close
Nuga Sehat

Rumah Tangga Harmonis, Penyakit Jantung Menjauh

Apakah rumah tangga Anda berjalan harmonis? Kalau Anda menjawab iya, berarti Anda, tentu saja bersama istri, akan menjauh dari “incaran” penyakit jantung. Sebab keluarga harmonis akan menetralisir stress yang di bawa dari kantor atau kemacetan di jalan atau pun persoalan emosianal lainnya.

Untuk itu, kata peneliti kejiwaan dari University of Utah, USA, Anda jangan pernah menyepelekan keharmonisan dalam sebuah hubungan, terutama pernikahan. Karena keharmonisan dalam rumah tangga dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan terutama tekanan pada kerja jantung.

Penelitian yang dilakukan oleh psikolog dari University of Utah menemukan bahwa memiliki pasangan yang benar-benar mendukung dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada kesehatan jantung.

Temuan yang dipublikasikan dalam “The Journal Psychological Science,” menunjukkan bila kedua pasangan dalam pernikahan merasakan dukungan yang lemah atau menjengkelkan satu sama lain, tingkat risiko arteri koroner cenderung menjadi sangat tinggi.

Psikolog dari University of Utah, Bert Uchino mengatakan bahwa terdapat sejumlah penelitian besar epidemiologi menunjukkan bahwa hubungan pasangan pernikahan adalah predictor angka kematian, terutama dari penyakit kardiovaskular.

“Tetapi, kebanyakan pekerjaan sebelumnya telah mengabaikan fakta bahwa banyak hubungan yang dicirikan oleh kedua aspek, positif dan negatif atau dengan kata lain ambivalensi,”ujar Bert Uchino, seperti dikutip Newsmaxhealth.

Penelitian ini mengamati lebih dari seratus pasangan berusia rata-rata enam puluh tiga tahun tentang kualitas pernikahan dan dukungan yang diterima dari pasangan mereka.
Secara khusus, para pasangan diminta menjelaskan bagaimana membantu atau menggangu pasangan ketika mereka membutuhkan dukungan, saran, atau bantuan.

Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan sekira 30 persen dari individu-individu melihat pasangan mereka memberikan dukungan yang positif. Sedangkan, 70 persen lainnya melihat pasangannya terkadang membantu namun terkadang juga menjengkelkan.

“Temuan menunjukkan bahwa pasangan yang secara aktif berinteraksi satu sama lain memiliki pandangan ambivalen atau prosesnya meningkatkan stres, serta melemahnya dukungan pada akhirnya dapat memengaruhi risiko mereka terkena penyakit jantung,”tandas Uchino

Menurut Uchino, tekanan yang paling tinggi dari stress yang membuat jantung menderita beban berat adalah pekerjaan. Tuntutan pekerjaan, dan situasi yang menegangkan di kantor berisiko membuat Anda terserang penyakit jantung.

Para peneliti Eropa menemukan ada sekitar dua puluh tiga persen pekerja yang beresiko terkena serangan jantung akibat dari stres dalam pekerjaan mereka. Mika Kivimaki, seorang peneliti dari University College London mengatakan, stres sangat berhubungan erat dengan risiko penyakit jantung.

Untuk itu, ia sependapat dengan Uchino, tentang perlunya keharmonisan rumah tangga untuk menetralisir beban stress yang diderita oleh suami atau istri dalam pekerjaannya.

“Temuan kami menunjukkan bahwa ada hubungan antara tekanan pekerjaan dengan risiko serangan jantung atau terkena jantung koroner pada pekerja yang mengalami stres,” demikian ungkap Kivimaki seperti yang dilansir Health 24.

Dampak dari ketegangan atau stres yang dirasakan oleh para pekerja memang tidak berpengaruh langsung terhadap jantung. Namun secara konsisten memberikan kontribusi untuk peningkatan risiko terkena penyakit jantung seperti jantung koroner dan serangan jantung.

Selain itu, ada faktor lain yang menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung lebih tinggi pada pekerja stres, yaitu adanya konsumsi rokok, kopi atau alkohol sebagai pelepas stres. Kimivaki menyarankan untuk mengurangi tingkat stres dikantor, atau melakukan manajemen stres agar risiko penyakit jantung dapat ditekan

Tags : slide