close
Nuga Sport

Honda Curang Tahan Data Sepang

Repsol Honda masih berkelit dengan mencari dalih lewat segepok alasan untuk tetap menahan bukti “tendangan” Sepang, MotoGP Malaysia, yang menjadi miliknya, agar sang pebalap Marc Marquez tidak dihujat sebagai “alien” yang merusak karir Valentino Rossi.

Menurut “crash,” Kamis, 12 November 2015, Repsol Honda memang dengan sengaja menyembunyikan data “tendangan” Rossi terhadap Marquez di Sepang Circuit agar dapat memelihara sang pebalapnya dari tudingan “pembohong.”

Sebelumnya, Repsol mengklaim memiliki bukti Valentino Rossi telah menendang pebalap asal Spanyol itu pada MotoGP Malaysia, 25 Oktober lalu.

Sebelum seri terakhir MotoGP 2015 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 08 November lalu, Honda menyatakan akan memberi bukti bahwa Rossi telah menendang Marquez hingga terjatuh di GP Malaysia.

Bukti itu berasal dari data rekaman yang terdapat di motor yang ditunggangi Marquez.

Wakil Presiden Honda Racing Corporation, Shuhei Nakamoto, sebelumnya mengklaim dorongan kaki Rossi membuat tuas rem depan motor Marquez mengalami masalah hingga mengunci ban depan.

Pihak Federasi Sepeda Motor Internasional dan Dorna kemudian memerintahkan HRC untuk tidak membuka data tersebut sebelum balapan di Valencia.

Hal itu dilakukan untuk tidak memanaskan tensi antara Marquez, Rossi, dan Jorge Lorenzo, jelang balapan.

Ketika itu HRC mengatakan akan membuka data setelah balapan. Namun, hingga kini tim asal Jepang itu belum juga mengungkapkan data tersebut ke publik.

Direktur Pelaksana Repsol Honda, Livio Suppo, mengatakan pihaknya terpaksa tidak menunjukkan data tersebut atas perintah FIM dan Dorna.

“Kami minta maaf, kali ini kami juga tidak bisa membuat kalian bahagia. Ini bukan pilihan kami, tapi FIM dan Dorna meminta kami untuk tidak memanaskan suasana,” ujar Suppo seperti dilansir Marca.

Suppo memastikan perintah FIM dan Dorna tidak akan membuat pihak Repsol Honda menahan data tersebut selamanya.
Suppo yakin suatu saat nanti data itu akan diungkap ke publik.

“Kami menghormati keberadaaan FIM dan Dorna di olahraga ini, jadi kami menerima permintaan mereka untuk menghindari miskomunikasi lebih lanjut. Tapi, cepat atau lambat kami akan menunjukkan data itu,” tegas Suppo.

Bila data itu dibuka sebagaimana aslinya Marc Marquez yang dijuluki “Baby Alien” itu pasti akan dihujat dan bakal kesepian menghadapi lomba musim depan.

“Marquez benar-benar bakal seperti Alien sungguhan yang dipandang aneh oleh para penggemar MotoGP,” tulis crash.

Marquez mendapatkan julukan Baby Alien lantaran ia sukses tampil fenomenal di usianya yang masih muda. Marquez adalah juara MotoGP termuda dan jadi pebalap pertama sejak Kenny Roberts yang menjuarai MotoGP di musim debutnya.

Gaya balap Marquez menjadi warna tersendiri di MotoGP. Marquez dianggap mampu jadi simbol MotoGP generasi berikutnya bila Valentino ‘The Doctor’ Rossi telah pensiun.

Baby Alien adalah julukan yang pantas disandang Marquez karena dirinya dianggap memiliki kemampuan di atas rata-rata dan diasumsikan sebagai makhluk luar bumi, seperti halnya Superman.

Namun kharisma Marquez yang bisa melesat dalam waktu singkat terancam pudar juga hanya dalam sekejap. Momen Marquez ‘mengganggu’ Rossi dan ‘mengabaikan’ Jorge Lorenzo di beberapa seri terakhir bisa jadi momen yang merusak citra Marquez di dunia MotoGP.

Performa Marquez musim ini memang mengecewakan bila dibandingkan dua musim awalnya di MotoGP. Ia beberapa kali terjatuh sehingga banyak kehilangan poin.

Di sisa tiga seri, Australia, Sepang, dan Malaysia, Rossi mulai mengapungkan opini bahwa Marquez lebih senang melihat Lorenzo yang jadi juara dunia ketimbang dirinya.

Dan di Philipp Island, Rossi merasa dirinya dihalangi oleh Marquez yang lebih suka memacu motor menyamai dirinya, padahal sejatinya bisa lebih cepat. Marquez sendiri masih bisa berargumen bahwa bila ia menginginkan Lorenzo yang menang, maka ia tidak akan menyalip Lorenzo di saat-saat terakhir.

Bila insiden di Australia masih bisa diperdebatkan, maka kejatuhan popularitas Marquez dimulai di Malaysia.
Di seri ini, Marquez terlihat jelas memang ingin mengganggu Rossi dengan manuver-manuver agresif.

Aksi Marquez membuat Rossi panas dan ‘menendang’ Marquez. Rossi bersalah dalam insiden ini namun tidak lantas Marquez kemudian mendapat banyak simpati.
Pebalap asal Spanyol itu kemudian dihujat karena terlalu berniat ‘membahayakan’ peluang Rossi meraih gelar juara dunia.

Tiga poin penalti yang membuat Rossi start dari belakang sudah cukup untuk membuat Marquez jadi musuh publik.

“Yang saya pikirkan setiap dalam setiap perlombaan yang saya ikuti adalah memenangkan perlombaan tersebut,” ucap Marquez mengenai alasan di balik kengototan dirinya saat di Sepang.

Sayang, janji itu tak dipegang Marquez.

Kesempatan Marquez untuk ‘menebus dosa’ tak ia perlihatkan di Valencia. Marquez diyakini Rossi dan banyak orang terlalu santai di posisi kedua.

Kengototan mengejar Rossi yang diperlihatkan di Sepang sama sekali tidak tampak di Valencia. Peluang Rossi jadi juara dunia musim ini pun kemudian menguap begitu saja.

Setelah beberapa musim, Rossi sendiri baru kembali masuk dalam bursa juara pada musim ini.

Hal ini tentunya makin meningkatkan rasa kesal para pendukung Rossi dan penggemar MotoGP terhadap Marquez.

Musim 2015 ini jelas jadi salah satu musim yang akan sulit dilupakan sepanjang sejarah MotoGP.

Menarik untuk dinanti di masa depan, apakah Marquez tetap dipandang sebagai Baby Alien, sosok yang dikagumi dan diakui memiliki kehebatan di atas rata-rata, atau justru jadi alien yang dikucilkan, yang sosoknya dianggap aneh karena tak menampilkan semangat sportivitas oleh publik penggemar MotoGP.

Sementara itu, legenda balap motor asal Italia, Giacomo Agostini menegaskan tidak akan ada satu orang pun yang bisa tahu persis apa yang terjadi dengan performa Marc Marquez di GP Sepang, kecuali sang pebalap itu sendiri.

Selain itu di Valencia dia juga tak memberi alasan kenapa tidak ngotot menghimpit Lorenzo.

Marquez menampilkan performa yang mengecewakan banyak orang di GP Valencia. Setelah sebelumnya di Sepang ia begitu agresif menyerang Valentino Rossi, hal itu justru tak tampak di Valencia.

Jorge Lorenzo yang menempati pole position dibiarkan Marquez untuk terus melaju dengan nyaman di depan. Sama sekali tak terlihat keagresifan Marquez seperti yang ia lakukan pada Rossi dua pekan sebelumnya.

Hanya ada satu pergerakan Marquez sepanjang perlombaan, yaitu saat ia disusul Dani Pedrosa di lap-lap terakhir.

Ketika itu Marquez hanya butuh waktu sekejap untuk berbalik menyusul Pedrosa. Sementara untuk Lorenzo, Marquez sama sekali tidak menghadirkan ancaman.

“Pada perlombaan kemarin, kita semua tentunya mengharapkan sebuah perlombaan hebat namun sayangnya hal itu tidak terjadi.”

“Itu adalah seri yang sangat spesial dan saya pun memiliki pertanyaan di dalamnya (terkait performa Marquez),” ucap Agostini kepada Rai.

Meski Agostini juga bertanya-tanya tentang performa Marquez di Valencia, namun ia tak berani menyebutkan secara pasti apakah ada kesengajaan dalam ketidakmampuan Marquez menyusul Lorenzo.

“Saya tidak tahu apakah Marquez masih menyimpan sesuatu dalam dirinya dan sejatinya ia bisa melalui Lorenzo di Valencia kemarin.”

“Lorenzo sendiri tampil sangat baik sehingga sangat sulit mengetahui yang sebenarnya. Hanya Marquez yang benar-benar mengetahui apa yang sejatinya ia lakukan, sedangkan di luar itu semua hanya bisa menduga,” tutur Agostini.

Marquez sendiri telah memberikan keterangan kepada media bahwa ia kesulitan mendahului Lorenzo lantaran mengalami masalah dengan ban depannya. Saat ia coba mencari momen untuk melewati Lorenzo, Marquez justru harus berduel dengan Pedrosa.

Duel lawan rekan setim ini yang kemudian diyakini Marquez membuat Lorenzo lolos dari cengkramannya dan memenangi seri GP Valencia.

Tags : slide