Kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi membuat seseorang rentan mengalami gigi busuk. Kondisi ini tentu tidak boleh disepelekan, karena jika tidak diobati, gigi busuk berisiko menimbulkan beragam komplikasi yang lebih .

Gigi busuk tidak hanya terjadi pada orang dewasa, penyakit ini juga bisa terjadi pada anak-anak. Agar Anda tahu mengenai penyebab, faktor pemicu, serta bagaimana cara mengobati gigi busuk, simak penjelasan berikut ini.

Plak yang menempel di gigi mengandung bakteri. Ketika bercampur dengan gula dari makanan yang kita konsumsi, bakteri memproduksi asam. Asam inilah yang akan menggerogoti gigi hingga menyebabkan gigi rusa dan akhirnya busuk.

Beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya gigi busuk kurang teratur atau jarang menyikat gigi adalah pemicu utama gigi busuk. Semakin lama plak menempel di gigi, maka asam yang dihasilkan bakteri akan semakin merusak dan menggerus gigi.

Maka dari itu, guna menjaga gigi tetap bersih dan terbebas dari plak gigi, biasakanlah untuk menyikat gigi dengan pasta gigi minimal dua kali sehari selama kurang lebih dua menit.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung gula atau  karbohidrat dapat memicu terjadinya pembusukan gigi.

Begitu juga dengan mengonsumsi terlalu banyak minuman asam, seperti minuman bersoda dan jus. Hal ini karena makanan dan minuman yang terlalu manis dan asam dapat mengikis lapisan enamel gigi.

Salah satu fungsi air liur adalah untuk membersihkan gigi dari plak dan bakteri. Karena itu, jika kelenjar ludah Anda tidak bisa menghasilkan air liur dalam jumlah yang cukup, maka risiko terjadinya gigi busuk akan semakin meningkat.

Fluoride adalah mineral alami yang berfungsi untuk memperkuat enamel gigi. Jadi jika Anda menyikat gigi tanpa menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, maka hal tersebut akan percuma karena risiko untuk mengalami gigi busuk tetap ada.

Pada anak dan bayi yang sudah memiliki gigi, kebiasaan minum susu botol sambil tiduran dapat meningkatkan risiko gigi busuk.

Hal ini karena air susu yang menggenang di sekitar gigi Si Kecil tanpa dibersihkan dalam waktu lama akan diubah bakteri menjadi zat asam yang akan merusak giginya.

Pengobatan gigi busuk bervariasi, sesuai dengan tingkat keparahannya. Jika pembusukan gigi masih berada pada tingkat awal, maka dokter akan melakukan perawatan fluoride treatment untuk memperkuat gigi.

Namun jika gigi busuk sudah mencapai tahap lanjutan atau tingkat sedang, maka penanganannya tidak cukup dengan fluoride treatment saja. Dokter akan menghilangkan bagian gigi yang busuk, lalu memasang mahkota gigi.

Sementara itu, jika pembusukan gigi sudah parah dan tidak dapat diperbaiki lagi, maka pengobatan dilakukan dengan pencabutan gigi. Hal ini bertujuan untuk mengangkat saraf dan pulpa yang terinfeksi. Jika pasien berusia dewasa, dokter akan mengganti gigi yang hilang dengan gigi palsu.

Penanganan gigi busuk dapat menghabiskan biaya yang tidak murah, apalagi jika kondisinya sudah parah. Maka dari itu, sebagai lakukanlah langkah pencegahan, termasuk rutin menyikat gigi dengan pasta yang mengandung fluoride.

Satu hal lagi yang penting dan tidak boleh Anda lupakan adalah memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Hal ini sangat dianjurkan sebagai langkah antisipasi agar Anda tidak mengalami beragam penyakit gigi, terutama gigi busuk.