close
Nuga Sport

Ancaman Ducati di MotoGP Makin Nyata

Prediksi Valentino Rossi tentang ancaman kecepatan Ducati di MotoGP 2015 terbukti ketika dua pebalap Andrea, Iannone dan Dovizioso menempati urutan teratas dalam tes pra musim sesi ketiga di Sirkuit Losail, Qatar, Sabtu tengah malam WIB, 14 Maret 2015.

Walau memiliki kecepatan terbaik jarak yang diciptakan Ducati dengan peringkat sepuluh dalam ujicoba pramusim itu tidak terlalu jauh.

Iannone keluar sebagai yang tercepat usai mencatatkan waktu terbaik yang kemudian disusul rekan setimnya, Dovi

Meyakinkannya performa Ducati pada uji coba terakhir di hari pertama ini membuat start MotoGP pada 29 Maret 2015 nanti akan semakin ramai.

Sang juara bertahan, Marc Marquez menempati urutan ketiga .Sedangkan duo Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi harus puas dengan menempati urutan enam dan delapan.

Meski terkesan Ducati berjaya pada hari pertama di Losail, namun harus diperhatikan jarak antara pembalap Iannone dan Scott Redding di posisi sepuluh yang tak melebihi satu detik.
Hal ini mengindikasikan persaingan di MotoGP 2015 akan semakin ramai.

Motor Ducati sudah memperlihatkan potensi yang menjanjikan sejak ujicoba pramusim kedua di Sepang, Malaysia, beberapa waktu silam.

Memenangi balapan di 2015 diyakini jadi target realistis bagi mereka.

Pabrikan Italia itu sudah menghabiskan bertahun-tahun untuk memperbaiki motornya sejak Casey Stoner hengkang untuk bergabung Honda. Kemajuan akhirnya didapat pada musim lalu pada motor GP14, kemajuan setelah ditangani Gigi Dall’igna.

Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone tampil mengesankan saat menjajal GP15 di tes Sepang II pada akhir Februari silam. Pebalap Yamaha Valentino Rossi bahkan mengakui bahwa Ducati berpotensi mengancam dominasi Yamaha-Honda di musim baru ini.

Sejak memenangi MotoGP Australia 2010, Ducati belum pernah memenangi satu balapan pun. Pada musim ini, Ducati optimistis bisa memutus rentetan hasil mengecewakan itu.

“Target kami adalah bersaing untuk memperebutkan podium dan memenangi satu balapan,” ujar direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti kepada MCN.

“Hal itu bukan berarti terlalu ambisius. Ini ambisius karena jika Anda tidak menetapkan target yang ambisius maka Anda tidak akan mampu mencapainya. Jadi kami ingin menaruh tekanan ekstra pada diri kami sendiri untuk mendapatkan hasilnya,” sambung dia.

“Serta kami juga mengharapkan bisa menjadi pesaing titel juara sesegera mungkin meskipun kami tahu bahwa Honda dan Yamaha memiliki motor-motor yang hampir sempurna dan memiliki empat pebalap terbaik di MotoGP,” imbuh Ciabatti.

Sebelum aksi kecepatan Ducati di Losail, pebalap Yamaha Valentino Rossi telah mengingatkan tim Italia ini telah mengalami perkembangan musim ini dan bertambah cepat.

Juara dunia sembilan kali itu percaya Ducati juga diuntungkan sejumlah aturan.

Ducati melaju cukup menjanjikan di uji coba pramusim yang teranyar di Sepang pekan lalu.

Sempat kesulitan di hari pertama dengan Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone hanya menempati posisi sepuluh dan lima belas, laju Ducati meningkat di hari kedua. Iannone dan Dovizioso secara berurutan ada di posisi tiga dan empat.

Di hari ketiga, Iannone menghuni urutan empat sementara Dovizioso melorot ke posisi 10. Secara keseluruhan, catatan waktu Iannone berada di tangga keempat dan Dovizioso di posisi sembilan dalam daftar waktu putaran terbaik.

“Saya rasa mereka cepat. Saya melhat Dovi dan Iannone dalam kondisi bagus dan rasanya GP15 sudah sangat tangguh untuk sebuah motor baru yang sangat muda,” kata Rossi dikutip Crash.

“Jadi rasanya sepanjang musim berjalan, tentunya di latihan dengan ban lebih lunak atau di balapan, Ducati bisa berbahaya,” tambahnya.

Satu hal yang cukup menjadi sorotan Rossi adalah aturan yang memberikan Ducati beserta Suzuki dan Aprilia ban dan bahan bakar lebih banyak. Ketiganya memang masuk ke kelas Open sehingga mendapatkan keistimewaan tertentu.

Selain punya jatah ban lebih lunak dan bahan bakar empat liter lebih banyak untuk balapan, mereka juga diizinkan melakukan lebih banyak perubahan mesin, tidak ada batasan pengembangan mesin, dan lebih banyak kesempatan menguji motor.

Soal ban dan bahan bakar, keistimewaan dalam aspek ini secara otomatis bakal gugur andai ketiga tim mendapatkan hasil tertentu, antara lain finis tiga kali di podium dalam balapan kering. Namun Rossi mengaku tetap heran dengan langkah ini karena merasa Ducati sudah meningkat levelnya.

“Tiga kemenangan?! Jadi kita berharap mereka menyimpan ban belakang yang lebih lunak! Tapi rasanya aturan ini kurang adil. Karena sekarang Ducati sangat cepat,” sambung Rossi.

“Jadi saya tidak mengerti kenapa mereka punya aturan ini. Tahun lalu mungkin bisa diterima, tapi sekarang mereka juga cepat seperti kami dengan ban belakang yang sama dengan kami. Jadi saya tidak tahu kenapa mereka punya ban belakang lebih lunak,” demikian diungkapkan pebalap gaek ini.

sumber : crash, motogp.com dan motosport

Tags : slide