close
Nuga Sehat

Menurunkan Berat Badan Pada Saat Puasa

Jila selama ini Anda sudah berangan-angan untuk diet tapi belum juga kesampaian, bulan Ramadan bisa jadi momen yang tepat.

Namun, Anda butuh cara menurunkan berat badan yang tentunya ampuh. Pasalnya banyak orang justru berat badannya naik selama puasa.

Jadi supaya Anda bisa tampil prima ketika hari raya tiba nanti, simak dulu cara menurunkan berat badan saat puasa yang aman dengan tujuh strategi berikut ini.

Saat Anda menyantap sahur dan buka puasa, pastikan makanan Anda kaya akan serat dan protein. Daripada makanan tinggi kalori, serat akan diserap dan dicerna oleh tubuh dalam waktu yang lebih lama.

Anda pun bisa merasa kenyang sepanjang hari tanpa dan mencegah kelaparan selama puasa.

Makanan tinggi serat dan protein juga membantu menekan nafsu makan sehingga ketika waktunya makan malam setelah berbuka puasa, Anda tidak kalap dan malah kebanyakan makan.

Meski sebaiknya buka puasa memang pakai yang serba manis untuk mengembalikan energi, tapi jangan terlena sampai kebanyakan. Terlalu banyak makanan dan minuman manis justru akan disimpan sebagai lemak oleh tubuh, yang jadi mengacaukan diet Anda.

Pasalnya saat berpuasa, produksi insulin tubuh menurun. Padahal insulin berfungsi untuk mengubah gula jadi sumber energi. Jika gula tak diubah jadi energi, tubuh akan menyimpannya dalam bentuk lemak. Inilah mengapa makan hidangan manis saat berpuasa bisa bikin gemuk.

Maka, lebih baik pilih makanan dengan karbohidrat kompleks untuk menambah energi. Misalnya dari buah, sayur, dan nasi merah.

Bukan berarti karena Anda sedang puasa dan tidak makan banyak, Anda boleh bermalas-malasan. Berolahraga justru bisa jadi cara menurunkan berat badan saat puasa yang efektif.

Biasanya tubuh menghasilkan energi dari pembakaran glukosa (gula). Namun, ketika Anda puasa dan tidak mendapatkan asupan glukosa selama berjam-jam, tubuh akan mencari sumber energi lainnya, yaitu cadangan lemak Anda. Maka, berolahraga saat puasa bisa memicu pembakaran lemak berlebih dalam tubuh Anda.

Pastikan Anda tetap minum banyak air selama bulan Puasa, paling tidak delapan gelas per hari.

Penelitian dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism mengungkapkan bahwa minum air putih bisa meningkatkan metabolisme tubuh sampai tiga puluh persen. Semakin cepat metabolisme tubuh Anda bekerja, semakin banyak lemak dan kalori yang dibakar oleh tubuh.

Setelah menahan lapar seharian, Anda mungkin tergoda untuk langsung menyantap makanan berlemak waktu berbuka puasa. Hati-hati, mengonsumsi makanan serba digoreng yang sarat dengan lemak jahat (lemak jenuh) di bulan puasa tetap bisa membuat Anda gemuk.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi saat puasa, ganti dengan lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh lebih baik untuk kesehatan karena tidak meningkatkan kadar kolesterol Anda. Anda bisa mendapatkan asupan lemak tak jenuh dari kacang-kacangan, alpukat, dan ikan.

Tidur bisa jadi cara menurunkan berat badan saat puasa yang manjur. Pasalnya, kurang tidur saat puasa akan mengacaukan sistem metabolisme Anda. Akibatnya, tubuh tidak membakar cadangan lemak secara efektif.

Di samping itu, kurang tidur juga meningkatkan kadar hormon ghrelin yang menyebabkan nafsu makan bertambah. Bisa-bisa ketika waktunya buka puasa Anda jadi kalap dan makan terlalu banyak.

Meskipun Anda tidak makan, ngemil, atau minum seharian, Anda tetap harus menjaga porsi makan saat sahur dan buka puasa. Makan dengan porsi berlebihan bisa meningkatkan gula darah secara tiba-tiba. Padahal seperti disebutkan sebelumnya, tubuh tidak memproduksi banyak insulin ketika puasa. Gula pun hanya akan diubah jadi lemak dalam tubuh.

Supaya tidak makan berlebihan, coba pakai piring yang ukurannya lebih kecil. Anda juga bisa sahur atau buka puasa dengan makanan yang bisa bikin Anda cepat kenyang seperti sup.

Namun terlepas dari puasa yang memang dianjurkan dalam agama, benarkah puasa menurunkan berat badan?

Puasa Ramadan adalah kesempatan emas untuk Anda beribadah sekaligus menjaga kesehatan dan menurunkan berat badan. Berbagai studi medis telah melaporkan bahwa puasa dapat mengendalikan angka tekanan darah, kadar kolesterol, dan sensitivitas insulin tubuh.

Manfaat lain yang dapat Anda raup dari berpuasa tiga puluh hari adalah detoksifikasi. Saat Anda berpuasa, racun yang tersimpan dalam lemak akan dilarutkan dan dikeluarkan dari tubuh Anda.

Bahkan, setelah beberapa hari Anda berpuasa, tubuh akan memproduksi hormon endorfin (hormon yang akan membuat Anda merasa bahagia) lebih banyak, sehingga berdampak pada kesehatan mental yang lebih baik.

Berpuasa juga merupakan cara efektif untuk meregenerasi sel imun atau sel kekebalan tubuh Anda. Saat Anda berpuasa, sistem tubuh mencoba untuk menyimpan energi; salah satunya dengan mendaur ulang sel imun yang tidak dibutuhkan atau berisiko untuk rusak.

Saat Anda berpuasa, tubuh Anda tidak mendapatkan energi dari makanan. Cadangan energi akan disimpan dalam bentuk glukosa pada hati dan otot. Proses penyimpanan cadangan energi dimulai delapan jam setelah Anda terakhir kali makan, yaitu saat sahur.

Ketika glukosa yang tersimpan digunakan, tubuh mulai membakar lemak untuk dijadikan sebagai sumber energi. Hal tersebutlah yang membuat berat badan Anda berkurang.

Penggunaan lemak sebagai energi juga dapat menjaga kekuatan otot serta menurunkan kadar kolesterol tubuh. Oleh karena itu, saat Anda berpuasa, Anda perlu memperhatikan keseimbangan makanan yang Anda konsumsi. Makanan harus mengandung energi yang cukup, seperti makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak.

Namun, hal yang perlu Anda perhatikan adalah pola makan Anda, terutama saat berbuka. Seringnya, berpuasa seharian membuat Anda merasa kelaparan sehingga mengiyakan nafsu untuk kalap makan banyak.

Padahal, puasa membuat membuat metabolisme tubuh Anda bekerja lebih lambat dari biasanya. Hal tersebut membuat Anda lebih berisiko untuk bertambah berat badan jika makan dalam porsi berlebihan