close
Nuga Sport

Tyson: “Saya Adalah Produk Ketakutan”

Mike Tyson, si leher beton.

Sangar. Begitu kesan pertama saat melihat mantan petinju kelas berat  yang merajai ring dalam kiprahnya di olahraga “gila” itu.

Itu dulu. Di masa-masa jayanya.

Kini, seiring rambut dan jenggotnya yang mulai memutih,  sang mantan petinju  itu kian bijak. Telah makan asam garam kehidupan dia  banyak belajar.

Untuk Anda tahu Mike Tyson memiliki nama Islam. Tak tanggung tanggung, dirinya bahkan memiliki dua nama Islam sekaligus.

Dua nama Islam Mike Tyson ini ternyata memiliki makna yang sangat mengagumkan. Ironisnya, tak banyak yang tahu tentang nama dan makna yang terkandung dalam nama tersebut.

Adapun nama Islam Mike Tyson yang pertama adalah Malik Abdul Aziz. Tahukah kalian apa makna yang terkandung dalam nama Mike Tyson tersebut?

Dalam bahasa Arab, nama Malik Abdul Aziz memiliki arti sebagai seorang Hamba Allah yang mempunyai kemuliaan dan kekuatan. Sungguh mengagumkan bukan.

Selanjutnya nama Islamnya yang kedua adalah Malik Shabazz. Secara bahasa, nama Malik Shabazz berarti raja atau pemilik keperkasaan dan kemuliaan.

Sebagaimana diketahui bahwa kata Malik sendiri berarti raja atau pemilik. Sedangkan Shabazz berasal dari dua suku kata bahasa Arab, yakni sha’b yang berarti orang dan ‘azz yang berarti perkasa atau mulia.

Dan dibanyak kesempatan ia  mengatakan bahwa dia adalah hasil dari rasa takut. Dia merasa alam telah memberikannya tameng.

“Pada dasarnya itulah hidup saya. Masa kecil saya. Saya adalah produk dari ketakutan,” kata Tyson saat berbicara tentang bagaimana ketakutan telah menjadi kekuatannya.

Untuk siapa pun yang lahir di lingkungan seperti lingkungan saya, dalam kota, terinfeksi narkoba, terinfeksi kekerasan, semua hal itu, semuanya terinfeksi segala sesuatu.

Anda menjadi produk ketakutan dan Anda menjalani seluruh hidup Anda mencoba untuk mengatasi perasaan itu, emosi itu, tapi itu tidak kemana-mana karena alam memberikan itu kepada kita untuk melindungi diri kita sendiri. Itu bagian dari ego kita, percaya atau tidak.

“Ketakutan kita adalah bagian dari ego kita,” urainya.

Tyson sudah banyak merasakan manis dan pahitnya kehidupan. Legenda tinju dunia itu bahkan tak pernah takut kehilangan apapun.

Tyson menjadi petinju kelas berat tersukses di masa lalu.

Hasil gemilang itu dia dapat tidak dengan membalikkan telapak tangan. Tyson meraihnya setelah sempat keluar masuk penjara.

Masa kelam Tyson di ring tinju juga pernah didapat saat bertarung dengan Evander Tyson didiskualifikasi dalam ronde ketiga, ketika mengamuk usai terkena serudukan oleh Holyfield dan bertarung tanpa karet pelindung gusinya, hingga menggigit daun telinga Holyfield.

Skorsing dan denda pun harus rela diterima Tyson.

Kejadian itu menjadi salah satu awal merosotnya kegemilangan Tyson. Dia bahkan pernah masuk penjara lagi  setelah menyerang dua orang untuk kasus kecelakaan mobil

Tyson juga pernah  mengalami kebangkrutan  Rekening banknya pada saat itu berada di angka lima ribu dolar Amerika Serikat.

Dari kekacauan hidupnya itu, dia sempat dinobatkan Majalah Ring di nomor enam belas di antara seluruh pemukul terbaik sepanjang masa dalam sejarah tinju

“Hidup memang seperti itu, kan? kehilangan, menua, rambut mulai membotak, gigi mulai ompong, kita kehilangan materi, kehilangan kehidupan, dan berakhir sudah.”

“Hidup memang tentang kehilangan. tapi dengan menerima kehilangan itu, kamu bisa mengekspresikannya dan merasakannya dengan orang lain,” kata Tyson  dalam acara bertajuk “Life Lessons from the Champ” yang ditayangkan di Mola TV.

“Kita lahir di dunia ini tak punya apa-apa, tapi lihatlah seberapa banyak yang kita dapatkan di akhir. Ini tentang mengambil manfaat terlahir dari orang tua kita, tak perlu membayar apapun, tapi lihat yang kita dapatkan dalam hidup.”

“Dimulai dari tak punya apa-apa dan kemudian lihatlah kita sekarang seperti apa. Kita punya kehidupan, kita punya pengalaman dari perjalanan hidup yang kita lalui,” sambungnya.

Susi juga bertanya terkait momen terberat dalam karier Tyson. Pria yang sudah berusia  lima puluh  tahun itu mengatakan bahwa semua hari-harinya adalah hal yang sulit.

“Setiap hari dalam hidup saya adalah bagian terberat sekaligus terbaik dalam hidup saya. Selalu ada yin dan yang. Kalau tak ada keduanya, saya tak akan ada di sini, dan orang lain juga.”

“Saya mengatasinya dengan berdoa kepada Tuhan. Dia maha pengampun dan saya bersyukur akan hal itu,” Tyson menegaskan.

Dan kini juga Tyson akan tampil di banyak tayangan yang bijak.

Dan menurut rencana Tyson akan tampil menyelam bersama hiu di acara spesial “Shark Week”.

Dalam episode berjudul “Tyson vs Jaws: Rumble On The Reef”, Tyson akan menyelam hampir lima puluh kaki di bawah air dan membuat hiu tertidur.

“Saya tidak merasa nyaman sama sekali. Tapi begitu saya di dalam air, saya benar-benar disiplin. Saya orang yang cukup disiplin. Dan begitu saya di dalam air, saya sangat objektif, dan tidak ada yang mengganggu saya,” ujarnya menceritakan pengalamannya.

Ditanya persiapan penyelaman hiu, Tyson berkata, “Ini memungkinkan saya untuk menyadari bahwa sebagian besar hal yang terjadi di kepala saya hanyalah ilusi yang saya izinkan untuk berubah menjadi kenyataan. Jadi saya tidak takut.”

“Ketika saya berbicara tentang ketakutan, saya lebih khawatir tentang intimidasi bahwa saya mungkin berada dalam keadaan takut dan saya mungkin tidak dapat tampil di level tertinggi saya.”

“Itulah yang saya khawatirkan. Ini bukanlah ketakutan sebenarnya untuk dikalahkan. Itu adalah rasa takut membiarkan rasa takut menguasai saya begitu banyak sehingga saya tidak bisa tampil di level tertinggi saya,” tambahnya.

Shark Week akan ditayangkan di India pada saluran Discovery dan juga akan mengalir di Aplikasi Discovery Plus, mulai tujuh  September mendatang.

Tags : slide