu seharusnya race director dan penyelenggara seharusnya meminta penjelasan dari Rossi,” ujar Brivio kepada Rai Radio.

“Mereka juga bisa meminta keterangan dari Marquez. Setidaknya mereka bisa memulai investigasi dan memberikan peringatan kepada pebalap. Tapi, tidak ada tindakan dari ofisial dan semua berjalan bebas hingga insiden Rossi dan Marquez terjadi di Sepang.”

Brivio yang pernah menjadi penasihat Rossi di Ducati mengaku sudah melihat perilaku aneh Marquez sejak pebalap Repsol Honda itu meraih kemenangan di GP Australia, satu pekan sebelum GP Malaysia.

Mengenai tindakan Rossi yang diklaim pihak Honda menendang Marquez hingga terjatuh di GP Malaysia, Brivio yakin The Doctor tidak bermaksud menjatuhkan pebalap asal Barcelona, Spanyol itu.

“Rossi mendorongnya ke luar dengan ingin mengatakan, ‘Biarkan saya menjalani balapan, apa yang kamu lakukan, ayo balapan dan jangan ganggu saya’. Kemudian kecelakaan terjadi, race director harus ikut campur, dan kita mendapatkan hasilnya di Valencia,” ucap Brivio

Sementara itu, Jorge Lorenzo dalam keterangan terbarunya di laman situs resmi MotoGP menurunkan tensi “kekurang-ajarannya” dengan mengungkapkan keyakinan hubungannya dengan Valentino Rossi akan kembali seperti biasa seiring dengan perjalanan waktu.

Sebelum memastikan mahkota juara kelas primer grand prix musim ini, Lorenzo harus bersaing ketat dengan Rossi yang notabene juga merupakan rekan setimnya sendiri di Movistar Yamaha.

Rivalitas panas itu bukan cuma tercermin di atas lintasan tetapi juga merembet keluar lintasan, secara khusus di pengujung musim. Rossi sempat menuding Marc Marquez dari Repsol Honda berusaha menghambat usahanya juara dan lebih suka Lorenzo yang jadi kampiun.

Situasi memanas di seri MotoGP Malaysia ketika Rossi terlibat insiden langsung dengan Marquez. Saat itu Marquez terjatuh dari motor dan Rossi pada prosesnya dijatuhi hukuman start paling belakang dalam balapan pamungkas di Valencia.

Insiden itu turut memunculkan perdebatan panjang antara kubu Rossi dan Marquez. Tetapi Lorenzo kemudian secara terbuka juga sempat mengkritik Rossi, bahkan ikut maju ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) saat rekan setimnya itu berupaya naik banding.

Setelah balapan penutup musim di Valencia tuntas dihelat, dengan Lorenzo mengunci titel MotoGP 2015, tensi juga masih tinggi karena Rossi menuding Marquez sudah “mengawal” Lorenzo menuju takhta juara.

Hal itu tak ayal menghadirkan spekulasi mengenai bagaimana relasi Lorenzo dan Rossi di Movistar Yamaha musim depan, walaupun keduanya sudah menegaskan masih ingin tetap berada di tim tersebut apalagi mereka sama-sama masih terikat kontrak untuk musim depan.

Dalam petikan wawancaranya dengan MotoGP.com, Lorenzo kemudian juga meyakini bahwa hubungannya dengan Rossi akan mendingin seiring dengan waktu sehingga tidak lagi sepanas saat ini.

“Valentino selalu amat pintar bicara dengan media dan terkadang Anda tak mengerti benar alasannya, tapi ia sudah mengatakan opini-opininya. Anda harus berusaha memahaminya,” kata Lorenzo.

“Wajar saja relasi menjadi sedikit tegang (antara pesaing dalam perebutan gelar) dan terutama setelah Sepang, ketika ia mengatakan opininya dan saya pun melakukan hal serupa, jadi situasinya sedikit lebih tegang.”

“Saya pikir pada akhirnya masa lalu akan terlupakan dan segalanya di masa depan jadi biasa lagi,” ucapnya
Pembalap yang baru saja meraih gelar juara dunia MotoGP, Jorge Lorenzo, berharap Valentino Rossi segera pensiun.

Jika Rossi pensiun maka persaingan tentu akan berkurang untuk sang pembalap.

Tak mengherankan jika pembalap berjuluk X-Fuera berpendapat demikian. Rossi yang saat ini sudah tua masih bisa merepotkannya dalam perburuan gelar juara dunia musim lalu

Bahkan Lorenzo harus menunggu hingga seri akhir untuk memastikan gelar ketiganya di kelas premier.

“Saya ingin semuanya untuk pergi, apalagi sosok juara yang luar biasa seperti Rossi,” kata Lorenzo mengutip Marca, Selasa, 17 November 2015.

Titel ketiganya tersebut sangat terasa manis untuknya. Dirinya menegaskan saat ini ia tak hanya berpesta merayakan keberhasilannya tersebut, namun dia juga turut mengapresiasi apa yang ia capai musim ini.

“Ya, Anda tahu saat ini setiap perayaan terasa lebih menyenangkan, saya menikmati momen itu. Namun saya juga mengapresiasi apa yang saya sudah capai saat ini,” tuntasnya