close
Nuga Sehat

Bertengkar, Wanita Suka Ungkit Masa Lalu

Pria cenderung ogah beradu argumen dengan wanita.

Lantas?

Pasalnya, adu argumen dengan wanita tak akan ada habisnya. Wanita selalu pandai mencari celah kesalahan pria atau lawan bicara di masa lalu hingga hal paling sepele sekalipun.

Sifat ‘hobi’ mengungkit kesalahan masa lalu memang identik pada kaum hawa. Sifat itu tak muncul ujug-ujug. Ada sederet faktor yang melatarbelakanginya.

Konon, wanita dianugerahi ingatan yang lebih baik ketimbang pria. Ini pula yang menjadi alasan utama dari hobi wanita mengungkit masa lalu.

Hal itu diketahui melalui studi yang diinisiasi oleh psikolog Martin Asperholm bersama Karolinska Institutet Sweden. Penelitian menganalisis  enam ratusan  studi dengan tema serupa yang dikumpulkan dalam kurun waktu empat puluh tahun

Hasilnya, dibanding pria, wanita unggul dalam mengingat percakapan atau sesuatu yang telah lama hilang. Memori episodik adalah salah satu penyebabnya. Ia adalah kemampuan otak untuk mengingat peristiwa secara runut dan detail.

“Riset menunjukkan wanita punya kelebihan dalam memori episodik. Kelebihan itu bervariasi, tergantung dari hal apa saja yang diingat,” kata Asperholm, melansir Daily Mail.

Dengan kemampuan memori episodik yang dimiliki, tak heran jika perempuan selalu mengingat banyak hal, hingga yang terkecil sekalipun. Hal itu pula yang membuat wanita kerap mengungkit kesalahan pasangan di masa lalu saat bertengkar.

Riset juga mengindikasikan bahwa wanita memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengingat wajah dan memanggil kembali memori yang berhubungan dengan indera, seperti aroma.

Kendati demikian, bukan berarti wanita berkuasa sepenuhnya soal ingatan. Pria juga diketahui memiliki keunggulan, utamanya dalam ingatan yang berkaitan dengan ruang atau lokasi tertentu.

Selain itu bertengkar adalah salah satu hal penting yang harus ada dan menguji Anda ketika sedang menjalin hubungan dengan seseorang. Masalah yang ada, harus dibahas, diargumentasikan, dan dicari jalan keluarnya berdua.

Jangan diabaikan atau menganggap remeh pertengkaran ini. Bila demikian, ini tidak akan membuat suatu perubahan atau kemajuan pada hubungan yang Anda jalani dengan pasangan.

Masalah yang sengaja dihindari malah akan membuat masalah makin menumpuk dan ujungnya hubungan Anda berdua tidak sehat.

Pertengkaran bisa menjadi buruk atau tidak sehat, jika memang tujuannya hanya saling menyalahkan satu sama lain dan ingin menang sendiri.

Terlebih bertengkar sembari mengeluarkan emosi yang berlebihan. Ini tidak akan menyelesaikan masalah, yang ada hanya akan membuat masalah baru.

Pertengkaran akan semakin tersulut dengan adanya hinaan, cacian, dan kata-kata kasar di dalamnya. Inilah yang harus dihindari para pasangan yang saling bertengkar.

Selain makin menyulut emosi, ini juga akan membuat pasangan Anda membenci Anda diam-diam. Masalahnya, perasaan terdalam orang tidak ada yang tau, kan?

Maka dari itu, tidak sehat untuk saling berkata kasar atau menghina pasangan saat Anda sedang bertengkar.

Bertengkar tidak mungkin untuk tidak terbawa emosi. Ingat, bertengkar bukan ingin menemukan siapa pemenangnya, namun ingin menemukan solusi dari masalah yang diributkan.

Coba sesuaikan dengan kepribadian dan karakter masing-masing. Jika pasangan Anda orang yang meledak-ledak Anda harus tahu bagaimana tips untuk menanganinya.

Pertama, pahami dulu bahwa marah adalah reaksi alami seseorang ketika mereka mendengar informasi yang menyakitkan dan tidak ingin mereka dengar. Ada dua kemungkinan yang terjadi bila pasangan Anda marah.

Pertama, ia marah pada sendiri atau marah pada orang lain. Biarkan ia mengekpresikan dirinya sembari melegakan dan melepaskan marahnya.

Setelah ia tenang, mungkin Anda bisa mencoba untuk memulai pembicaraan. Intinya, jangan sampai Anda juga ikut terbawa emosi.

Kadang, banyak orang yang terlalu malu atau merasa sok bisa membaca pikiran pasangannya ketika bertengkar. Di mana hal itu salah bila dilakukan.

Ketika bertengkar dengan pasangan, jangan malu untuk bertanya hal-hal yang mengganjal di hati. Ini bisa menimbulkan pikiran sok tau dan dugaan-dugaan lainnya karena Anda tidak bertanya dengan pasangan.

Beda hal lagi ketika Anda bertanya pada pasangan. Kebanyakan, nantinya Anda akan terkejut mengetahui hasilnya.

Lalu, semakin sering Anda melihat bahwa asumsi Anda salah, semakin besar kemungkinan juga Anda dan pasangan saling terbuka membicarakan masalah satu sama lain dengan dingin dan tanpa emosi.

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan pasangan ketika bertengkar adalah saat percakapan sudah tidak di dalam topik pertengkaran lagi. Memang mudah, membuka argumen baru, apalagi ketika terbawa emosi.

Maka, penting untuk selalu membahas masalah yang memang menjadi perdebatan saja. Jangan merembet ke masalah yang lain. Ini tidak akan membuat masalah utama selesai, malah membuat masalah baru.

Jadi jika Anda melihat perdebatan sudah mulai keluar topik, coba ingatkan pada diri sendiri an pasangan untuk menyelesaikan masalah utama. Ingatkan dengan lembut tanpa harus membentak atau mengeluarkan emosi.